tag:blogger.com,1999:blog-10363767247525901502024-02-19T06:59:31.721-08:00Muhammad FandizalIlmu Itu Diperoleh Dari Lidah Yang Gemar Bertanya dan Dari Akal yang Suka BerpikirFandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-1036376724752590150.post-60122811112910058522009-11-23T06:29:00.000-08:002009-11-23T06:30:41.290-08:00link (Febris/Demam) untuk Jhoni, mahasiswa PA ku yang rajinhttp://arsifa.blog.friendster.com/2007/03/demam/<br />http://www.mail-archive.com/balita-anda@balita-anda.com/msg27091.html<br />http://ad71ck.staff.uns.ac.id/archives/314#more-314<br />http://duedues.blogspot.com/2008/05/mekanisme-demam.html<br />http://nursingbegin.com/tag/demam/<br />http://asuh.wikia.com/wiki/Demam<br />http://suryo-wibowo.blogspot.com/2006/05/demam.html<br />http://sobatbaru.blogspot.com/2008/12/pengertian-febris.html<br />http://nursingbegin.com/tag/febris/Fandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036376724752590150.post-16550139132439473172009-06-16T06:59:00.001-07:002009-06-16T06:59:31.979-07:00ASKEP DHF, STRUKE dan DMNCP DHF<br />1. Gangguan keseimbangan cairan tubuh : kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan permeabilitas kapiler ditandai dengan <br />DS :<br />Pasien mengatakan hanya sedikit minum<br />Pasien mengatakan pasien mengatakan lidah terasa pahit <br />Pasien mengatakan badannya panas dari 5 hari yang lalu<br />Pasein mengatakan berkeringat saat tidur <br />DO : <br />Mukosa bibir kering <br />Turgor kulit elastis <br />Pteki + <br />Kapilari refil < 3 dtk <br />Pasien tampak lemas<br />Klien terpasang IVFD RL : 30 tpm<br />minum habis ± 350 ml dari jam 00.00-09.30<br />Cairan infus habis 1 kolf / hari <br />TTV : <br />TD : 90/60 mmHg<br />N : 78 x /mnt<br />RR : 24 x/mnt<br />S : 36 0C<br />Pemeriksaan lab : <br />Hb : 14,6 g/dl<br />L : 8.100 / ul<br />Tr : 29.000/ul<br />Ht : 39 %<br /><br />Tujuan Dan Kriteria Hasil<br />Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan kebutuhan cairan dapat terpenuhi dengan kriteria hasil : <br />Lidah tidak terasa pahit <br />Pasien tidak demam <br />Mukosa bibir lembab<br />Pteki berkurang <br />Turgor kulit elastis <br />Klien tampak segar <br />TTV : <br />TD : 100 - 130 mmHg<br /> 60 – 90<br />N : 60 – 90 x /mnt<br />RR : 12-24 x / mnt<br />S : 36-37,5 0 C<br />Lab : <br />Hb : 12-14 g /dl <br />Ht : 37-43 %<br />L : 500-10000 / ul<br />Tr : 150000 – 450000 /ul<br /><br />Intervensi<br />1)Observasi tanda - tanda vital tiap 1 jam<br />R / : untuk mengetahui keadaan umun pasien. <br />2)Observasi warna kulit, membran mukosa dan turgor kulit<br />R / : untuk mengetahui tanda-tanda terjadinya dehidrasi <br />3)Observasi tanda - tanda syok (keringat dingin, pucat, penurunan kesadaran)<br />R / : agar dapat dilakukan tindakan penenganan syok dengan cepat dan benar. <br />4)Catat intake dan output<br />R / : untuk mengetahui keseimbangan cairan didalam tubuh<br />5)Anjurkan klien untuk minum 2 - 2,5 liter / hari<br />R / : asupan cairan sangat diperlukan untuk mempertahankan volume cairan tubuh. <br />6)Observasi adanya tanda - tanda perdarahan<br />R / : salah indikasi pemberian therapy cairan dan trombosit. <br />7)Kolaborasi dalam terapi cairan<br />R / : pemberian cairan intr vena sangat penting, terutama yang mengalamidefisit volume cairan dengan keadaan umum yang buruk oleh kaerna dehidrasi <br /><br />2. Peningkatan suhu tubuh b.d proses penyakit ditandai dengan<br />DS : <br />Pasien mengatakan badannya lemas dari 5 hari yang lalu<br />Pasien mengatakan pasien mengatakan lidah terasa pahit <br />Pasien mengeluh pusing<br />Pasien mengeluh lemas<br />DO : <br />Pasien tampak lemah<br />Mukosa bibir kering<br />konjungtiva anemis <br />terpasang IVFD RL : 30 tpm<br />TTV : <br />TD : 90/60 mmHg<br />N : 78 x /mnt<br />RR : 24 x/mnt<br />S : 36 0C<br />Pemeriksaan lab : <br />Hb : 14,6 g/dl<br />L : 8.100 / ul<br />Tr : 29.000/ul<br />Ht : 39 %<br /><br />Tujuan dan Kriteria Hasil<br />Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan suhu tubuh turun dengan kriteria hasil : <br />Pasien sudah tidak demam <br />Pasien tampak segar<br />Mukosa bibir lembab<br />Konjungtiva tidak anemis<br />TTV : <br />TD : 100 - 130 mmHg<br /> 60 – 90<br />N : 60 – 90 x /mnt<br />RR : 12-24 x / mnt<br />S : 36-37,5 0 C<br />Lab : <br />Hb : 12-14 g /dl <br />Ht : 37-43 %<br />L : 500-10000 / ul<br />Tr : 150000 – 450000 /ul<br /><br />Intervensi<br />1)Kaji tanda-tanda vital<br />Rasional : mengetahui kondisi umum pasien dan mencegah adanya komplikasi.<br />2)Beri kompres dingin, maka akan bisa menyerap panas tubuh sehingga penurunan suhu terjadi yang akhirnya meningkatkan rasa nyaman. <br />Rasional : dengan kompres dingin, maka akan bisa menyerap panas tubuh sehingga penurunan suhu terjadi yang akhirnya meningkatkan rasa nyaman.<br />3)Berikan pasien minum air putih yang cukup sesuai kebutuhan tubuh.<br />Rasional : menyeimbangkan cairan tubular, kulit tidak kering akibat panas.<br />Kolaborasi<br />4)Berikan antipiretik sesuai indikasi seperti asetaminnofen<br />Rasional : menurunkan metabolisme seluler dan risiko kejang, untuk menurunkan demam karena kejangnya pada pusat hipotalamus<br />5)Berikan obat analgesik<br />Rasional : merupakan pengobatan mengurangi rasa sakit kepala.<br /><br />3. Gg. Pola nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual,tidak nafsu makan ditandai dengan <br />DS :<br />Pasien mengatakan sering mual<br />Pasien mengeluh pusing<br />Pasien mengeluh lemas<br />Pasien mengatakan pasien mengatakan lidah terasa pahit <br />DO :<br />porsi makan habis ¼ porsi <br />Mukosa bibir kering<br />BB = 45 kg (sebelum sakit 87 kg)<br /><br />Tujuan dan Kriteria Hasil<br />Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan masalah nutrisi dapat terpenuhi dengan kriteria hasil : <br />Pasien tampak segar<br />Mukosa bibir lembab<br />Nafsu makan meningkat <br />Porsi makan habis 1 porsi <br />Lidah tampak bersih <br /><br />Intervensi<br />1)Kaji keluhan mual, muntah, dan sakit saat menelan yang dialami klien<br />R/ Untuk menetapkan cara mengatasinya.<br />2) Berikan makanan yang mudah ditelan seperti: bubur dan dihidangkan saat masih hangat.<br />R/ Membantu mengurangi kelelahan klien dan meningkatkan asupan makanan karena mudah ditelan.<br />3)Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi sering<br />R/ Untuk menghindari mual dan muntah serta rasa jenuh karena makanan dalam porsi banyak.<br />4)Catat jumlah porsi yang dihabiskan klien<br />R/ : Mengetahui pemasukan/pemenuhan nutrisi klien.<br />Ukur berat badan kilen tiap hari.<br />R/ Untuk mengetahui status gizi klien.<br />5)Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian terapi diet yang tepat <br />R/ : menentukan jenis diet yang tepat yang dapat diberikan kepada pasien. <br /><br /><br /><br />NCP DM<br />1. Kelebihan volume cairan b.d retensi cairan <br />DS: <br />Klien mengatakan sering haus<br />Klien mengatakan banyak minum.<br />DO: <br />Terdapat edema pada ekstremitas<br />Klien terlihat sangat lemah.<br />Klien terlihat terbaring lemah di tempat tidur.<br />Keadaan umum klien : sakit sedang.<br />Tingkat kesadaran klien : compos mentis<br />Turgor kulit kurang elastis.<br />Terpasang IVFD RL 20 tpm<br />GCS : 15 (E = 4, M = 6, V = 5)<br />Pemeriksaan Laboratorium tanggal 27 januari 2009 :<br />Hb : 10,3gr/dl<br />Ht : 33%<br />Leukosit : 17.300 gr/dl<br />Trombosit : 320.000 gr/dl<br />TTV <br />TD: 130/90 mmHg <br />N : 84 x/menit <br />S : 38oC <br />RR: 16 x/menit <br /><br />Tujuan dan Kriteria Hasil<br />Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan kelebihan volume cairan b.d retensi cairan dapat teratasi, dengan kriteria hasil:<br />Edema pada ekstremitas berkurang.<br />Klien terlihat bersemangat<br />TTV dalam batas<br />normal:<br /><br /> <br /> 0C<br /><br /><br />Intervensi<br />1.Catat asupan dan haluaran cairan<br />2.Kaji TTV klien<br />3.Jelaskan rasional pembatasan natrium dan cairan<br />Kolaborasi :<br />4.Batasi pemberian natrium dan cairan.<br /><br /><br />2. Risiko tinggi infeksi b.d kadar glukosa yang tinggi<br />DS :<br />Klien mengatakan lukanya lama sembuh<br />DO :<br />Klien terlihat sangat lemah.<br />Klien terlihat terbaring lemah di tempat tidur.<br />Keadaan umum klien : sakit sedang.<br />Tingkat kesadaran klien : compos mentis<br />Terdapat luka infeksi dengan luas ± 10 cm.<br />Terdapat abses pada telapak kaki sebelah kanan.<br />Keadaan luka klien basah, terdapat tanda-tanda infeksi yaitu tumor, kalor, dolor, fungsiolesa, rubor.<br />Verban kotor.<br />Terpasang IVFD RL 20 tpm<br />GCS : 15 (E = 4, M = 6, V = 5)<br />Pemeriksaan Laboratorium tanggal 27 januari 2009 :<br />Hb : 10,3gr/dl<br />Ht : 33%<br />Leukosit : 17.300 gr/dl<br />Trombosit : 320.000 gr/dl<br />GDS : 151 mg/dl<br />TTV <br />TD: 130/90 mmHg <br />N : 84 x/menit <br />S : 38oC <br />RR: 16 x/menit <br /><br />Tujuan dan Kriteria Hasil<br />Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan tidak terjadi tanda-tanda infeksi, dengan kriteria hasil: <br />Tidak ada rubor (kemerahan)<br />Tidak ada dolor (nyeri)<br />Tidak ada kalor (panas)<br />Tidak ada tumor (bengkak)<br />Tidak ada fungsiolesa (kehilangan fungsi)<br />Verban bersih<br />Luka kering<br /><br /><br /><br />Pemeriksaan lab dalam batas normal khususnya leukosit:<br />normal : 5.000 – 10.000 /mm3<br /><br />Intervensi<br />1.Berikan perawatan aseptik dan antiseptik, pertahankan teknik cuci tangan dengan baik sebelum dan sesudah melakukan tindakan ke pasien.<br />2.Monitor tanda-tanda infeksi seperti tumor, kalor, rubor, tumor dan fungsioalesa.<br />3.Pantau suhu tubuh secara teratur. <br />4.Berikan perawatan ganti verban pada luka.<br />5.Kolaborasi pada pemberian antibiotik dan antipiretik sesuai indikasi.<br /><br />3. Kelelahan b.d insufisiensi insulin<br />DS : <br />Klien mengatakan cepat lelah bila beraktifitas ringan<br />Keluarga klien mengatakan klien masih dibantu dalam melakukan aktivitas ringan seperti mandi, makan, dan minum.<br />DO :<br />Klien terlihat sangat lemah.<br />Klien terlihat terbaring lemah di tempat tidur.<br />Keadaan umum klien : sakit sedang.<br />Tingkat kesadaran klien : compos mentis<br />GCS : 15 (E = 4, M = 6, V = 5)<br />Pemeriksaan Laboratorium tanggal 27 januari 2009 :<br />Hb : 10,3gr/dl<br />Ht : 33%<br />Leukosit : 17.300 gr/dl<br />Trombosit : 320.000 gr/dl<br />TTV <br />TD: 130/90 mmHg <br />N : 84 x/menit <br />S : 38oC <br />RR: 16 x/menit <br /><br />Tujuan dan Kriteria Hasil<br />Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan kebutuhan sehari – hari terpenuhi, dengan kriteria hasil : tanda tanda vital stabil, aktivitas seperti semula tanpa bantuan.<br />hasil :<br />klien bisa melakukan aktivitas ringan seperti mandi, makan dan minum secara mandiri.<br /><br />TTV dalam batas<br />normal:<br /><br /> <br /> 0C<br /><br /><br />Intervensi<br />1.Kaji TTV klien<br />2.Kaji tingkat kemampuan klien dalam beraktifitas.<br />3.Anjurkan klien untuk beristirahat apabila sudah terasa lelah.<br />4.Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sesuai kebutuhan dan yang sulit dilakukan oleh klien sendiri.<br />5.Libatkan keluarga klien untuk membantu klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.<br /><br /><br /><br /><br /><br />NCP STROKE<br />1. Bersihan jalan nafas tak efektif b.d kerusakan neuromuskular DS: <br />Keluarga mengatakan setiap batuk klien selalu mengeluarkan dahak<br />DO: <br />Klien terlihat terbaring lemah di tempat tidur.<br />Setiap batuk klien selalu mengeluarkan dahak<br />Klien terlihat susah untuk mengeluarkan secret<br />Karakteristik sputum :<br />Konsistensi : kental<br />Warna : putih<br />Jumlah : ± 10 cc<br />Tingkat kesadaran klien : compos mentis<br />Terpasang IVFD RD 5% 20 tpm<br />GCS : 8 (E = 4, M = 3, V = 1)<br />Hasil lab tanggal 9 pebruari<br />Hemoglobin 13 gr / dl <br />Hematokrit 39 vol % <br />Leukosi 15.100 / mm3 <br />Trombosit 330.000 / mm3 <br />Jenis pernapasan spontan<br />TTV : TD : 170/100mmHg<br />N : 80 x/menit<br />S : 37,5°C<br />RR : 22 x/menit<br />Tujuan dan kriteria hasil<br />Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ± 3 x 24 jam, diharapkan bersihan jalan nafas tak efektif b.d kerusakan neuromuskular, dengan kriteria hasil:<br />Sputum berkurang<br />Suara nafas vesikular<br />TTV dalam batas<br />normal:<br /><br /> <br /> 0C<br /><br /><br />Intervensi<br />1.Kaji tanda-tanda vital, auskultasi, bunyi nafas, misal : mengi, ronkhi.<br />2.Kaji tanda-tanda vital meliputi tekanan darah,suhu, respirasi, dan nadi<br />3.Lakukan penghisapan lendir sesuai indikasi<br />4.Angkat kepala tempat tidur sesuai aturannya, posisi miring sesuai indikasi.<br />5.Batasi pengunjung<br />Kolaborasi :<br />6.Berikan terapi inhalasi dan terapi medikasi sesuai indikasi (fluimucil 3x1 sachet)<br /><br />2. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d infark otak <br />DS: <br />Keluarga klien mengatakan klien memiliki riwayat hipertensi <br />Keluarga mengatakan klien belum mampu berkomunikasi<br />DO: <br />Klien terlihat pucat <br />Klien terlihat berbaring lemah di tempat tidur<br />Kesadaran: compos mentis<br />GCS : 8 (E = 4, M = 3, V = 1)<br />CRT > 2 detik<br />Reflek pupil : 2/2<br />Reaksi pupil : +/+<br />Hasil lab tanggal 9 pebruari<br />Hemoglobin 13 gr / dl <br />Hematokrit 39 vol % <br />Leukosit 15.100 / mm3 <br />Trombosit 330.000 / mm3 <br />Jenis pernafasan spontan<br />TTV : TD : 170/100mmHg<br />N : 80 x/menit<br />S : 37,5°C<br />RR : 22 x/menit<br />CT SCAN menunjukkan infark meluas pada pons<br />MRI menunjukkan infark hemoraghik luas pada pons<br />Terpasang IVFD RD 5% 20 tpm<br /><br />Tujuan dan Kriteria Hasil<br />Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan kesadaran membaik, dengan criteria hasil:<br />Kesadaran compos mentis<br />GCS: 15<br />Kapilary refill < 2 detik<br />Pemeriksaan lab dalam batas normal khususnya leukosit:<br />normal : 5.000 – 10.000 /mm3<br /><br />Interrvensi<br /><br />1.Kaji status Neurologi <br />2.Ukur dan pantau TTV<br />3.Evaluasi pupil, catat ukuran, bentuk, kesamaan, dan reaksinya terhadap cahaya<br />4.Posisikan kepala klien agak tinggi dan dalam posisi anatomi. <br /><br />KOLABORASI<br />5.Kolaborasi dalam pemberian oksigen 2 liter/menit<br />6.Kolaborasi dalam pemberian medikasi (Antihipertensi: aspilet 1x80 mg, captopril 3x25 mg, propanolol 3x10 mg, tensivask 1x5 mg, takelin 2x500 mg)<br /><br />3. Resiko tinggi terhadap kerusakan menelan b.d kerusakan neuromuskular <br />DS :<br />Keluarga mengatakan klien belum mampu menelan.<br />DO :<br />Klien terlihat terbaring lemah di tempat tidur.<br />Tingkat kesadaran klien : compos mentis<br />GCS : 8 (E = 4, M = 3, V = 1)<br />Klien belum mampu menelan<br />Klien selalu terlihat mengelurkan saliva<br />Produksi saliva +++<br />Hasil lab tanggal 9 pebruari<br />Hemoglobin 13 gr / dl <br />Hematokrit 39 vol % <br />Leukosit 15.100 / mm3 <br />Trombosit 330.000 / mm3 <br /><br />Tujuan dan Kriteria Hasil<br />Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan resiko tinggi terhadap kerusakan menelan tidak terjadi, dengan kriteria hasil : <br />Klien mampu menelan<br />Klien tidak mengeluarkan saliva<br />Produksi saliva berkurang<br />TTV dalam batas<br />normal:<br /><br /> <br /> 0C<br /><br /><br />Intervensi<br />1.Pertahankan masukan dan haluaran dengan akurat, catat jumlah kalori yang masuk<br />2.Catat masukan kalori setiap hari<br />3.Hitung balance cairan<br />4.Ajarkan klien untuk belajar menelan<br />Kolaborasi<br />5.Pertahankan selang NGT, berikan makanan cair enteral dan parenteral<br /><br />4. Risiko tinggi infeksi b.d prosedur invasif<br />DS :<br />Keluarga mengatakan klien demam setiap sore hari. <br />DO :<br />Klien terlihat terbaring lemah di tempat tidur.<br />Klien terlihat pucat.<br />Tingkat kesadaran klien : compos mentis<br />Klien terpasang dower katheter.<br />Klien terpasang NGT<br />Klien terpasang trakheostomi<br />GCS : 8 (E = 4, M = 3, V = 1)<br />Turgor kulit kurang elastis.<br /><br />Tujuan dan Kriteria Hasil<br />Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan tidak terjadi tanda-tanda infeksi, dengan kriteria hasil: <br />Klien tidak demam lagi.<br />Tidak ada rubor (kemerahan)<br />Tidak ada tumor (bengkak)<br />Tidak ada kalor (panas)<br />TTV dalam batas<br />normal:<br /><br /> <br /> 0C<br /><br /><br />Intervensi <br />1.Berikan perawatan aseptik dan antiseptik, pertahankan teknik cuci tangan dengan baik sebelum dan sesudah melakukan tindakan ke pasien.<br />2.Monitor tanda-tanda infeksi seperti kalor, rubor, dan tumor.<br />3.Pantau suhu tubuh secara teratur. <br />4.Lakukan perawatan infus<br />5.Lakukan perawatan kateter<br />6.Kolaborasi pada pemberian antibiotik dan antipiretik sesuai indikasi.<br /><br />5. Kerusakan mobilitas fisik b.d kelemahan<br />DS : <br />Keluarga mengatakan klien belum mampu untuk mengangkat kedua tangan dan kakinya.<br />Keluarga mengatakan klien belum mampu untuk melakukan aktivitas<br />DO :<br />Klien terlihat terbaring lemah di tempat tidur..<br />Tingkat kesadaran klien : compos mentis<br />Klien terpasang NGT<br />Klien terpasang trakheostomi<br />GCS : 8 (E = 4, M = 3, V = 1)<br />CT SCAN menunjukkan infark meluas pada pons<br />MRI menunjukkan infark hemoraghik luas pada pons<br />Terpasang IVFD RD 5% 20 tpm<br />Massa otot: 1111 1111<br /> 1111 1111<br />Klien menggunakan pampers<br />Klien terpasang trakeosthomi<br />TTV : TD : 170/100mmHg<br />N : 80 x/menit<br />S : 37,5°C<br />RR : 22 x/menit<br />Hasil lab tanggal 9 pebruari<br />Hemoglobin 13 gr / dl <br />Hematokrit 39 vol % <br />Leukosit 15.100 / mm3 <br />Trombosit 330.000 / mm3<br /><br />Tujuan dan Kriteria Hasil<br />Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan terjadinya peningkatan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang terkena, dengan criteria hasil:<br /> Adanya peningkatan tonus otot dengan nilai 2-3<br /> Kelemahan otot berkurang <br /> Klien dapat mengangkat kedua tangan dan kakinya<br /> Tonus otot membaik<br /> Klien dapat beraktifitas ringan<br /><br />Intervensi<br />1.Berikan perawatan kulit dengan cermat , masase dengan pelembab, dan ganti linen/pakaian yang basah dan pertahankan linen tersebut tetap bersih dan bebas dari kerutan<br />2.Berikan bantuan untuk melakukan latihan rentang gerak baik pasif maupun aktif.<br />3.Ubah posisi minimal setiap 2 jamFandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1036376724752590150.post-43814800050964436372009-06-15T06:59:00.000-07:002009-06-15T07:08:34.254-07:00ASKEP untuk NANI, Mahasiswaku yang lagi bingung<span style="font-weight: bold;">DX dan Intervensi DHF</span><br />1. Gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit : kurang dari kebutuhan tubuh<br />b.d peningkatan permeabilitas pembuluh darah.<br />INTERVENSI<br />1. Monitor tanda-tanda Vital dan kaji turgor kulit serta membrane mukosa<br /> R/: Untuk mengetahui keadaan umum pasien dan mencegah komplikasi serta untuk mengetahui status cairan dalam tubuh<br />2. Monitor intake dan output cairan<br />R/: penurunan sirkulasi akibat sekunder dari pengrusakan sel darah merah dan endapannya dalam tubulus ginjal dapat menyebabkan retensi urine<br />3. Anjurkan pasien untuk banyak minum 2 ltr/hari<br /> R/: memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang hilang akibat perembesan plasma.<br />4. Beri cairan intravena sesuai indikasi<br />R/: untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan mengurangi komplikasi renal<br />5. Monitor pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht, leukosit, trombosit)<br />R/: bila terjadi penurunan Hb, platelet kemungkinan terjadi pendarahan spontan<br />6. Kolaborasi dengan Dokter dalam pemberian therapy<br />R/: Untuk mempercepat proses penyembuhan<br /><br /><br />2. Gangguan rasa nyaman b.d adanya nyeri otot pada tubuh dan peningkatan suhu tubuh tiba – tiba<br />INTERVENSI<br />1. Beri kompres hangat<br /> R/ : Dengan kompres hangat, terjadi penguapan dalam tubuh dan pembuluh darah mengalami vasodilatasi sehingga panas dalam tubuh keluar<br />2. Kaji tanda – tanda vital<br /> R/ : Mengetahui kondisi umum klien dan mencegah adanya komplikasi<br />3. Berikan klien minum air putih yang cukup sesuai kebutuhan tubuh<br /> R/ : Menyeimbangkan cairan tubuh, kulit tidak kering akibat panas<br />4. Berikan massage pada tubuh, punggung dan otot – otot yang terasa pegal dan nyeri kemudian kompres dengan air hangat<br />R/ : Mengurangi sensasi nyeri dan dapat merelaksasikan ketegangan otot sehingga klien dapat beristirahat<br />5. Jaga klien agar tetap/bedrest dan bantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari<br /> R/: Mengurangi pergerakan yang dapat meningkatkan rasa nyeri<br />6. Kolaborasi dengan Dokter dalam pemberian therapy<br /> R/: Untuk mempercepat proses penyembuhan<br /><br /><br />3. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi b.d Penurunan nafsu makan.<br />INTERVENSI<br />1. Monitor tanda-tanda Vital.<br />R/: Untuk mengetahui keadaan umum Px dan mencegah komplikasi, dan dapat membantu untuk menentukan respon pasien terhadap pemberian cairan<br />2. Berikan posisi yang nyaman<br /> R/: mencegah terjadinya muntah..<br />3. Berikan makanan dalam keadaan hangat , dalam porsi kecil tapi sering.<br />R/: meningkatkan nafsu makan dan mengurangi rangsangan mual.<br />4. Menganjurkan klien untuk menghabiskan makanan yang disajikan oleh pihak RS dan mengkaji keadaan klien setelah makan.<br />R/: untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang manfaat serta mengetahui respon tubuh klien terhadap makanan.<br />5. Lakukan oral hygiene sebelum makan<br />R/:Kebersihan mulut dapat meningkatkan nafsu makan .<br />6. Timbang BB klien tiap hari<br />R/: mengetahui perkembangan atau terjadinya penurunan berat badan pada klien<br />7. Kolaborasi dengan ahli gizi<br />R/: menentukan jenis makanan yang tepat diberikan pada Px.<br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kebutuhan Cairan Normal BALITA</span><br /><p>Secara sederhana, ukuran kebutuhan cairan untuk anak yang memiliki berat 10 kg maka kebutuhannya 1.000 cc per hari. Kemudian, untuk 10 kg selanjutnya, kebutuhan cairan pada anak bertambah menjadi 1.500 cc per hari. <span id="more-172"></span></p> <p>Perlu diingat, jumlah tersebut jika anak berada dalam kondisi normal. Artinya, tidak dalam keadaan sakit atau melakukan aktivitas yang berlebihan.</p> <p>Apabila anak berkeringat akibat udara panas atau berolahraga, maka cairan yang masuk kedalam tubuhnya juga perlu ditambah yaitu sekitar 10%-20% cairan dibandingkan kebutuhan normal per hari.</p><p>Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya dehidrasi pada balita, antara lain:</p> <p>* Biasakan si kecil untuk minum secara teratur setiap hari, terutama bila dia banyak beraktivitas. Cairan yang dikonsumsi sebaiknya diatur agar bervariasi.<br />* Anak harus minum air paling tidak 8 gelas sehari. Anda dapat memberinya dalam bentuk kombinasi aneka jenis cairan, seperti jus buah, buah segar, sup, dan lain-lain.<br />* Berilah minuman sebelum balita Anda mulai beraktivitas, seperti bermain di halaman.<br />* Tetaplah beri minuman pada si kecil, sekalipun dia tidak begitu haus.<br />* Jika bayi atau balita terlihat lemas dan bibirnya kering, segera beri minum. Atau, buang air besarnya terlihat cair, segera berikan minum yang cukup.</p>Fandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036376724752590150.post-1553424406346761022009-05-02T08:04:00.000-07:002009-05-02T08:06:01.282-07:00Nutisi Tambahan<meta http-equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 2.4 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } H2 { margin-bottom: 0.21cm } --> </style> <h2>Gizi Seimbang Bagi <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Ibu</span></b></font> <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Menyusui</span></b></font></h2> <p style="margin-bottom: 0cm;"><a href="http://blog.lusa.web.id/2009/03/20/gizi-seimbang-bagi-ibu-menyusui/"><font color="#0000cc"><u>http://blog.lusa.web.id/2009/03/20/gizi-seimbang-bagi-ibu-menyusui/</u></font></a> </p> <p style="margin-left: 0.95cm; text-indent: -0.95cm; line-height: 150%;" align="justify"> <strong><span lang="sv-SE">A. Prinsip Gizi Bagi </span></strong><strong><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Ibu</span></span></font></strong><strong><span lang="sv-SE"> </span></strong><strong><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Menyusui</span></b></span></font></strong></p> <p style="margin-left: 0.95cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> Gizi pada <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ibu</span></b></font> <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">menyusui</span></b></font> sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan.</p> <p style="margin-left: 0.95cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Ibu</span></b></font> <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">menyusui</span></b></font> tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. </p> <p style="margin-left: 0.95cm; text-indent: -0.95cm; line-height: 150%;" align="justify"> <strong><span lang="sv-SE">B. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi </span></strong><strong><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Ibu</span></span></font></strong><strong><span lang="sv-SE"> </span></strong><strong><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Menyusui</span></b></span></font></strong></p> <p style="margin-left: 0.95cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> Faktor yang mempengaruhi gizi <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ibu</span></b></font> <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">menyusui</span></b></font> adalah :</p> <p style="margin-left: 1.59cm; text-indent: -0.64cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> 1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.</p> <p style="margin-left: 1.59cm; text-indent: -0.64cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> 2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari.</p> <p style="margin-left: 1.43cm; text-indent: -0.48cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> 3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">kekurangan</span></b></font> satu atau lebih zat gizi.</p> <p style="margin-left: 1.59cm; text-indent: -0.64cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> 4. Aktivitas.</p> <p style="margin-left: 0.95cm; text-indent: -0.95cm; line-height: 150%;" align="justify"> <strong><span lang="sv-SE">C. Pengaruh Status Gizi Bagi </span></strong><strong><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Ibu</span></span></font></strong><strong><span lang="sv-SE"> </span></strong><strong><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Menyusui</span></b></span></font></strong></p> <p style="margin-left: 0.95cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> Kebutuhan <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">nutrisi</span></b></font> selama laktasi didasarkan pada kandungan <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">nutrisi</span></b></font> air susu dan jumlah <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">nutrisi</span></b></font> penghasil susu. <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Ibu</span></b></font> <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">menyusui</span></b></font> disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ibu</span></b></font> itu sendiri.</p> <p style="margin-left: 0.95cm; text-indent: -0.95cm; line-height: 150%;" align="justify"> <strong><span lang="sv-SE">D. Kebutuhan Zat Gizi </span></strong><strong><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Ibu</span></span></font></strong><strong><span lang="sv-SE"> </span></strong><strong><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Menyusui</span></b></span></font></strong></p> <p style="margin-left: 0.95cm; line-height: 150%;" align="justify"><span lang="sv-SE">Kebutuhan </span><strong><span lang="sv-SE">kalori</span></strong><span lang="sv-SE"> selama </span><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">menyusui</span></b></span></font><span lang="sv-SE"> proporsional dengan jumlah air susu </span><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ibu</span></b></span></font><span lang="sv-SE"> yang dihasilkan dan lebih tinggi selama </span><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">menyusui</span></b></span></font><span lang="sv-SE"> dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan </span><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ibu</span></b></span></font><span lang="sv-SE"> dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh </span><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ibu</span></b></span></font><span lang="sv-SE"> untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata </span><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ibu</span></b></span></font><span lang="sv-SE"> menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata </span><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ibu</span></b></span></font><span lang="sv-SE"> harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika </span><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">menyusui</span></b></span></font><span lang="sv-SE"> (Dudek, 2001).</span></p> <p style="margin-left: 0.95cm; line-height: 150%;" align="justify"><strong><span lang="sv-SE">Protein</span></strong><span lang="sv-SE">. </span><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Ibu</span></b></span></font><span lang="sv-SE"> memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika </span><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">menyusui</span></b></span></font><span lang="sv-SE">. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.</span></p> <p style="margin-left: 0.95cm; line-height: 150%;" align="justify"><strong><span lang="sv-SE">Cairan. </span></strong><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Nutrisi</span></b></span></font><span lang="sv-SE"> lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan </span><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ibu</span></b></span></font><span lang="sv-SE"> </span><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">menyusui</span></b></span></font><span lang="sv-SE"> minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.</span></p> <p style="margin-left: 0.95cm; line-height: 150%;" align="justify"><strong><span lang="sv-SE">Vitamin dan mineral.</span></strong> <span lang="sv-SE">Kebutuhan</span><strong><span lang="sv-SE"> </span></strong><span lang="sv-SE">vitamin</span><strong><span lang="sv-SE"> </span></strong><span lang="sv-SE">dan mineral selama </span><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">menyusui</span></b></span></font><span lang="sv-SE"> lebih tinggi daripada selama hamil.</span></p> <p style="margin-left: 0.95cm; text-indent: -0.95cm; line-height: 150%;" align="justify"> <strong><span lang="sv-SE">E. Dampak </span></strong><strong><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Kekurangan</span></span></font></strong><strong><span lang="sv-SE"> Gizi </span></strong><strong><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Ibu</span></span></font></strong><strong><span lang="sv-SE"> </span></strong><strong><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Menyusui</span></b></span></font></strong></p> <p style="margin-left: 0.95cm; line-height: 150%;" align="justify"><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Kekurangan</span></b></span></font><span lang="sv-SE"> gizi pada </span><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ibu</span></b></span></font><span lang="sv-SE"> </span><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">menyusui</span></b></span></font><span lang="sv-SE"> menimbulkan gangguan kesehatan pada </span><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ibu</span></b></span></font><span lang="sv-SE"> dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. </span><font color="#000000"><span lang="fi-FI"><b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Kekurangan</span></b></span></font><span lang="fi-FI"> zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.</span></p> <p style="margin-left: 0.95cm; text-indent: -0.95cm; line-height: 150%;" align="justify"> <strong><span lang="sv-SE">F. Pendidikan Gizi Bagi </span></strong><strong><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Ibu</span></span></font></strong><strong><span lang="sv-SE"> </span></strong><strong><font color="#000000"><span lang="sv-SE"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Menyusui</span></b></span></font></strong></p> <p style="margin-left: 1.59cm; text-indent: -0.64cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> 1. Buatlah setiap gigitan berarti</p> <p style="margin-left: 1.59cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.</p> <p style="margin-left: 1.59cm; text-indent: -0.64cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="fi-FI"> 2. Semua kalori tidak diciptakan setara.</p> <p style="margin-left: 1.59cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan.</p> <p style="margin-left: 1.59cm; text-indent: -0.64cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> 3. Jika anda kelaparan, maka bayi juga.</p> <p style="margin-left: 1.59cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> Jangan melewatkan makan jika saat <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">menyusui</span></b></font> karena dapat memperpendek umur dan daya hidup.</p> <p style="margin-left: 1.59cm; text-indent: -0.64cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> 4. Jadilah ahli efesiensi.</p> <p style="margin-left: 1.59cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan kebutuhan <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">nutrisi</span></b></font> selama laktasi.</p> <p style="margin-left: 1.59cm; text-indent: -0.64cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> 5. Karbohidrat adalah isu komplek.</p> <p style="margin-left: 1.59cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup.</p> <p style="margin-left: 1.59cm; text-indent: -0.64cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> 6. Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah.</p> <p style="margin-left: 1.59cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi.</p> <p style="margin-left: 1.59cm; text-indent: -0.64cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> 7. Makanlah makanan yang alami.</p> <p style="margin-left: 1.59cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu.</p> <p style="margin-left: 1.59cm; text-indent: -0.64cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> 8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga.</p> <p style="margin-left: 1.59cm; line-height: 150%;" align="justify" lang="sv-SE"> Jangan minum minuman beralkohol, obat-obatan, kopi atau merokok. Hal tersebut akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan gangguan pada <font color="#000000"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ibu</span></b></font> dan bayi. </p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> Fandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036376724752590150.post-74280941730197534002009-05-02T07:55:00.001-07:002009-05-02T07:55:44.242-07:00NUTRISI<meta http-equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 2.4 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } --> </style> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">7.Nutrisi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Kebutuhan nutrisi pada masa menyusui meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya. Penambahan kalori pada ibu menyusui sebanyak 500 kkal tiap hari. Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang dikonsumsi juga perlu memenuhi syarat, seperti susunannya harus seimbang, porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengansung alkohol, nikotin serta bahan pengawet dan pewarna. Menu makanan yang seimbang mengandung unsur-unsur, seperti sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">a.Sumber tenaga (energi)</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Sumber tenaga yang diperlukan untuk pembakaran tubuh dan pembentukan jaringan baru. Zat nutrisi yang termasuk sumber energi adalah karbohidrat dan lemak. Karbohidrat berasal dari padi-padian, kentang, umbi, jagung, sagu, tepung roti, mie, dan lain-lain. Lemak bisa diambil dari hewani dan nabati. Lemak hewani yaitu mentega dan keju. Lemak nabati berasal dari minyak kelapa sawit, minyak sayur dan margarin.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">b.Sumber pembangun (protein)</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain telur, daging, ikan, udang kerang, susu dan keju. Sedangkan protein nabati banyak terkandung dalam tahu, tempe, kacang-kacangan, dan lain-lain.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">c.Sumber pengatur dan pelindung (mineral, air dan vitamin)</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Mineral,air dan vitamin digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran metabolisme di dalam tubuh. sumber zat pengatur bisa diperoleh dari semua jenis sayur dan buah-buahan segar. Beberapa mineral yang penting, antara lain:</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">- Zat kapur untuk pembentukan tulang. Sumbernya berasal dari susu, keju, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran berdaun hijau.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">- Fosfor untuk pembentukan tulang dan gigi. Sumbernya berasal dari susu, keju, dan daging.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">- Zat besi untuk menambah sel darah merah. Sumbernya berasal dari kuning telur, hati, daaging, kerang, kacang-kacangan dan sayuran.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">- Yodium untuk mencegah timbulnya kelemahan mental. Sumbernya berasal dari ikan, ikan laut, dan garam beryodium.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">- Kalsium merupakan salah satu bahan mineral ASI dan juga untuk pertumbuhan gigi anak. Sumbernya berasal dari susu, keju dan lain-lain.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Kebutuhan akan vitamin pada masa menyusui meningkat untuk memenuhi kebutuhan bayinya. beberapa vitamin yang penting, antara lain:</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">- Vitamin A untuk penglihatan berasal dari kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau, wortel, tomat dan nangka.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">- Vitamin B1 agar napsu makan baik yang berasal dari hati, kuning telur, tomat, jeruk, nanas.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">- Vitamin B2 untuk pertumbuhan dan pencernaan berasal dari hati, kuning telur, susu, keju, sayuran hijau.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">- Vitamin B3 untuk proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan saraf dan pertumbuhan. Sumbernya antara lain susu, kuning telur, daging, hati, beras merah, jamur dan tomat.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">- Vitamin B6 untuk pembentukan sel darah merah serta jkesehatan gigi dan gusi. Sumbernya antara lain gandum, jagung, hati dan daging.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">- Vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf. Sumbernya antara lain telur, daging, hati, keju, ikan laut dan kerang laut.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">- Vitamin C untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semua jaringan ikat (untuk penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi dan memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumbernya berasal dari jeruk, tomat, melon, mangga, pepaya dan sayuran.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">- Vitamin D untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor. Sumbernya berasal dari minyak ikan, ikan, susu, margarine, dan penyinaran kulit dengan matahari pagi sebelum jam 9.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">- Vitamin K untuk mencegah perdarahan. SUmbernya berasal dari hati, brokoli, bayam dan kuning telur.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Untuk kebutuhan cairannya, ibu menyusui harus minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui).</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">``````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Makanan Tepat Selama Menyusui Bayi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Di samping perawatan bayi, yang juga sangat penting adalah merawat kesehatan bunda. Sebab, kesehatan bayi sedikit banyak juga tergantung pada kondisi ibunya. Demikian pula dengan asupan makanannya, terutama bagi ibu yang menyusui. ASI yang diberikan ibu memang berkualitas dan sangat berguna bagi kesehatan dan tumbuh kembang bayi, namun mutunya tetap harus dijaga.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Santapan yang sebaiknya dikonsumsi para bunda yang sedang menyusui harus mengandung makanan bergizi, namun dalam jumlah yang lebih banyak. Menurut Dr. William Sears dalam bukunya The Baby Book, bila Anda menyantap makanan yang baik untuk Anda, Anda akan memiliki lebih banyak energi dan merasa lebih baik, seperti pada masa nifas dan saat stres karena menjadi ibu baru. Untuk gizi seimbang, Dr. Sears menyarankan kelima kelompok makanan dasar ini:</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">1. kelompok nasi, serealia, roti gandum, atau pasta</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">2.kelompok sayuran</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">3. kelompok buah-buahan</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">4. kelompok ikan, daging, unggas, kacang kering, telur, dan kacang</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">5. kelompok susu, yoghurt, dan keju.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Selain itu, konsumsilah makanan dari masing-masing kelompok tersebut sambil memerhatikan tiga kelompok dasar kalori:</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">1. Karbohidrat, harus terdapat dalam 50-55 persen dari total kalori harian, dan porsi utama dari sumber energi ini harus dalam bentuk gula sehat, terutama biji-bijian, nasi atau pasta, dan buah.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">2.Lemak yang menyehatkan, yang harus terdapat dalam 30 persen dari total kalori harian.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">3. Protein, harus terdapat dalam 15-20 persen dari total kalori harian.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Yang juga perlu ditambahkan ke dalam menu makanan ibu menyusui adalah:</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">1. Kalsium. Anda memerlukan banyak kalsium selama kehamilan dan masa menyusui. Penelitian menunjukkan bahwa kalsium yang diambil dari tulang ibu selama masa menyusui akan kembali selama dan setelah masa penyapihan, dengan kepadatan tulang yang lebih baik dibandingkan sebelum masa kehamilan.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Bila Anda tidak suka minum susu, atau alergi ketika meminumnya, gantikan dengan makanan nonsusu kaya kalsium seperti ikan sarden, kacang kedelai, brokoli, buncis, ikan salmon, tahu, daun-daunan hijau, kangkung, manisan anggur, dan jus wortel. Tambahkan juga keju dan yoghurt bila Anda tidak alergi.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">2. Zat besi. Asupan makanan yang mengandung zat besi dalam jumlah cukup sangat penting bagi ibu yang baru saja melahirkan. Beberapa makanan kaya zat besi adalah ikan, unggas, dan jus buah prune. Untuk memperbaiki penyerapan zat besi dari makanan, minum atau santaplah makanan yang kaya akan vitamin C bersamaan dengan beberapa kombinasi makanan seperti daging bakso dan saus tomat, sereal kaya zat besi, dan jus jeruk.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">3. Suplemen bila perlu. Anda tetap dapat mengonsumsi suplemen makanan dan vitamin selama hamil, kecuali bila dokter Anda menyarankan suplemen yang lain.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">4. Air putih. Air putih adalah minuman terbaik bagi ibu menyusui. Minumlah segelas air putih (boleh juga diganti dengan jus buah sesekali), sesaat sebelum Anda menyusui. Minumlah kapan saja Anda merasa haus, minimal delapan gelas sehari. Jangan tunda minum sampai Anda selesai menyusui bayi, sebab bisa membuat Anda kekurangan cairan. </font> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">http://www.infobunda.com/pages/articles/artikelshow.php?id=49</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">SUPLEMEN IBU HAMIL DAN MENYUSUI</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">7</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Ditulis oleh farida | Ditulis di ibu hamil, ibu menyusui | Ditulis tanggal 29 Jun 2008</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Bukankah kita dapat memperoleh nutrisi yang kita butuhkan melalui makanan yang kita konsumsi?</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Kebutuhan energi, vitamin, dan mineral pada ibu hamil meningkat sekitar 10-50%. Kebutuhan Vitamin C dan Seng meningkat sekitar 40%. Sedangkan zat besi meningkat sampai 50%. Mengingat kebutuhan gizi tersebut tidak mudah didapatkan melalui makanan saja, penggunaan suplemen makanan bagi ibu hamil dan menyusui sangat dianjurkan.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Dengan mengikuti petunjuk berikut ini, anda akan menjalani kehamilan dengan baik, melahirkan anak yang sehat dan kuat, serta menyusui anak anda dengan ASI yang berkualitas tinggi.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">1. Asam Folat</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Asam folat sangat penting bagi kesehatan pertumbuhan bayi. Asupan asam folat yang cukup sebelum pembuahan dan beberapa minggu awal kehamilan dapat membantu mencegah cacat lahir saluran syaraf (NTD).</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Anda harus mengkonsumsi setidaknya 600 mcg asam folat setiap hari. Para ahli kesehatan menganjurkan wanita hamil untuk mengkonsumsi suplemen vitamin yang mengandung 600 mcg asam folat sehari daripada bergantung pada makanan yang mengandung asam folat.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Buah dan sayuran, termasuk jus jeruk dan daun sayuran warna hijau, serta padi-padian adalah sumber asam folat yang baik.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">2. Kalsium</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Sebagian besar wanita di atas usia 19 tahun atau lebih, termasuk yang hamil, seringkali tak cukup mendapat 1.000 mg kalsium per hari seperti yang drekomendasikan. Karena saat bertumbuh di perut janin membutuhkan kalsium yang tinggi, maka konsumsi kalsium perlu ditingkatkan untuk mencegah kehilangan kalsium dari tulang. Jika bayi kekurangan kalsium, dia akan menyerap dari kalsium ibu.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Sumber makanan kaya kalsium antara lain susu, keju, yogurt, susu kedelai, sereal, tofu, kacang yang dikeringkan, almond dan sayuran hijau.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">3. Karbohidrat dan Serat</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Karbohidrat dan serat adalah salah satu sumber energi penting. Bahan makanan sumber karbohidrat antara lain nasi, roti, sereal, gandum, dan pasta.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Agar kebutuhan energi anda terpenuhi, makanlah 3 porsi karbohidrat/serat makanan setiap hari (Seiris roti sama dengan satu porsi karbohidrat/serat makanan).</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Pilihlah makanan yang diperkaya dan terbuat dari padi-padian, misalnya havermut, rye (sejenis gandum), dan gandum. Makanan dari padi-padian lebih kaya gizi dan serat dibanding produk olahannya.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Serat sangat penting, terutama bagi wanita hamil yang sering mengalami konstipasi. Makanan berserat tinggi seperti misalnya padi-padian, buah segar, dan sayuran segar.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">4. Protein</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Anda dan bayi anda memerlukan banyak protein sebagai nutrisi penunjang pertumbuhan jaringan. Anda perlu mengkonsumsi 60 gram protein sehari, yaitu 20-36% lebih tinggi dari kebutuhan normal.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Beberapa sumber protein hewani yang bisa dikonsumsi adalah ikan, seafood, unggas, daging sapi, hati, dan telur. Sedangkan untuk sumber protein nabati adalah tahu, tempe, kacang polong, kacang-kacangan, dan serealia. Susu dan produk olahannya, seperti keju dan yogurt, juga merupakan sumber protein yang baik.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">5. Lemak</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Lemak dapat membantu tubuh untuk menyerap banyak nutrisi. Lemak juga menghasilkan energi, dan menghemat protein untuk dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Namun demikian, dalam keadaan hamil sekalipun anda harus membatasi asupan lemak karena kandungan kalorinya amat tinggi. Jika anda mengkonsumsi makanan berlemak terlalu banyak, berat badan anda akan cepat sekali naik.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Makanan yang tinggi lemak antara lain daging berlemak, susu, keju, mentega, margarin, dan minyak.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">6. Zat Besi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Pada masa hamil, volume darah meningkat seiring dengan kebutuhan zat besi anda. Zat besi adalah komponen utama hemoglobin, yaitu bagian darah yang mengangkut oksigen ke sel-sel tubuh anda dan bayi.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Suplementasi zat besi semasa hamil terbukti membantu mencegah defisiensi zat besi. Kekurangan zat besi dapat mempertinggi resiko komplikasi disaat persalinan dan resiko melahirkan bayi berat lahir rendah dan prematur.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Makanan-makanan yang kaya zat besi antara lain, daging sapi, hati, kacang polong dan padi-padian.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Para ahli di Amerika Serikat (AS) menganjurkan agar wanita hamil mengkonsumsi 27 mg zat besi setiap hari, yaitu 50% diatas kebutuhan normal. Sebagian besar ahli kesehatan menganjurkan konsumsi suplemen yang memberikan 30 mg zat besi per hari karena mineral ini sukar sekali terpenuhi melalui makanan.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">7. Seng</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Seng sangat penting bagi kesehatan anda dan bayi. Defisiensi seng bisa menimbulkan komplikasi pada saat hamil dan melahirkan. Kadar seng rendah pada bayi telah dihubungkan dengan NTD dan berat lahir rendah.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Sumber seng yang baik adalah seafood, hati, dan daging.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Di AS, angka kecukupan gizi harian seng semasa hamil adalah 11 mg. Jumlah ini 38% lebih tinggi dari kebutuhan normal. Banyak wanita merasa lebih mudah memenuhi kebutuhan mereka dengan cara mengkonsumsi suplemen yang diperkaya seng.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">8. Vitamin dan Mineral Lengkap</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Seorang wanita hamil memiliki kebutuhan vitamin dan mineral lebih tinggi dari biasanya. Buah-buahan dan sayuran memberikan berbagai vitamin dan mineral lebih banyak dibanding makanan lain.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Setiap hari, anda harus mengkonsumsi buah jeruk dan sayuran berwarna hijau atau kuning dalam porsi yang besar. Buah dan sayuran lain yang juga penting untuk dikonsumsi adalah apel, pir, anggur, pisang, nanas, beri, jambu, mangga, pepaya, kurma, melon, wortel, bit, tomat, dan kembang kol.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Konsumsi buah dan sayuran segar lebih disarankan dibanding buah/sayuran kaleng, karena jumlah gizinya yang lebih banyak serta tidak mengandung tambahan gula, garam dan lemak.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Satu hal penting yang harus diingat adalah, tujuan pemberian suplemen selama kehamilan, bukan untuk menggantikan makanan, tapi sebagai tambahan atau cadangan nutrisi yang mungkin saja kurang atau tidak terpenuhi. Selain itu, pengonsumsian suplemen sebaiknya dibawah pengawasan dokter. Karena, beberapa jenis vitamin dan mineral jika dikonsumsi secara berlebih dapat mengganggu kesehatan.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Sumber: http://forum.kotasantri.com</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> Fandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036376724752590150.post-86092609399861894882009-05-02T07:50:00.001-07:002009-05-02T07:52:21.868-07:00IMUNISASI<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwJcyKFwfFVr3H_4cCTlHNRDNsO9mkBAG8wBssCHsjLkKVl0FuR3Bx899OV4LSNbT-g5A8OGWplS1qOY8FEl7c36mD-Z1RoyipydpUV8SvN5lG7s41zfGX9LOxVpIaPew409useBVJVmNz/s1600-h/jadwal_imunisasi_2008.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 228px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwJcyKFwfFVr3H_4cCTlHNRDNsO9mkBAG8wBssCHsjLkKVl0FuR3Bx899OV4LSNbT-g5A8OGWplS1qOY8FEl7c36mD-Z1RoyipydpUV8SvN5lG7s41zfGX9LOxVpIaPew409useBVJVmNz/s320/jadwal_imunisasi_2008.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5331239272098075778" border="0"></a><br /><meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 2.4 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } --> </style> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Fungsi Imunisasi Pada Bayi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">September 13, 2008 By: Pradnyamitha Category: Kesehatan</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Ada 5 macam imunisasi yang wajib untuk bayi kita, yaitu BCG, Polio, DPT, Hepatitis B dan Campak. Selebihnya adalah imunisasi tambahan yang diberikan sesuai dengan saran dokter. Berikut keterangan tentang imunisasi serta jadwal pemberiannya :</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">*</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">BCG atau Bacillus Cellmete Guerin, yaitu vaksinasi yang diberikan pada bayi saat usia 0-2 bulan, fungsi dari vaksin ini adalah untuk menghindari penyakit TBC alias Tuberkolosis.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">*</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">POLIO adalah sejenis penyakit yang disebabkan oleh virus poliovirus dari genus enterovirus, dan menyebabkan terjadinya kelumpuhan. Cara mencegah penyakit ini adalah sering cuci tangan bila selesai beraktivitas dan juga sebelum makan. Pada bayi imunisasi polio diberikan saat lahir, usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">*</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">DPT atau Dipteri Pentusis Tetanus, adalah sejenis penyakit yang bersumber dari bakteri bernama Corynebacterium Diphterie, yang hidup dalam selaput lendir hidung pada saluran pernapasan,dan membentuk membran putih sehingga menyumbat pernapasan. Pemberian vaksin untuk menghindari DPT ini pada bayi saat usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">*</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">HEPATITIS B, vaksinasi hepatitis B ditujukan untuk menghindari penyakit radang hati akut atau kerusakan pada hati, dan juga kanker hati. Vaksin ini diberikan pada bayi saat usia baru lahir, 1 bulan, dan 6 bulan.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">*</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">CAMPAK, adalah sejenis penyakit yang disebabkan oleh virus yang biasanya hidup pada saluran pernapasan, dan berkembang biak pada selaput lendir tenggorokan. Penyakit ini sangat menular, biasanya lewat udara. Pemberian vaksin ini saat bayi berusia 9 bulan.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">*</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">Hib B atau Haemophilus influenza tipe B, vaksin ini berfungsi untuk mencegah penyakit meningitis, pneumonia (radang paru) dan epiglotitis (radang tulang rawan tenggorokan). Vaksin ini diberikan pada saat bayi berusia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">*</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">IPD atau Invasive Pneumococal Disease, yaitu sejenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumonia, penularannya lewat bersin, percikan ludah atau udara. Bakteri ini menyerang saluran pernapasan dan otak. Pemberian vaksin ini disesuaikan dengan umur bayi anda. Usia dibawah 12 bulan diberikan 4 dosis (2, 4 & 6 bulan) dan booster 12-15 bulan, usia 7-11 bulan diberikan 3 dosis (2 dosis pertama dengan interval 4 minggu, dan dosis ke 3 saat usia 12 bulan), usia 12 – 23 bulan diberikan 2 dosis dengan interval 2 bulan, terakhir usia 2 tahun diberikan 1 dosis saja.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">*</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">MMR atau mumps, morbili, rubella, sejenis penyakit yang disebabkan oleh virus, yang mengakibatkan penyakit gondongan. Pemberian vaksin ini umumnya diberikan di atas 12 bulan.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">*</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">VARISELA, adalah imunisasi yang ditujukan untuk mencegah penyakit cacar air yang disebabkan oleh virus varisela. Pemberian vaksin ini pada bayi berusia diatas 1 tahun.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">http://www.infoibu.com/tipsinfosehat/jadwalimunisasi.htm</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">http://www.surabaya-ehealth.org/e-team/berita/imunisasi-pada-bayi-dan-balita</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwJcyKFwfFVr3H_4cCTlHNRDNsO9mkBAG8wBssCHsjLkKVl0FuR3Bx899OV4LSNbT-g5A8OGWplS1qOY8FEl7c36mD-Z1RoyipydpUV8SvN5lG7s41zfGX9LOxVpIaPew409useBVJVmNz/s1600-h/jadwal_imunisasi_2008.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 396px; height: 228px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwJcyKFwfFVr3H_4cCTlHNRDNsO9mkBAG8wBssCHsjLkKVl0FuR3Bx899OV4LSNbT-g5A8OGWplS1qOY8FEl7c36mD-Z1RoyipydpUV8SvN5lG7s41zfGX9LOxVpIaPew409useBVJVmNz/s320/jadwal_imunisasi_2008.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5331239272098075778" border="0"></a></p> Fandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036376724752590150.post-7711189624166599482009-05-02T07:48:00.001-07:002009-05-02T07:49:28.195-07:00IMUN<meta http-equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 2.4 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } --> </style> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Cara alami memperkuat imunitas</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Diketahui bahwa komposisi terbesar ASI adalah laktosa (50-60 g/L), diikuti oleh lemak (30-50 g/L), oligosakarida (10-12 g/L), dan protein (8-10 g/L). Oligosakarida adalah sejenis prebiotik yang memperkuat sistem kekebalan tubuh alami pada bayi yang baru lahir, khususnya di saluran pencernaan. Zat ini terus diproduksi pada ASI, sehingga buah hati bunda akan memperoleh kekebalan tubuh alami selama ibu menyusuinya.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Oligosakarida dalam ASI</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Saat masih menjadi janin, bayi mendapat antibodi melalui plasenta sang Ibu. Antibodi "pasif" ini melindunginya dari serangan penyakit selama masih dalam kandungan. Janin menjadi bergantung pada ibu.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Saat lahir, bayi berpindah dari lingkungan yang steril ke lingkungan "non steril" di mana ia terekspose pada lingkungan yang terpopulasi oleh bakteri. Sistem imunitas bayi juga belum terbentuk sempurna. Akibatnya, ia menjadi sangat "fragile" alias rentan terhadap risiko infeksi (infection risk).</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Penelitian membuktikan bahwa ASI berperan penting untuk membentuk sistem imunitas pada bayi karena di dalam ASI terdapat oligosakarida yang di dalam pencernaan bayi berperan sebagai prebiotik, yaitu menstimulasi pertumbuhan bakteri baik yang secara alami hidup di sistem pencernaan. Oligosakarida di ASI jumlahnya ketiga terbesar setelah laktosa dan lemak.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Oligosakarida dalam ASI termasuk ke dalam karbohidrat yang tidak bisa dicerna. Di dalam sistem pencernaan manusia, oligosakarida berperan sebagai prebiotik dan digunakan sebagai makanan bakteri baik sehingga dapat mendominasi flora usus dan menekan pertumbuhan bakteri jahat.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Oligosakarida juga berperan sebagai serat yang mampu mengurangi konstipasi dan membuat konsistensi feses lebih lembut (loose stool). Dari penelitian bertahun-tahun, diketahui oligosakarida dalam ASI memberi efek yang positif dan pada akhirnya mampu memperkuat daya tahan tubuh bayi.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Kemampuan ASI dalam memberi perlindungan ini telah terbukti dalam penelitian selama 40 tahun terakhir ini. Ketika dibandingkan dengan bayi-bayi yang tidak diberikan ASI, bayi-bayi yang diberi ASI tidak gampang terkena penyakit akibat infeksi, alergi, dan penyakit lain yang berhubungan dengan kekebalan tubuh.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Bila disarikan, maka prebiotik dari oligosakarida ini manfaatnya antara lain:</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">1. Mendukung pertumbuhan bakteri sehat</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">2. Menghambat pathogen</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">3. Menurunkan insiden alergi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">4. Menurunkan insiden infeksi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">5. Terbukti memperkuat sistem imun</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">ASI memperkuat daya tahan tubuh bayi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Data lain juga menyimpulkan bahwa ASI bisa mencegah gangguan/infeksi saluran cerna dan pernafasan. Bayi yang diberi ASI eksklusif selama 13 minggu atau lebih memiliki risiko yang lebih rendah terhadap infeksi saluran cerna dan pernapasan. Daya tahan saluran cerna tetap terjaga bahkan sampai satu tahun pertama kehidupan bayi, walaupun bayi sudah tidak diberi ASI lagi. Selengkapnya terlihat di dalam tabel di bawah ini:</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Infeksi saluran cerna dan pernafasan pada bayi dalam 13 bulan pertama</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2"> </font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">ASI eksklusif</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2"> </font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">ASI + formula</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2"> </font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Formula</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Infeksi saluran cerna</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2"> </font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">2.9%</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2"> </font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">5.1%</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2"> </font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">15.7%</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Infeksi pernafasan</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2"> </font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">25.6%</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2"> </font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">24.2%</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2"> </font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">37%</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">http://www.infobunda.com/pages/articles/artikelshow.php?id=25</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2"><b>IMUNITAS (http://id.wikipedia.org/wiki/Imunitas)</b></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Langsung ke: navigasi, cari</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Neutrofil (kuning) dan bakteri antraks (jingga) dilihat dengan mikroskop elektron.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor. Sistem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar yang luas, organisme akan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus sampai cacing parasit, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel organisme yang sehat dan jaringan agar tetap dapat berfungsi seperti biasa. Deteksi sistem ini sulit karena adaptasi patogen dan memiliki cara baru agar dapat menginfeksi organisme.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Untuk selamat dari tantangan ini, beberapa mekanisme telah berevolusi yang menetralisir patogen. Bahkan organisme uniselular seperti bakteri dimusnahkan oleh sistem enzim yang melindungi terhadap infeksi virus. Mekanisme imun lainnya yang berevolusi pada eukariot kuno dan tetap pada keturunan modern, seperti tanaman, ikan, reptil dan serangga. Mekanisme tersebut termasuk peptid antimikrobial yang disebut defensin. fagositosis dan sistem komplemen.[1] Mekanisme yang lebih berpengalaman berkembang secara relatif baru-baru ini, dengan adanya evolusi vertebrata. Imunitas vertebrata seperti manusia berisi banyak jenis protein, sel, organ tubuh dan jaringan yang berinteraksi pada jaringan yang rumit dan dinamin. Sebagai bagian dari respon imun yang lebih kompleks ini, sistem vertebrata mengadaptasi untuk mengakui patogen khusus secara lebih efektif. Proses adaptasi membuat memori imunologikal dan membuat perlindungan yang lebih efektif selama pertemuan di masa depan dengan patogen tersebut. Proses imunitas yang diterima adalah basis dari vaksinasi.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya untuk melindungi tubuh juga berkurang, membuat patogen, termasuk virus yang menyebabkan penyakit. Penyakit defisiensi imun muncul ketika sistem imun kurang aktif daripada biasanya, menyebabkan munculnya infeksi. Defisiensi imun merupakan penyebab dari penyakit genetika, seperti severe combined immunodeficiency, atau diproduksi oleh farmaseutikal atau infeksi, seperti sindrom defisiensi imun dapatan (AIDS) yang disebabkan oleh retrovirus HIV. Penyakit autoimun menyebabkan sistem imun yang hiperaktif menyerang jaringan normal seperti jaringan tersebut merupakan benda asing. Penyakit autoimun yang umum termasuk rheumatoid arthritis, diabetes melitus tipe 1 dan lupus erythematosus. Peran penting imunologi tersebut pada kesehatan dan penyakit adalah bagian dari penelitian.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Daftar isi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">[sembunyikan]</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">* 1 Lapisan pelindung pada imunitas</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">* 2 Perisai permukaan</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">* 3 Imunitas bawaan</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">o 3.1 Pelindung humoral dan kimia</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">+ 3.1.1 Peradangan</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">+ 3.1.2 Sistem komplemen</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">o 3.2 Perisai selular sistem imun bawaan</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">* 4 Imunitas adaptif</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">o 4.1 Limfosit</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">+ 4.1.1 Sel T pembunuh</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">+ 4.1.2 Sel T pembantu</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">+ 4.1.3 Sel T </font><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">γδ</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">+ 4.1.4 Antibodi dan limfosit B</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">+ 4.1.5 Imunitas adaptif alternatif</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">* 5 Memori imunologikal</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">o 5.1 Memori pasif</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">o 5.2 Memori aktif dan imunisasi</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">* 6 Gangguan pada imunitas</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">o 6.1 Defisiensi imun</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">o 6.2 Autoimunitas</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">o 6.3 Hipersensitivitas</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">* 7 Pertahanan dan mekanisme lainnya</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">* 8 Imunologi tumor</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">* 9 Regulasi fisiologis</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">* 10 Manipulasi pada kedokteran</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">* 11 Manipulasi oleh patogen</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">* 12 Sejarah imunologi</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">* 13 Lihat pula</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">* 14 Catatan kaki</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">* 15 Pranala luar</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Lapisan pelindung pada imunitas</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Sistem kekebalan tubuh melindungi organisme dari infekso dengan lapisan pelindung kekhususan yang meningkat. Pelindung fisikal mencegah patogen seperti bakteri dan virus memasuki tubuh. Jika patogen melewati pelindung tersebut, sistem imun bawaan menyediakan perlindungan dengan segera, tetapi respon tidak-spesifik. Sistem imun bawaan ditemukan pada semua jenis tumbuhan dan binatang.[2] Namun, jika patogen berhasil melewati respon bawaan, vertebrata memasuki perlindungan lapisan ketiga, yaitu sistem imun adaptif yang diaktivasi oleh respon bawaan. Disini, sistem imun mengadaptasi respon tersebut selama infeksi untuk menambah penyadaran patogen tersebut. Respon ini lalu ditahan setelah patogen dihabiskan pada bentuk memori imunologikal dan menyebabkan sistem imun adaptif untuk memasang lebih cepat dan serangan yang lebih kuat setiap patogen tersebut ditemukan.[3]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Komponen imunitas Sistem imun bawaan Sistem imun adaptif</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Respon tidak spesifik Respon spesifik patogen dan antigen</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Eksposur menyebabkan respon maksimal segara Perlambatan waktu antara eksposur dan respon maksimal</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Komponen imunitas selular dan respon imun humoral Komponen imunitas selular dan respon imun humoral</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Tidak ada memori imunologikal Eksposur menyebabkan adanya memori imunologikal</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Ditemukan hampir pada semua bentuk kehidupan Hanya ditemukan pada Gnathostomata</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Baik imunitas bawaan dan adaptif bergantung pada kemampuan sistem imun untuk memusnahkan baik molekul sendiri dan non-sendiri. Pada imunologi, molekul sendiri adalah komponen tubuh organisme yang dapat dimusnahkan dari bahan asing oleh sistem imun.[4] Sebaliknya, molekul non-sendiri adalah yang dianggap sebagai molekul asing. Satu kelas dari molekul non-sendiri disebut antigen (kependean dari generator antibodi) dan dianggap sebagai bahan yang menempel pada reseptor imun spesifik dan mendapatkan respon imun.[5]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Perisai permukaan</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Beberapa perisai melindungi organisme dari infeksi, termasuk perisai mekanikal, kimia dan biologi. Kulit ari tanaman dari banyak daun, eksoskeleton serangga, kulit telur dan membran bagian luar dari telur dan kulit adalah contoh perisai mekanikal yang merupakan pertahanan awal terhadap infeksi.[5] Namun, karena organisme tidak dapat sepenuhnya ditahan terhadap lingkungan mereka, sistem lainnya melindungi tubuh seperti paru-paru, usus, dan sistem genitourinari. Pada paru-paru, batuk dan bersin secara mekanis mengeluarkan patogen dan iritan lainnya dari sistem pernapasan. Pengeluaran air mata dan urin juga secara mekanis mengeluarkan patogen, sementara ingus dikeluarkan oleh saluran pernapasan dan sistem pencernaan untuk menangkap mikroorganisme.[6]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Perisai kimia juga melindungi terhadap infeksi. Kulit dan sistem pernapasan mengeluarkan peptida antimikroba seperti β-defensin.[7] Enzim seperti lisozim dan fosfolipase A2 pada air liur, air mata dan air susu ibu juga antiseptik.[8][9] Sekresi Vagina merupakan perisai kimia selama menarche, ketika mereka menjadi agak bersifat asal, sementara semen memiliki pertahanan dan zinc untuk membunuh patogen.[10][11] Pada perut, asam lambung dan protase menyediakan pertahanan kimia yang kuat melawan patogen yang tertelan ketika dimakan.</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Dalam saluran pencernaan dan sistem genitourinari, flora komensal merupakan perisai biologi dengan bersaing dengan patogen untuk makanan dan tempat, dan pada beberapa kasus, dengan mengubah kondisi lingkungan mereka, seperti pH atau besi yang ada.[12] Hal ini mengurangi kemungkinan bahwa patogen akan menyebabkan penyakit. Namun, sejak kebanyakan antibiotik mengincar bakteri dan tidak menyerang fungi, antibiotik oral dapat menyebabkan "pertumbuhan lebih" fungi dan dapat menyebabkan kondisi seperti kandiasis vagina.[13] Terdapat bukti baik bahwa perkenalan kembali flora probiotik, seperti budaya asli laktobasillus yang ada pada yogurt, menolong mengembalikan keseimbangan kesehatan populasi mikrobial pada infeksi usus anak-anak dan mendorong data pendahuluan pada penelitian Gastroenteritis bakterial, radang usus, infeksi saluran urin dan infeksi setelah operasi.[14][15][16]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Imunitas bawaan</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sistem imun bawaan</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Mikroorganisme yang berhasil memasuki organisme akan bertemu dengan sel dan mekanisme sistem imun bawaan. Respon bawaan biasanya dijalankan ketika mikroba diidentifikasi oleh reseptor pengenalan susunan, yang mengenali komponen yang diawetkan antara grup mikroorganisme.[17] Pertahanan imun bawaan tidak spesifik, berarti bahwa respon sistem tersebut pada patogen berada pada cara yang umum.[5] Sistem ini tidak berbuat lama-penghabisan imunitas terhadap patogen. Sistem imun bawaan adalah sistem dominan pertahanan seseorang pada kebanyakan organisme.[2]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Pelindung humoral dan kimia</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Peradangan</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Radang</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Peradangan adalah salah satu dari respon pertama sistem imun terhadap infeksi.[18] Gejala peradangan adalah kemerahan dan bengkak yang diakibatkan oleh peningkatan aliran darah ke jaringan. Peradangan diproduksi oleh eikosanoid dan sitokin, yang dikeluarkan oleh sel yang terinfeksi atau terluka. Eikosanoid termasuk prostaglandin yang memproduksi demam dan pembesaran pembuluh darah berkaitan dengan peradangan, dan leukotrin yang menarik sel darah putih (leukosit).[19][20] Sitokin umum termasuk interleukin yang bertanggung jawab untuk komunikasi antar sel darah putih; Chemokin yang mengangkat chemotaksis; dan interferon yang memiliki pengaruh anti virus, seperti menjatuhkan protein sintesis pada sel manusia.[21] Faktar pertumbuhan dan faktor sitotoksik juga dapat dirilis. Sitotokin tersebut dan kimia lainnya merekrut sel imun ke tempat infeksi dan menyembuhkan jaringan yang mengalami kerusakan yang diikuti dengan pemindahan patogen.[22]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Sistem komplemen</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sistem komplemen</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Sistem komplemen adalah kaskade biokimia yang menyerang permukaan sel asing. Sistem komplemen memiliki lebih dari 20 protein yang berbeda dan dinamai karena kemampuannya untuk "melengkapi" pembunuhan patogen oleh antibodi. Komplemen adalah komponen humoral utama dari respon imun bawaan.[23][24] Banyak spesies memiliki sistem komplemen, termasuk spesies bukan mamalia seperti tumbuhan, ikan, dan beberapa invertebrata.[25]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Pada manusia, respon ini diaktivasi dengan melilit komplemen ke antibodi yang dipasang pada mikroba tersebut atau protein komplemen yang dililit pada karbohidrat di permukaan mikroba. Pengenalan sinyal menjalankan respon membunuh dengan cepat.[26] Kecepatan respon adalah hasil dari pengerasan yang muncul mengikuti aktivas proteolisis dari molekul kompleman, yang juga termasuk protease. Setelah protein komplemen melilit pada mikroba, mereka mengaktifkan aktivitas proteasenya, yang mengaktivasi protease komplemen lainnya. Hal ini menyebabkan produksi kaskade katalisis yang memperbesar sinyal oleh arus balik positif yang dikontrol.[27] Hasil kaskade adalah produksi peptid yang menarik sel imun, meningkatkan vascular permeability, dan opsonin permukaan patogen, menandai kehancurannya. This Pemasukan komplemen juga dapat membunuh sel secara langsung dengan menyerang membran plasma mereka.[23]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Perisai selular sistem imun bawaan</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Gambar darah manusia dari mikroskop elektron. Dapat terlihat sel darah merah, dan juga terlihat sel darah putih termasuk limfosit, monosit, neutrofil dan banyak platelet kecil lainnya.</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Leukosit (sel darah putih) bergerak sebagai organisme selular bebas dan merupakan "lengan" kedua sistem imun bawaan.[5] Leukosit bawaan termasuk fagosit (makrofag, neutrofil, dan sel dendritik), sel mast, eosinofil, basofil dan sel pembunuh alami. Sel tersebut mengidentifikasikan dan membunuh patogen dengan menyerang patogen yang lebih besar melalui kontak atau dengan menelan dan lalu membunuh mikroorganisme.[25] Sel bawaan juga merupakan mediator penting pada kativasi sistem imun adaptif.[3]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Fagositosis adalah fitur imunitas bawaan penting yang dilakukan oleh sel yang disebut fagosit. Fagosit menelan, atau memakan patogen atau partikel. Fagosit biasanya berpatroli mencari patogen, tetapi dapat dipanggil ke lokasi spesifik oleh sitokin.[5] Ketika patogen ditelan oleh fagosit, patogen terperangkap di vesikel intraselular yang disebut fagosom, yang sesudah itu menyatu dengan vesikel lainnya yang disebut lisosom untuk membentuk fagolisosom. Patogen dibunuh oleh aktivitas enzim pencernaan atau respiratory burst yang mengeluarkan radikal bebas ke fagolisosom.[28][29] Fagositosis berevolusi sebagai sebuah titik pertengahan penerima nutrisi, tetapi peran ini diperluas di fagosit untuk memasukan menelan patogen sebagai mekanisme pertahanan.[30] Fagositosis mungkin mewakili bentuk tertua pertahanan, karena fagosit telah diidentifikasikan ada pada vertebrata dan invertebrata.[31]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Neutrofil dan makrofag adalah fagosit yang berkeliling di tubuh untuk mengejar dan menyerang patogen.[32] Neutrofil dapat ditemukan di sistem kardiovaskular dan merupakan tipe fagosit yang paling berlebih, normalnya sebanyak 50% sampai 60% jumlah peredaran leukosit.[33] Selama fase akut radang, terutama sebagai akibat dari infeksi bakteri, neutrofil bermigrasi ke tempat radang pada proses yang disebut chemotaksis, dan biasanya sel pertama yang tiba pada saat infeksi. Makrofag adalah sel serba guna yang terletak pada jaringan dan memproduksi susunan luas bahan kimia termasuk enzim, protein komplemen, dan faktor pengaturan seperti interleukin 1.[34] Makrofag juga beraksi sebagai pemakan, membersihkan tubuh dari sel mati dan debris lainnya, dan sebagai sel penghadir antigen yang mengaktivasi sistem imun adaptif.[3]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Sel dendritik adalah fagosit pada jaringan yang berhubungan dengan lingkungan luar; oleh karena itu, mereka terutama berada di kulit, hidung, paru-paru, perut, dan usus.[35] Mereka dinamai untuk kemiripan mereka dengan dendrit, memiliki proyeksi mirip dengan dendrit, tetapi sel dendritik tidak terhubung dengan sistem saraf. Sel dendritik merupakan hubungan antara sistem imun adaptif dan bawaan, dengan kehadiran antigen pada sel T, salah satu kunci tipe sel sistem imun adaptif.[35]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Sel Mast terletak di jaringan konektif dan membran mukosa dan mengatur respon peradangan.[36] Mereka berhubungan dengan alergi dan anafilaksis.[33] Basofil dan eosinofil berhubungan dengan neutrofil. Mereka mengsekresikan perantara bahan kimia yang ikut serta melindungi tubuh terhadap parasit dan memainkan peran pada reaksi alergi, seperti asma.[37] Sel pembunuh alami adalah leukosit yang menyerang dan menghancurkan sel tumor, atau sel yang telah terinfeksi oleh virus.[38]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Imunitas adaptif</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sistem imun adaptif</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Imunitas adaptif berevolusi pada vertebrata awal dan membuat adanya respon imun yang lebih kuat dan juga memori imunologikal, yang tiap patogen diingat oleh tanda antigen.[39] Respon imun adaptif spesifik-antigen dan membutuhkan pengenalan antigen "bukan sendiri" spesifik selama proses disebut presentasi antigen. Spesifisitas antigen menyebabkan generasi respon yang disesuaikan pada patogen atau sel yang terinfeksi patogen. Kemampuan tersebut ditegakan di tubuh oleh "sel memori". Patogen akan menginfeksi tubuh lebih dari sekali, sehingga sel memori tersebut digunakan untuk segera memusnahkannya.</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Limfosit</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Sel sistem imun adaptif adalah tipe spesial leukosit yang disebut limfosit. Sel B dan sel T adalah tipe utama limfosit dan berasal dari sel batang hematopoietik pada sumsum tulang.[25] Sel B ikut serta pada imunitas humoral, sedangkan sel T ikut serta pada respon imun selular.</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Hubungan sel T dengan Major histocompatibility complex kelas I atau Major histocompatibility complex kelas II, dan antigen (merah)</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Baik sel B dan sel T membawa molekul reseptor yang mengenali target spesifil. Sel T mengenali target bukan diri sendiri, seperti patogen, hanya setelah antigen (fragmen kecil patogen) telah diproses dan disampaikan pada kombinasi dengan reseptor "sendiri" yang disebut molekul major histocompatibility complex (MHC). Terdapat dua subtipe utama sel T: sel T pembunuh dan sel T pembantu. Sel T pemnbunuh hanya mengenali antigen dirangkaikan pada molekul kelas I MHC, sementara sel T pembantu hanya mengenali antigen dirangkaikan pada molekul kelas II MHC. Dua mekanisme penyampaian antigen tersebut memunculkan peran berbeda dua tipe sel T. Yang ketiga, subtipe minor adalah sel T γδ yang mengenali antigen yang tidak melekat pada reseptor MHC.[40]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Reseptor antigel sel B adalah molekul antibodi pada permukaan sel B dan mengenali semua patogen tanpa perlu adanya proses antigen. Tiap keturunan sel B memiliki antibodi yang berbeda, sehingga kumpulan resptor antigen sel B yang lengkap melambangkan semua antibodi yang dapat diproduksi oleh tubuh.[25]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Sel T pembunuh</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Sel T pembunuh secara langsung menyerang sel lainnya yang membawa antigen asing atau abnormal di permukaan mereka.[41]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Sel T pembunuh adalah sub-grup dari sel T yang membunuh sel yang terinfeksi dengan virus (dan patogen lainnya), atau merusak dan mematikan patogen.[42] Seperti sel B, tiap tipe sel T mengenali antigen yang berbeda. Sel T pembunuh diaktivasi ketika reseptor sel T mereka melekat pada antigen spesifik pada kompleks dengan reseptor kelas I MHC dari sel lainnya. Pengenalan MHC ini:kompleks antigen dibantu oleh co-reseptor pada sel T yang disebut CD8. Sel T lalu berkeliling pada tubuh untuk mencari sel yang reseptor I MHC mengangkat antigen. Ketika sel T yang aktif menghubungi sel lainnya, sitotoksin dikeluarkan yang membentuk pori pada membran plasma sel, membiarkan ion, air dan toksin masuk. Hal ini menyebabkan sel mengalami apoptosis.[43] Sel T pembunuh penting untuk mencegah replikasi virus. Aktivasi sel T dikontrol dan membutuhkan sinyal aktivasi antigen/MHC yang sangat kuat, atau penambahan aktivasi sinyak yang disediakan oleh sel T pembantu.[43]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Sel T pembantu</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Sel T pembantu mengatur baik respon imun bawaan dan adaptif dan membantu menentukan tipe respon imun mana yang tubuh akan buat pada patogen khusus.[44][45] Sel tersebut tidak memiliki aktivitas sitotoksik dan tidak membunuh sel yang terinfeksi atau membersihkan patogen secara langsung, namun mereka mengontrol respon imun dengan mengarahkan sel lain untuk melakukan tugas tersebut.</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Sel T pembantu mengekspresikan reseptor sel T yang mengenali antigen melilit pada molekul MHC kelas II. MHC:antigen kompleks juga dikenali oleh reseptor sel pembantu CD4 yang merekrut molekul didalam sel T yang bertanggung jawab untuk aktivasi sel T. Sel T pembantu memiliki hubungan lebih lemah dengan MHC:antigen kompleks daripada pengamatan sel T pembunuh, berarti banyak reseptor (sekitar 200-300) pada sel T pembantu yang harus dililit pada MHC:antigen untuk mengaktifkan sel pembantu, sementara sel T pembunuh dapat diaktifkan dengan pertempuran molekul MHC:antigen. Kativasi sel T pembantu juga membutuhkan durasi pertempuran lebih lama dengan sel yang memiliki antigen.[46] Aktivasi sel T pembantu yang beristirahat menyebabkan dikeluarkanya sitokin yang memperluas aktivitas banyak tipe sel. Sinyak sitokin yang diproduksi oleh sel T pembantu memperbesar fungsi mikrobisidal makrofag dan aktivitas sel T pembunuh.[5] Aktivasi sel T pembantu menyebabkan molekul diekspresikan pada permukaan sel T, seperti CD154), yang menyediakan sinyal stimulasi ekstra yang dibutuhkan untuk mengaktifkan sel B yang memproduksi antibodi.[47]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Sel T γδ</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Sel T γδ memiliki reseptor sel T alternatif yang opposed berlawanan dengan sel T CD4+ dan CD8+ (αβ) dan berbagi karakteristik dengan sel T pembantu, sel T sitotoksik dan sel NK. Kondisi yang memproduksi respon dari sel T γδ tidak sepenuhnya dimengerti. Seperti sel T 'diluar kebiasaan' menghasilkan reseptor sel T konstan, seperti CD1d yang dibatasi sel T pembunuh alami, sel T γδ mengangkang perbatasan antara imunitas adaptif dan bawaan.[48] Sel T γδ adalah komponen dari imunitas adaptif karena mereka menyusun kembali gen reseptor sel T untuk memproduksi perbedaan reseptor dan dapat mengembangkan memori fenotipe. Berbagai subset adalah bagian dari sistem imun bawaan, karena reseptor sel T atau reseptor NK yang dilarang dapat digunakan sebagai reseptor pengenalan latar belakang, contohnya, jumlah besar respon sel T Vγ9/Vδ2 dalam waktu jam untuk molekul umum yang diproduksi oleh mikroba, dan melarang sel T Vδ1+ T pada epithelium akan merespon untuk menekal sel epithelial.[49]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Sebuah antibodi terbuat dari dua rantai berat dan dua rantai ringan. Variasi unik daerah membuat antibodi mengenali antigen yang cocok.[41]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Antibodi dan limfosit B</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Sel B mengidentifikasi patogen ketika antibodi pada permukaan melekat pada antigen asing.[50] Antigen/antibodi kompleks ini diambil oleh sel B dan diprosesi oleh proteolisis ke peptid. Sel B lalu menampilkan peptid antigenik pada permukaan molekul MHC kelas II. Kombinasi MHC dan antigen menarik sel T pembantu yang cocok, yang melepas limfokin dan mengaktivkan sel B.[51] Sel B yang aktif lalu mulai membagi keturunannya (sel plasma) mengeluarkan jutaan kopi limfa yang mengenali antigen itu. Antibodi tersebut diedarkan pada plasma darah dan limfa, melilit pada patogen menunjukan antigen dan menandai mereka untuk dihancurkan oleh aktivasi komplemen atau untuk penghancuran oleh fagosit. Antibodi juga dapat menetralisir tantangan secara langsung dengan melilit toksin bakteri atau dengan mengganggu dengan reseptor yang digunakan virus dan bakteri untuk menginfeksi sel.[52]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Imunitas adaptif alternatif</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Walaupun molekul klasik sistem imun adaptif (seperti antibodi dan reseptor sel T) ada hanya pada vertebrata berahang, molekul berasal dari limfosit ditemukan pada vertebrata tak berahang primitif, seperti lamprey dan hagfish. Binatang tersebut memproses susunan besar molekul disebut reseptor limfosit variabel yang seperti reseptor antigen vertebrata berahang, diproduksi dari jumlah kecil (satu atau dua) gen. Molekul tersebut dipercaya melilit pada patogen dengan cara yang sama dengan antibodi dan dengan tingkat spesifisitas yang sama.[53]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Memori imunologikal</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Ketika sel B dan sel T diaktivasi dan mulai untuk bereplikasi, beberapa dari keturunan mereka akan menjadi memori sel yang hidup lama. Selama hidup binatang, memori sel tersebut akan mengingat tiap patogen spesifik yang ditemui dan dapat melakukan respon kuat jika patogen terdeteksi kembali. Hal ini adaptif karena muncul selama kehidupan individu sebagai adaptasi infeksi dengan patogen tersebut dan mempersiapkan imunitas untuk tantangan di masa depan. Memori imunologikal dapat berbentuk memori jangka pendek pasif atau memori jangka panjang aktif.</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Memori pasif</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Imunitas pasif biasanya berjangka pendek, hilang antara beberapa hari sampai beberapa bulan. Bayi yang baru lahir tidak memiliki eksposur pada mikroba dan rentan terhadap infeksi. Beberapa lapisan perlindungan pasif disediakan oleh ibu. Selama kehamilan, tipe antibodi yang disebut IgG, dikirim dari ibu ke bayi secara langsung menyebrangi plasenta, sehingga bayi manusia memiliki antibodi tinggi bahkan saat lahir, dengan spesifisitas jangkauan antigen yang sama dengan ibunya.[54] Air susu ibu juga mengandung antibodi yang dikirim ke sistem pencernaan bayi dan melindungi bayi terhadap infeksi bakteri sampai bayi dapat mengsintesiskan antibodinya sendiri.[55] Imunitas pasif ini disebabkan oleh fetus yang tidak membuat memori sel atau antibodi apapun, tetapi hanya meminjam. Pada ilmu kedokteran, imunitas pasif protektif juga dapat dikirim dari satu individu ke individu lainnya melalui serum kaya-antibodi.[56]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Lama waktu respon imun dimulai dengan penemuan patogen dan menyebabkan formasi memori imunologikal aktif.</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Memori aktif dan imunisasi</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Memori aktif jangka panjang didapat diikuti dengan infeksi oleh aktivasi sl B dan T. Imunitas aktif dapat juga muncul buatan, yaitu melalui vaksinasi. Prinsip dibelakang vaksinasi (juga disebut imunisasi) adalah ntuk memperkenalkan antigen dari patogen untuk menstimulasikan sistem imun dan mengembangkan imunitas spesifik melawan patogen tanpa menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan organisme tersebut.[5] Hal ini menyebabkan induksi respon imun dengan sengaja berhasil karena mengeksploitasi spesifisitas alami sistem imun. Dengan penyakit infeksi tetap menjadi salah satu penyebab kematian pada populasi manusia, vaksinasi muncul sebagai manipulasi sistem imun manusia yang paling efektif.[57][25]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Kebanyakan vaksin virus berasal dari selubung virus, sementara banyak vaksin bakteri berasal dari komponen aselular dari mikroorganisme, termasuk komponen toksin yang tidak melukai.[5] Sejak banyak antigen berasal dari vaksin aselular tidak dengan kuat menyebabkan respon adaptif, kebanyakan vaksin bakter disediakan dengan penambahan ajuvan yang mengaktifkan sel yang memiliki antigen pada sistem imun bawaan dan memaksimalkan imunogensitas.[58]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Gangguan pada imunitas</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Sistem imun adalah struktur efektif yang menggabungkan spesifisitas dan adaptasi. Kegagalan pertahanan dapat muncul, dan jatuh pada tiga kategori: defisiensi imun, autoimunitas, dan hipersensitivitas.</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Defisiensi imun</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Defisiensi imun muncul ketika satu atau lebih komponen sistem imun tidak aktif. Kemampuan sistem imun untuk merespon patogen berkurang pada baik golongan muda dan golongan tua, dengan respon imun mulai untuk berkurang pada usia sekitar 50 tahun karena immunosenescence.[59][60] Di negara-negara berkembang, obesitas, penggunaan alkohol dan narkoba adalah akibat paling umum dari fungsi imun yang buruk.[60] Namun, kekurangan nutrisi adalah akibat paling umum yang menyebabkan defisiensi imun di negara berkembang.[60] Diet kekurangan cukup protein berhubungan dengan gangguan imunitas selular, aktivitas komplemen, fungsi fagosit, konsentrasi antibodi IgA dan produksi sitokin. Defisiensi nutrisi seperti zinc, selenium, zat besi, tembaga, vitamin A, C, E, dan B6, dan asam folik (vitamin B9) juga mengurangi respon imun.[60]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Defisiensi imun juga dapat didapat.[5] Chronic granulomatous disease, penyakit yang menyebabkan kemampuan fagosit untuk menghancurkan fagosit berkurang, adalah contoh dari defisiensi imun dapatan. AIDS dan beberapa tipe kanker menyebabkan defisiensi imun dapatan.[61][62]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Autoimunitas</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Respon imun terlalu aktif menyebabkan disfungsi imun yang disebut autoimunitas. Sistem imun gagal untuk memusnahkan dengan tepat antara diri sendiri dan bukan diri sendiri, dan menyerang bagian dari tubuh. Dibawah keadaan sekitar yang normal, banyak sel T dan antibodi bereaksi dengan peptid sendiri.[63] Satu fungsi sel (terletak di thymus dan sumsum tulang) adalah untuk memunculkan limfosit muda dengan antigen sendiri yang diproduksi pada tubuh dan untuk membunuh sel tersebut yang dianggap antigen sendiri, mencegah autoimunitas.[50]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Hipersensitivitas</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Hipersensitivitas adalah respon imun yang merusak jaringan tubuh sendiri. Mereka terbagi menjadi empat kelas (tipe I – IV) berdasarkan mekanisme yang ikut serta dan lama waktu reaksi hipersensitif. Tipe I hipersensitivitas sebagai reaksi segera atau anafilaksis sering berhubungan dengan alergi. Gejala dapat bervariasi dari ketidaknyamanan sampai kematian. Hipersensitivitas tipe I ditengahi oleh IgE yang dikeluarkan dari sel mast dan basofil.[64] Hipersensitivitas tipe II muncul ketika antibodi melilit pada antigen sel pasien, menandai mereka untuk penghancuran. Hal ini juga disebut hipersensitivitas sitotoksik, dan ditengahi oleh antibodi IgG dan IgM.[64] Kompleks imun (kesatuan antigen, protein komplemen dan antibodi IgG dan IgM) ada pada berbagai jaringan yang menjalankan reaksi hipersensitivitas tipe III.[64] Hipersensitivitas tipe IV (juga diketahui sebagai selular) biasanya membutuhkan waktu antara dua dan tiga hari untuk berkembang. Reaksi tipe IV ikut serta dalam berbagai autoimun dan penyakit infeksi, tetapi juga dalam ikut serta dalam contact dermatitis. Reaksi tersebut ditengahi oleh sel T, monosit dan makrofag.[64]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Pertahanan dan mekanisme lainnya</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Sistem imun bangun dengan vertebrata pertama, sementara invertebrata tidak menghasilkan limfosit atau respon humoral yang berdasarkan antibodi.[1] Namun, banyak spesies yang memanfaatkan mekanisme yang muncul sebagai tanda aspek imunitas vertebrata tersebut. Imunitas muncul pada bentuk kehidupan yang paling sederhana, dengan bakteri menggunakan mekanisme pertahanan unik yang disebut sistem modifikasi restriksi untuk melindungi diri mereka dari patogen virus yang disebut bakteriofag.[65]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Reseptor pengenalan susunan adalah protein yang digunakan oleh hampir semua organisme untuk mengidentifikasi molekul yang berhubungan dengan patrogen mikrobial. Peptid antimikrobial yang disebut defensin adalah komponen evolusioner sistem imun bawaan yang ditemukan pada semua jenis binatang dan tumbuan, dan menampilkan bentuk utama imunitas sistemik invertebrata.[1] Sistem komplemen dan sel fagositik juga dimanfaatkan oelh hampir semua bentuk kehidupan invertebrata. Ribonuklease dan jalan gangguan RNA digunakan pada semua eukariot, dan diketahui memainkan peran pada respon imun terhadap virus dan material genetika asing lainnya.[66]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Tidak seperti binatang, tanaman memiliki sedikit sel fagositik, dan kebanyakan respon imun tumbuhan melibatkan sinyak sistemik bahan kimia yang dikirim melalui tanaman.[67] Ketika bagian dari tumbuhan terinfeksi, tumbuhan memproduksi respon hipersensitif, untuk sel pada tempat infeksi mengalami apoptosis cepat untuk mencegah penyebaran penyakit terhadap bagian lain tumbuhan. Perlawanan sistemik dapatan adalah tipe respon pertahanan yang digunakan oleh tumbuhan yang mengubah seluruh tumbuhan melawan pada penyebab infeksi.[67] Mekanisme menghilangkan RNA sangat penting pada sistem respon karena mereka dapat menghalangi replikasi virus.[68]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Imunologi tumor</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Makrofag telah mengidentifikasikan sel kanker. Ketika melampaui batas menyatukan dengan sel kanker, makrofag (sel putih yang lebih kecil) akan menyuntkan toksin yang akan membunuh sel tumor. Imunoterapi untuk perawatan kanker merupakan salah satu hal yang diteliti oleh penelitian medis.[69]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Peran penting imunitas lainnya adalah untuk menemukan dan menghancurkan tumor. Sel tumor menunjukan antigen yang tidak ditemukan pada sel normal. Untuk sistem imun, antigen tersebut muncul sebagai antigen asing dan kehadiran mereka menyebabkan sel imun menyerang sel tumor. Antigen yang ditunjukan oleh tumor memiliki beberapa sumber;[70] beberapa berasal dari virus onkogenik seperti papillomavirus, yang menyebabkan kanker leher rahim,[71] sementara lainnya adalah protein organisme sendiri yang muncul pada tingkat rendah pada sel normal tetapi mencapai tingkat tinggi pada sel tumor. Salah satu contoh adalah enzim yang disebut tirosinase yang ketika ditunjukan pada tingkat tinggi, merubah beberapa sel kulit (seperti melanosit) menjadi tumor yang disebut melanoma.[72][73] Kemungkinan sumber ketiga antigen tumor adalah protein yang secara normal penting untuk mengatur pertumbuhan dan proses bertahan hidup sel, yang umumnya bermutasi menjadi kanker membujuk molekul sehingga sel termodifikasi sehingga meningkatkan keganasan sel tumor. Sel yang termodifikasi sehingga meningkatkan keganasan sel tumor disebut onkogen.[70][74][75]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Respon utama sistem imun terhadap tumor adalah untuk menghancurkan sel abnormal menggunakan sel T pembunuh, terkadang dengan bantuan sel T pembantu.[73][76] Antigen tumor ada pada molekul MHC kelas I pada cara yang mirip dengan antigen virus. Hal ini menyebabkan sel T pembunuh mengenali sel tumor sebagai sel abnormal.[77] Sel NK juga membunuh sel tumor dengan cara yang mirip, terutama jika sel tumor memiliki molekul MHC kelas I lebih sedikit pada permukaan mereka daripada keadaan normal; hal ini merupakan fenomena umum dengan tumor.[78] Terkadang antibodi dihasilkan melawan sel tumor yang menyebabkan kehancuran mereka oleh sistem komplemen.[74]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Beberapa tumor menghindari sistem imun dan terus berkembang sampai menjadi kanker.[79] Sel tumor sering memiliki jumlah molekul MHC kelas I yang berkurang pada permukaan mereka, sehingga dapat menghindari deteksi oleh sel T pembunuh.[77] Beberapa sel tumor juga mengeluarkan produk yang mencegah respon imun; contohnya dengan mengsekresikan sitokin TGF-β, yang menekan aktivitas makrofag dan limfosit.[80] Toleransi imunologikal dapat berkembang terhadap antigen tumor, sehingga sistem imun tidak lagi menyerang sel tumor.[79]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Makrofag dapat meningkatkan perkembangan tumor [81] ketika sel tumor mengirim sitokin yang menarik makrofag yang menyebabkan dihasilkannya sitokin dan faktor pertumbuhan yang memelihara perkembangan tumor. Kombinasi hipoksia pada tumor dan sitokin diproduksi oleh makrofag menyebabkan sel tumor mengurangi produksi protein yang menghalangi metastasis dan selanjutnya membantu penyebaran sel kanker.</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Regulasi fisiologis</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Hormon dapat mengatur sensitivitas sistem imun. Contohnya, hormon seks wanita diketahui menstimulasi baik respon imun adaptif [82] dan respon imun bawaan.[83] Beberapa penyakit autoimun seperti lupus erythematosus menyerang wanita secara istimewa, dan serangan mereka sering bertepatan dengan pubertas. Androgen seperti testosteron nampak menekan sistem imun.[84] Hormon lainnya muncul untuk mengatur sistem imun, dan yang paling penting adalah prolaktin, hormon pertumbuhan dan vitamin D.[85][86] Diduga bahwa kemunduran progresif pada tingkat hormon dengan umur bertanggung jawab untuk melemahnya respon imun pada individual yang menua.[87] Conversely, some hormones are regulated by the immune system, notably thyroid hormone activity.[88]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Sistem imun bertambah dengan tidur dan beristirahat,[89] dan diganggu oleh kondisi stress.[90]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Diet dapat mempengaruhi sistem imun, contohnya buah segar, sayur dan makanan yang kaya akan asam lemak dapat membantu perkembangan sistem imun yang sehat.[91] Demikian dengan perkembangan prenatal dapat menyebabkan gangguan panjang imunitas.[92] Pada pengobatan tradisional, beberapa obat-obatan tradisional dipercaya dapat menstimulasi imunitas, seperti ekinasea, likuoris, ginseng, astragalus, saga, garlik, sangitan, jamur shiitake dan lingzhi, dan hyssop, dan juga madu.Penelitian telah menunjukan bahwa obat-obatan tradisional dapat menstimulasi sistem imun,[93] walaupun cara aksi mereka kompleks dan sulit untuk dikarakterisasikan.</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Manipulasi pada kedokteran</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Obat imunosupresif deksametason</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Respon imun dapat dimanipulasi untuk menekan respon yang disebabkan dari autoimunitas, alergi dan penolakan transplantasi, dan untuk menstimulasi respon protektif terhadap patogen yang sebagian besar menghindari sistem imun. Obat imunosupresif digunakan untuk mengontrol kekacauan autoimun atau radang ketika terlalu banyak kerusakan jaringan yang muncul, dan untuk mencegah penolakan transplantasi setelah transplantasi organ.[25][94]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Obat anti radang sering digunakan untuk mengontrol pengaruh peradangan. Glukokortikoid adalah obat anti radang yang paling kuat, namun, obat tersebut memiliki banyak efek samping (seperti obesitas pusat, hiperglikemia, osteoporosis) dan penggunaan obat tersebut harus dikontrol dengan baik.[95] Oleh sebab itu, dosis obat anti radang yang lebih sedikit sering digunakan pada hubungan dengan sitotoksik atau obat imunosupresif seperti metotreksat atau azatioprin. Obat sitotoksik mencegah respon imun dengan membunuh sel yang terbagi seperti sel T yang sudah diaktivasi. Namun, pembunuhan sel dilakukan sembarangan dan organ lain serta tipe sel terpengaruh, yang dapat menyebabkan efek samping berupa toksin.[94] Obat imunosupresif seperti siklosporin mencegah sel T dari merespon sinyal dengan menghalangi jalur transduksi sinyal.[96]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Obat yang lebih besar (>500 Da) dapat menyebabkan netralisir respon imun, terutama jika obat digunakan berulang-ulang atau pada dosis yang lebih besar. Batasan efektifitas obat berdasarkan dari peptid dan protein yang lebih besar (yang lebih besar daripada 6000 Da). Pada beberapa kasus, obat tersebut tidak imunogenik, tetapi dapat dilakukan dengan campuran imunogenik, seperti pada kasus taksol. Metode komputerisasi telah dikembangkan untuk memprediksi imunogenisitas peptid dan protein yang berguna untuk menentukan antibodi pengobatan, menaksir kejahatan mutasi pada partikel virus, dan validasi perawatan obat berdasarkan peptid. Teknik awal menyandarkan pada observasi bahwa hidrofil asam amino dilambangkan pada daerah epitop daripada hidrofob asam amino;[97] namun, banyak perkembangan terkini bersandar pada teknik pembelajaran mesin menggunakan basis data epitop yang diketahui ada, biasanya pada protein yang sudah diteliti dengan baik sebagai kumpulan percobaan.[98] Basis data yang dapat diakses di depan umum telah didirikan untuk mengkatalogkan epitop dari patogen yang diketahui dapat dikenali oleh sel B.[99] Penelitian berdasarkan bioinformatika terhadal imunogenisitas merujuk pada sebutan imunoinformatika.[100]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Manipulasi oleh patogen</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Keberhasilan patogen bergantung pada kemampuannya untuk menghindar dari respon imun. Patogen telah mengembangkan beberapa metode yang menyebabkan mereka dapat menginfeksi sementara patogen menghindari kehancuran akibat sistem imun.[101] Bakteri sering menembus perisai fisik dengan mengeluarkan enzim yang mendalami isi perisai, contohnya dengan menggunakan sistem tipe II sekresi.[102] Sebagai kemungkinan, patogen dapat menggunakan sistem tipe III sekresi. Mereka dapat memasukan tuba palsu pada sel, yang menyediakan saluran langsung untuk protein agar dapat bergerak dari patogen ke pemilik tubuh; protein yang dikirim melalui tuba sering digunakan untuk mematikan pertahanan.[103]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Strategi menghindari digunakan oleh beberapa patogen untuk mengelakan sistem imun bawaan adalah replikasi intraselular (juga disebut patogenesis intraselular). Disini, patogen mengeluarkan mayoritas lingkaran hidupnya kedalam sel yang dilindungi dari kontak langsung dengan sel imun, antibodi dan komplemen. Beberapa contoh patogen intraselular termasuk virus, racun makanan, bakteri Salmonella dan parasit eukariot yang menyebabkan malaria (Plasmodium falciparum) dan leismaniasis (Leishmania spp.). Bakteri lain, seperti Mycobacterium tuberculosis, hidup didalam kapsul protektif yang mencegah lisis oleh komplemen.[104] Banyak patogen mengeluarkan senyawa yang mengurangi respon imun atau mengarahkan respon imun ke arah yang salah.[101] Beberapa bakteri membentuk biofilm untuk melindungi diri mereka dari sel dan protein sistem imun. Biofilm ada pada banyak infeksi yang berhasil, seperti Pseudomonas aeruginosa kronik dan Burkholderia cenocepacia karakteristik infeksi sistik fibrosis.[105] Bakteri lain menghasilkan protein permukaan yang melilit pada antibodi, mengubah mereka menjadi tidak efektif; contoh termasuk Streptococcus (protein G), Staphylococcus aureus (protein A), dan Peptostreptococcus magnus (protein L).[106]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Mekanisme yang digunakan oleh virus untuk menghindari sistem imun adaptif lebih menyulitkan. Kemunculan paling sederhana dengan cepat merubah epitop yang tidak esensial (asam amino dan gula) pada permukaan penyerang, sementara membiarkan epitop esensial disembunyikan. HIV tetap memutasikan protein pada sampul virus yang esensial untuk masuk pada sel target. Perubahan tersebut pada antigen dapat menjelaskan kegagalan vaksin yang diarahkan pada protein tersebut.[107] Antigen tersembunyi dengan molekul pemilik tubuh adalah strategi umum lainnya untuk menghindari deteksi oleh sistem imun. Pada HIV, sampul yang menutupi virus dibentuk dari membran paling luar sel; virus tersembunyi membuat sistem imun kesulitan untuk mengidentifikasikan mereka sebagai benda asing.[108]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">[sunting] Sejarah imunologi</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah imunologi</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Paul Ehrlich</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Imunologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi imunitas. Imunologi berasal dari ilmu kedokteran dan penelitian awal akibat dari imunitas sampai penyakit. Sebutan imunitas yang pertama kali diketahui adalah selama wabah Athena tahun 430 SM. Thucydides mencatat bahwa orang yang sembuh dari penyakit sebelumnya dapat mengobati penyakit tanpa terkena penyakit sekali lagi.[109] Observasi imunitas nantinya diteliti oleh Louis Pasteur pada perkembangan vaksinasi dan teori penyakit kuman.[110] Teori Pasteur merupakan perlawanan dari teori penyakit saat itu, seperti teori penyakit miasma. Robert Koch membuktikan teori ini pada tahun 1891, untuk itu ia diberikan hadiah nobel pada tahun 1905. Ia membuktikan bahwa mikroorganisme merupakan penyebab dari penyakit infeksi.[111] Virus dikonfirmasi sebagai patogen manusia pada tahun 1901 dengan penemuan virus demam kuning oleh Walter Reed.[112]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font face="Arial Greek, sans-serif"><font size="2">Imunologi membuat perkembangan hebat pada akhir abad ke-19 melalui perkembangan cepat pada penelitian imunitas humoral dan imunitas selular.[113] Paul Ehrlich mengusulkan teori rantai-sisi yang menjelaskan spesifisitas reaksi antigen-antibodi. Kontribusinya pada pengertian imunitas humoral diakui dengan penghargaan hadiah nobel pada tahun 1908, yang bersamaan dengan penghargaan untuk pendiri imunologi selular, Elie Metchnikoff.[114]</font></font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" lang="en-US"><font size="2">`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````</font></p> Fandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036376724752590150.post-72809943304340311442009-05-02T07:45:00.000-07:002009-05-02T07:46:55.384-07:00METODE KANGURU (TAMBAHAN)<meta http-equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 2.4 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } --> </style> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">METODE KANGURU UNTUK MERAWAT BAYI PREMATUR</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Metode kanguru atau perawatan bayi lekat ditemukan sejak tahun 1983, sangat bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah baik selama perawatan di rumah sakit ataupun di rumah.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Metode kanguru mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi berat lahir rendah dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehinggga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia luar.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">KEUNTUNGAN YANG DI DAPAT DARI METODE KANGURU BAGI PERAWATAN BAYI :</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Meningkatkan hubungan emosi ibu – anak</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Menstabilkan suhu tubuh , denyut jantung , dan pernafasan bayi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Mengurangi strea pada ibu dan bayi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Mengurangi lama menangis pada bayi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Meningkatkan produksi asi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Mempersingkat masa rawat di rumah sakit</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">APA SAJA KRITERIA BAYI UNTUK METODE KANGURU:</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Bayi dengan berat badan ≤ 2000 g</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Perkembangan selama di inkubator baik</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">CARA MELAKUKAN METODE KANGURU:</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Beri bayi pakaian, topi , popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan lebih dahulu</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Dapat pula memeakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu , dan bayi diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakan handuk atau kain lebar yang elastik atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol. Pada waktu tidur , posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi , pemantauan bayi , cara pamberian asi , dan kebersihan ibu dan bayi.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">© Dr.SuriViana - - www.infoibu.com </font> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Pernah dengar soal Metode Kangguru, atau Kangaroo Care? Metode ini seringkali dihubungkan dengan kelahiran prematur, atau bayi yang lahir dengan berat badan di bawah 2,5 kg. Seperti yang ditulis di web infoibu.com ini, Metode Kangguru dijelaskan sebagai berikut:</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">Metode kanguru atau perawatan bayi lekat ditemukan sejak tahun 1983, sangat bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah baik selama perawatan di rumah sakit ataupun di rumah...</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Sebenarnya Metode Kangguru, atau bisa juga disebut sebagai Skin to Skin Contact, harus dilakukan juga pada bayi normal, baik itu yang lahir secara normal melalui vagina, maupun melalui bedah Caesar. Skin to Skin Contact, atau kontak kulit ke kulit, antara kulit Ibu dengan kulit bayi yang baru lahir, sangat bermanfaat untuk bayi maupun untuk Ibu.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Dalam publikasi yang dirilis oleh Linkage Project yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, disebutkan:</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">Petugas kesehatan atau pendamping persalinan dapat membantu ibu meletakkan bayinya sedemikian rupa sehingga dapat mengisap susu dengan efektif dan nyaman, tanpa menyakitkan ibu. Bantal atau selimut yang dilipat dan diletakkan di bawah kepala ibu mungkin dapat membantu. Atau ibu dapat berbaring pada satu sisi tubuh dan merangkul bayi di sisinya. Bayi yang dilahirkan dengan operasi ‘caesar’ masih dapat memperoleh manfaat sentuhan kulit-ke-kulit bila didekap di dekat pipi ibunya segera setelah lahir. Dalam hal ini, ketika akan mulai menyusui – yaitu sebaiknya dalam 2 jam setelah operasi - seorang petugas kesehatan yang kompeten perlu membantu ibu dalam meletakkan dan melekatkan bayi agar ibu maupun bayi merasa nyaman. Untuk bayi berat lahir rendah dan bayi sehat namun lahir sebelum waktunya, “perawatan kanguru” merupakan cara perawatan bayi yang efektif.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">Perawatan kanguru adalah “perawatan dini dan terus menerus dengan sentuhan kulit-ke-kulit antara ibu dan bayi baru lahir dalam posisi seperti kanguru”. Perawatan kanguru ini telah terbukti dapat menghasilkan pengaturan suhu tubuh yang efektif dan lama, serta denyut jantung dan pernafasan yang stabil pada bayi dengan berat lahir rendah. Perawatan kulit-ke-kulit mendorong bayi untuk mencari puting dan mengisapnya, mempererat ikatan antara ibu dan bayi, serta membantu keberhasilan pemberian ASI begitu bayi tersebut cukup umur untuk mengisap.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Kontak kulit-ke-kulit sangat berguna untuk memberi bayi kesempatan dalam menemukan puting ibunya, sebelum memulai proses menyusui untuk pertama kalinya. Inilah kunci dari Inisiasi Menyusui Dini, yang akan sangat berpengaruh dalam proses ASI Eksklusif selama 6 bulan setelahnya. Proses IMD, adalah 1 jam pertama yang tak mungkin lagi terulang selama hidup si bayi. Karenanya, sangat penting untuk diperhatikan.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Biasanya, praktek di Rumah Sakit atau Puskesmas, atau pelayanan kesehatan lain yang tidak memperkenalkan dan menyarankan IMD kepada orang tua, langsung menempatkan bayi yang baru lahir dalam kotak berlampu, dan ditempatkan berbeda ruangan dengan si Ibu. Ini adalah praktek yang tidak benar. Ibu dan bayi yang baru lahir harus ditempatkan satu ruangan, mengingat proses menyusui harus langsung dimulai beberapa saat setelah bayi lahir.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Bagaimana proses IMD terjadi?</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Dalam publikasi yang sama, yang diterbitkan oleh Linkage Project, Inisiasi Menyusui Dini akan terjadi dengan proses sebagai berikut:</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">Bayi harus diseka dari kepala hingga ujung kaki dengan kain lembut yang kering dan diletakkan bersentuhan kulit dengan ibunya. Kemudian bayi dan ibu diselimuti dengan kain kering lain. Secara alami, sentuhan segera antara ibu dan bayinya yang baru lahir lewat proses kelahiran normal melalui vagina, bermanfaat meningkatkan kewaspadaan alami bayi serta memupuk ikatan antara ibu dan bayinya. Sentuhan segera seperti ini juga mengurangi perdarahan ibu serta menstabilkan suhu, pernafasan, dan tingkat gula darah bayi.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">Bahkan seorang ibu yang memerlukan jahitan setelah melahirkan tetap dapat melakukan sentuhan kulit dengan bayinya. Bayi baru lahir yang lahir sehat secara normal akan terlihat sadar dan waspada, serta memiliki refleks ‘rooting’ dan refleks mengisap untuk membantunya mencari puting susu ibu, mengisapnya dan mulai minum ASI. Kebanyakan bayi baru lahir sudah siap mencari puting dan mengisapnya dalam waktu satu jam setelah lahir.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> <font size="2">Bila diletakkan sendiri di atas perut ibunya, bayi baru lahir yang sehat akan merangkak ke atas, dengan mendorong kaki, menarik dengan tangan dan menggerakkan kepalanya hingga menemukan puting susu. Indera penciuman seorang bayi baru lahir sangat tajam, yang juga membantunya menemukan puting susu ibunya. Ketika bayi bergerak mencari puting susu, ibu akan memproduksi oksitosin dalam kadar tinggi. Ini membantu kontraksi otot rahim sehingga rahim menjadi kencang dan dengan demikian mengurangi perdarahan. Oksitosin juga membuat payudara ibu mengeluarkan zat kolostrum ketika bayi menemukan puting susu dan mengisapnya.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Dalam istilah yang lain, Inisiasi Menyusui Dini disebut juga sebagai proses BREAST CRAWL. Dalam sebuah publikasi oleh breastcrawl.org, yang berjudul Breast Crawl: A Scientific Overview, ada beberapa hal yang menyebabkan bayi mampu menemukan sendiri puting Ibunya, dan mulai menyusui, yaitu:</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">(1) Sensory Inputs atau indera yang terdiri dari penciuman; terhadap bau khas Ibunya setelah melahirkan, penglihatan; karena bayi baru dapat mengenal pola hitam putih, bayi akan mengenali puting dan wilayah areola ibunya karena warna gelapnya. Berikutnya adalah indera pengecap; bayi mampu merasakan cairan amniotic yang melekat pada jari-jari tangannya, sehingga bayi pada saat baru lahir suka menjilati jarinya sendiri. Kemudian, dari indera pendengaran; sejak dari dalam kandungan suara ibu adalah suara yang paling dikenalnya. Dan yang terakhir dari indera perasa dengan sentuhan; sentuhan kulit-ke-kulit</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">antara bayi dengan ibu adalah sensasi pertama yang memberi kehangatan, dan rangsangan lainnya.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">(2) Central Component. Otak bayi yang baru lahir sudah siap untuk segera mengeksplorasi lingkungannya, dan lingkungan yang paling dikenalnya adalah tubuh ibunya. Rangsangan ini harus segera dilakukan, karena jika terlalu lama dibiarkan, bayi akan kehilangan kemampuan ini. Inilah yang menyebabkan bayi yang langsung dipisah dari ibunya, akan lebih sering menangis daripada bayi yang langsung ditempelkan ke tubuh ibunya.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">(3) Motor Outputs. Bayi yang merangkak di atas tubuh ibunya, merupakan gerak yang paling alamiah yang dapat dilakukan bayi setelah lahir. Selain berusaha mencapai puting ibunya, gerakan ini juga memberi banyak manfaat untuk sang Ibu, misalnya mendorong pelepasan plasenta dan mengurangi pendarahan pada rahim Ibu.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Lakukan IMD pada bayi Anda, karena ini adalah pengalaman yang hanya terjadi sekali seumur hidup, dan menentukan keberhasilan ASI Eksklusif selama 6 bulan!</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">http://asipasti.blogspot.com/2008/02/imd-breast-crawl-skin-to-skin-contact.html</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">METODE KANGURU PERAWATAN UNTUK BAYI PREMATUR Aug 25, '08 4:58 AM</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">for everyone</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Menanti kedatangan buah hati adalah saat yang paling mendebarkan bagi sepasang suami istri terlebih mereka yang tergolong masih pasangan baru. Dengan perasaan was-was, calon orangtua berharap anak hasil buah cinta itu terlahir dalam keadaan selamat, sehat, dan dalam kondisi yang normal.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Namun bagaimana jika si kecil terlahir belum pada waktu yang semestinya atau yang lebih dikenal dengan 'lahir prematur'? Bayi prmatur adalah bayi yang lahir tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan berdasarkan perhitungan secara medis, biasanya kurang dari 259 hari atau sekitar 37 minggu terhitung sejak hari terakhir haid ibu.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Hingga kini, jumlah kelahiran prematur di Indonesia mencapai 10-15% total kelahiran setiap tahunnya. Jumlah ini menunjukkan penanganan medis yang masih kurang baik. Ada tiga kategori masa kelahiran bayi berdasarkan usia kehamilan ibu. Yakni, cukup bulan (antara 37-42 minggu), kurang bulan atau premature (kurang dari 37 minggu), lebih bulan (bila kehamilan lebih dari 42 minggu)</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Prematur dibagi dalam tiga kategori :</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">" prematur ekstrim, apabila kurang dari 28 minggu,</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">" sangat prematur, antara 28-32 minggu,</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">" prematur, antara 32-37 minggu.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Bayi yang dilahirkan prematur bisa terjadi secara alamiah ataupun buatan. Salah satu penyebab bayi lahir prematur karena pecah ketuban, trauma, atau gizi sang ibu buruk. Usia ibu yang sangat muda (kurang dari 16 tahun) dan konsumsi obat tertentu, rokok, dan alkohol juga berpengaruh.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Tapi yang pasti, bayi prematur harus mendapat penanganan medis yang sangat spesifik dan istimewa dibandingkan bayi yang lahir normal. Ini dilakukan agar pertumbuhannya tetap normal seperti bayi cukup bulan lainnya. Itulah alasan mengapa, bayi yang lahir premature tidak bisa pulang bersama sang ibu. Bila berat badannya sudah mencapai sedikitnya 1.800 gram, mampu menetek langsung atau menggunakan alat bantu cangkir dan sendok, baru bayi dinyatakan siap untuk dipulangkan. "Bila mampu melakukan ini dan keluarga mendukung, maka bayi dapat dipulangkan" jelas dr. Rinawati, SpA.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Biasanya bayi premature akan diletakkan dalam inkubator untuk menjaga suhu tubuh tetap normal, dan bantuan oksigen atau alat bantu nafas. Guna menjaga agar suhu tubuh si bayi tetap hangat, dapat diterapkan dengan menggunakan Metode Kanggur, salah satu cara yang paling efektif lagi murah untuk menghangatkan bayi dengan mendekatkannya ke tubuh ibunya tanpa busana pemisah.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Metode kanguru atau perawatan bayi lekat ditemukan sejak tahun 1983. "Dulu metode ini dianggap hanya untuk orang miskin, karena kalau orang kaya akan ditaruh diinkubator," kata dr.Rinawati. Tapi berdasarkan pengalaman, hasilnya malah lebih bagus metode kangguru, sementara bayi tidak senang berada di inkubator. "Dengan metode ini, bayi juga akan memiliki insting, karena dapat merasakan detak jantung ibunya dan mencari-cari sendiri putingnya," paparnya lagi.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Masih menurut dokter Rinawati, metode kangguru dapat diterapkan sampai si bayi tidak mau, yaitu sekitar usia 36 minggu karena telah membesar. Pada waktu tersebut, dokter akan terlebih dahulu memeriksa retina agar kebutaan dapat dicegah, begitu juga dengan telinga, tulang dan vaksinasi. "Biasanya tunggu hingga bayi beratnya mencapai 2 kg terlebih dahulu," tambahnya.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Selain itu, dokter akan mengecek jumlah dan waktu minum bayi. Misalnya ad libitum atau kemampuan si bayi meminum ASI (kira-kira 180-200ml/kg/hari), lalu kenaikkan berat badan per hari paling tidak 20-30 gr atau 1 minggu sekitar 2 ons dan pemantauan pertumbuhannya."etode ini dianjurkan dilakukan setelah dua minggu kelahiran, dengan jangka waktu hingga berat badan bayi dirasa cukup baik atau sekitar 1.800 gram. Setelah pemeriksaan menunjukkan kondisi baik ditambah dengan kenaikan berat badan setidaknya 20-30 gram setiap hari, barulah si bayi prematur sudah siap untuk dirawat di rumah dan tumbuh seperti layaknya bayi nornal seperti biasa.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Lantas, bagaimanakah cara melakukan metode kanguru tersebut? </font> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">- Pertama-tama, beri bayi Anda pakaian, topi, popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan lebih dahulu.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak, langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu dengan posisi bayi diletakkan di antara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dapat digunakan handuk atau kain lebar yang elastis atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Ibu masih dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri, duduk , jalan, makan dan mengobrol. Pada waktu tidur , posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Bila ibu perlu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi, pemantauan bayi, cara pamberian asi, dan kebersihan ibu dan bayi.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Metode kangguru mendatangkan banyak manfaat lain, seperti:</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Meningkatkan hubungan emosi ibu - anak</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Mengurangi stres pada ibu dan bayi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Mengurangi lama menangis pada bayi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">-Mempersingkat masa rawat di rumah sakit</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Menghindari kehiran premature bukan tidak mungkin. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari kelahiran bayi yang belum 'cukup umur' tersebut. Paling tidak Anda khususnya calon ibu dapat menerapkan tiga langkah berikut:</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">1. Persiapkan kehamilan dengan sebaik-baiknya, rajin-rajin cek kesehatan, emosi dan persiapkan dana yang cukup. </font> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">2. Persiapkan nutrisi yang seimbang.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">3. Berolah raga boleh, tapi jangan yang menyebabkan kelelahan. @ 9 months</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">http://izoel04.multiply.com/journal/item/47</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">``````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Metode Kangguru Sebagai Pengganti Inkubator</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Siapa yang tidak mengenal kangguru? Binatang yang gemar melompat dan selalu melindungi anaknya dalam kantungnya yang besar. Tapi, pernahkah bunda mendengar tentang metode kangguru atau Kangguru Mother Care (KMC)?</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">KMC adalah sebuah metode perawatan bayi baru lahir dengan cara meletakkan bayi di dada bunda untuk menyalurkan kehangatannya pada si bayi. “Jadi bayi tidak perlu lagi menggunakan inkubator.” jelas dr. Rosalina Dewi Roeslani, SpA dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Awalnya metode ini hanya ditujukan untuk bayi-bayi premature dengan berat < 2500 gram (lahir < 37 minggu), namun ternyata metode ini juga bermanfaat bagi bayi-bayi mature.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Adapun manfaat yang bisa didapat dari metode ini, antara lain :</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">* Mempercepat kenaikan berat badan bayi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Umumnya berat bayi naik 30 gram/ hari, dengan KMC bisa naik sampai 50 gram/hari. Karena makanan yang masuk tidak dipakai untuk menghangatkan tubuhnya dan bisa dipakai untuk menaikkan berat badan.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">* Menstabilkan denyut jantung dan pernapasan</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Bayi premature suka berhenti bernafas karena otaknya belum matang, dengan KMC ini ia terstimulasi terus untuk bernapas karena mendengar napas ibunya. Begitu juga dengan denyut jantung.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">* Memperpanjang waktu tidur</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Karena si bayi merasa tenang dalam dekapan ibunya, otomatis waktu tidurnya akan lebih panjang.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">* Menciptakan suasana nyaman dan mengurangi stress pada bayi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Bayi yang diberikan KMC, kadar kortisol (hormon stress) nya lebih rendah dibanding bayi yang diletakkan di inkubator. Karena di inkubator ia hanya sendiri sedangkan dengan KMC ia nyaman bersama ibunya seperti waktu dalam kandungan.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">TIPS dari dr. Rosi :</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">* Pastikan tangan dalam keadaan bersih sebelum melakukan KMC</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">* Anggota keluarga lain, seperti ayah, bibi atau paman bisa menggantikan peran bunda</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">* Bunda diperkenankan bersenandung untuk menambah kenyamanan </font> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">http://forum.tabloidnova.com/showthread.php?t=9739</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">``````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> Fandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036376724752590150.post-13863468593296402632009-05-02T07:41:00.000-07:002009-05-02T07:45:33.181-07:00Konsep Dasar Metode Kanguru<meta http-equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 2.4 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } --> </style> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Pengertian Metode Kanguru</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Kangaroo mother care (KMC), defined as skin-to-skin contact between a mother and her newborn, frequent and exclusive or nearly exclusive breastfeeding, and early discharge from hospital, has been proposed as an alternative to conventional neonatal care for low birthweight (LBW) infants (Conde-Agudello et all, 2000).</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2"><br /></font></p><p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Manfaat Metode Kanguru</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Secara klinis, dengan cara ini detak jantung bayi stabil dan pernapasannya lebih teratur, sehingga penyebaran oksigen ke seluruh tubuhnya pun lebih baik. Selain itu, cara ini mencegah bayi kedinginan. Bayi dapat tidur dengan nyenyak dan lama, lebih tenang, lebih jarang menangis, dan kenaikan berat badannya menjadi lebih cepat. Pertumbuhan dan perkembangan motorik pun menjadi lebih baik. Cara ini juga mempermudah pemberian ASI, mempererat ikatan batin antara ibu dan anak, serta mempersingkat masa perawatan secara keseluruhan. Bagi orang tua, hal ini turut menumbuhkan rasa percaya diri dan kepuasan bekerja. Perawatan bayi lekat atau metode kanguru ini sederhana, praktis, efektif, dan ekonomis, sehingga bisa dilakukan oleh setiap ibu atau pengganti ibu di rumah ataupun di Puskesmas, terutama dalam mencegah kematian BBLR (Luize, 2003).</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Mekanisme Kerja Perawatan Metode Kanguru</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Pada dasarnya mekanisme kerja Perawatan Metode Kanguru adalah sama seperti perawatan canggih dalam inkubator yang berfungsi sebagai termoregulator memberikan lingkungan yang termonetral bagi setiap neonatus melalui aliran panas konduksi dan radiasi. Lingkungan termoral adalah lingkungan suhu agar bayi dapat mempertahankan optimal (36,5-37,5 0C) dengan mengeluarkan energi/kalori yang minimal, terutama bagi BBLR yang persediaan atau sumber kalorinya sangat terbatas. Pengaliran panas melalui konduksi adalah identik kontak kulit ibu-bayi seperti dalam inkubator konduksi panas dari badan inkubator ke kulit bayi. Pengaliran panas melalui radiasi adalah udara hangat di dalam inkubator seperti udara hangat dalam/antara selimut/baju kanguru dan bayi. Proses hantaran panas tersebut berlangsung terus-menerus selama dibutuhkan oleh BBLR baik dalam inkubator maupun dalam Perawatan Metode Kanguru, oleh karena itu Perawatan Metode Kanguru hanya dikerjakan selama dibutuhkan oleh neonatus sampai bayi bisa mandiri tanpa harus dirawat dalam inkubator, yaitu sekitar BB mencapai 2500 gram. Sehingga Perawatan Metode Kanguru harus terus menerus dilakukan bergantian oleh bapak, ibu, tante dan neneknya (Usman,2001).</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Metode dan Waktu Pelaksanaan</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Tahapan penggunaan Metode Kanguru menurut Perinasia meliputi :</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">1. Persiapan ibu.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">a. Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi dengan sabun 2-3 kali sehari.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">b. Membesihkan kuku dan tangan</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">c. Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">d. Selama pelaksanaan Metode Kanguru ibu tidak memakai BH</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">e. Bagian bawah baju diikat dengan pengikat baju atau kain</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">f. Memakai kain baju yang dapat direnggang</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">2. Persiapan bayi</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">a. Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih dan hangat</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">b. Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi dan popok selama penggunaan metode ini.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">c. Posisi bayi vertikal ditengah payudara atau sedikit ke samping kanan/kiri sesuai dengan kenyamanan bayi serta ibu. Usahakan kulit bayi kontak langsung dengan kulit ibunya terus menerus.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">d. Saat ibu duduk atau tidur posisi bayi tetap tegak mendekap ibu</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">e. Setelah bayi dimasukkan ke dalam baju, ikat kain selendang di sekeliling atau mengelilingi ibu dan bayi.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Prinsip metode ini adalah menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam inkubator dengan meniru kanguru. Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal (36,50C - 37,50C). Suhu optimal ini diperoleh dengan kontak langsung kulit bayi dengan secara terus-menerus. Bayi yang dapat bertahan dengan cara ini adalah yang keadaan umumnya baik, suhu tubuhnya stabil (36,50C - 37,50C), dan mampu menetek. Metode ini dihentikan jika bayi telah mencapai bobot badan minimal 2500 g dan suhu tubuh optimal 370C, dan bayi bisa menetek kuat.</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Pelaksanaan Metode Kanguru dapat dilakukan pada waktu:</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">a. Segera setelah lahir</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">b. Sangat awal, setelah 10-15 menit</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">c. Awal, setelah umur 24 jam</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">d. Menengah, setelah 7 hari perawatan</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">e. Lambat, setelah bayi bernafas sendiri tanpa O2</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">f. Setelah keluar dari perawatan inkubator</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2"><br /></font></p><p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">Kriteria keberhasilan Perawatan Metode Kanguru adalah:</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">a. Suhu tubuh bayi stabil dan optimal (36,50C -37,50C)</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">b. Kenaikan berat badan stabil</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">a. Produksi ASI adekuat</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">b. Bayi tumbuh dan berkembang optimal</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">c. Bayi dapat menetek kuat seperti normalnya</font></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><font size="2">http://ferryefendi.blogspot.com/2007/11/konsep-dasar-metode-kanguru.html.</font></p> Fandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036376724752590150.post-47227342648682574952009-04-25T08:27:00.000-07:002009-04-25T08:30:45.564-07:00Untuk RITA, Akbid URindo<span style="font-weight: bold;">1. Penelitian : </span><br /><span style="font-weight: bold;"><br />Tingkat Kepuasan Pelayanan Pasien Rawat Inap di Ruang Kebidanan Kandungan Rumah Sakit</span><br /><span style="font-weight: bold;">Nirmalasuri Sukoharjo</span><br /><br />Agus Eka Norma Yunita<br />Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelayanan pasien rawat inap di ruang kebidanan<br />kandungan rumah sakit Nirmalasuri Sukoharjo. Tingkat kepuasan dinilai dari lima dimensi yaitu, kehandalan,<br />ketanggapan, jaminan, empati dan tampilan.<br />Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional diskriptif dengan rancangan Cross<br />Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang dirawat di ruang kebidanan dan<br />kandungan RS Nirmalasuri Sukoharjo sebanyak 40 orang. Teknik pengumpulan data dengan menyebar<br />kuesioner secara bertahap. Analisis diskriptif dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi, kemudian<br />diolah dengan menggunakan perhitungan prosentase untuk setiap alternatif jawaban per item pertanyaan<br />caranya yaitu dengan membagi frekuensi jawaban (f) dengan jumlah skor seluruh item soal (N) dikalikan<br />100%.<br />Hasil penelitian dari jumlah sampel 40, tingkat kepuasan pelayanan dilihat dari 5 dimensi secara keseluruhan<br />di atas 80% (dikatakan puas) tetapi ada indikator-indikator yang mempunyai nilai di bawah 80%, dari dimensi<br />tampilan/wujud indikator kebersihan ruangan sebesar 70% indikator kenyamanan ruangan sebesar 65,0%,<br />dari dimensi kehandalan indikator kunjungan dokter sebesar 72,5%, dari dimensi tanggapan indikator<br />keberadaan petugas saat dibutuhkan sebesar 72,5% dimensi jaminan indikator kesempatan berkonsultasi<br />dengan dokter tentang kondisi pasien sebesar 72,5%, dimensi empati indikator komunikasi antar dokter<br />dengan pasien dalam upaya kesehatan sebesar 52,5%.<br />Merasa pusat terhadap pelayanan dengan nilai 86,69%.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">2. Penelitian :</span><br />( http://digilib.unila.ac.id/files/disk1/11/laptunilapp-gdl-s2-2006-nurhayati-514-2005_ts_-1.pdf )<br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">IMUNOLOGI</span><br />SISTEM IMUN: SATU GAMBARAN RINGKAS<br />(http://pkukmweb.ukm.my/~danial/Imunologi.htm)<br /><br />Sistem imun membentuk sistem pertahanan badan terhadap bahan asing seperti mikroorganisma (bakteria, kulat, protozoa, virus dan parasit), molekul-molekul berpotensi toksik, atau sel-sel tidak normal (sel terinfeksi virus atau malignan). Sistem ini menyerang bahan asing atau antigen dan juga mewujudkan peringatan tentang kejadian tersebut supaya pendedahan yang berkali-kali terhadap bahan yang sama akan mencetuskan gerak balas yang lebih cepat dan tertingkat. Keimunan merujuk kepada keupayaan sesuatu individu yang telah sembuh dari sesuatu penyakit untuk kekal sihat apabila terdedah kepada penyakit yang sama untuk kali kedua dan seterusnya. Imunologi ialah cabang bidang perubatan yang berkaitan dengan gerak balas tubuh terhadap antigen. Pengimunan atau pemvaksinan menjana keupayaan untuk bertahan terhadap sesuatu penyakit tanpa mendedahkan tubuh kepada penyakit tersebut. Apabila sistem imun cacat, tertekan atau gagal, seperti dalam Sindrom Kurang Daya Tahan (AIDS) dan penyakit-penyakit kurang keimunan, kesannya ialah jangkitan yang teruk atau boleh membawa maut.<br /><br />Suatu ciri asas sistem imun ialah keupayaan untuk membezakan bahan-bahan yang wujud secara semula jadi atau normal (diri) dari bahan-bahan atau agen-agen yang masuk ke dalam tubuh dari luar (bukan diri) dan menghasilkan gerak balas terhadap bahan bukan diri sahaja. Ketidakwujudan khusus suatu gerak balas terhadap diri dikenali sebagai toleransi. Peri pentingnya keupayaan untuk membezakan (mendiskriminasi) antara diri dan bukan diri, serta toleransi diri, ditunjukkan dalam penyakit-penyakit autoimun, apabila fungsi-fungsi tersebut gagal. Penyakit-penyakit ini terhasil apabila bahan normal tubuh dicam sebagai asing dan gerak balas imun dihasilkan terhadap bahan-bahan tersebut. Walau bagaimananpun, sistem imun lazimnya amat berkesan membezakan antara diri dan bukan diri.<br /><br />SEJARAH IMUNOLOGI: Orang-orang pada abad ke-15 mengamalkan menghidu bahan-bahan dari parut pesakit cacar (smallpox) untuk memperolehi keimunan. Walau bagaimanapun inokulasi bahan yang masih aktif didapati amat merbahaya. Edward Jenner membuat cerapan bahawa individu yang dihinggapi cowpox amat jarang dihinggapi smallpox. Pada 1796 Jenner mengaruh cowpox pada seorang kanak-kanak dan kemudian cuba menginfeksi beliau dengan smallpox tetapi keimunan yang diaruh oleh virus cowpox didapati berkesan terhadap smallpox. Louis Pasteur menunjukkan pada 1879 kultur bakteria kolera ayam yang dibiarkan lama telah hilang keupayaan untuk menyebabkan penyakit, dan kultur yang baru tidak dapat menyebabkan penyakit pada ayam yang telah didedahkan kepada kultur lama. Pendedahan kepada mikrob yang mati atau telah dilemahkan ke dalam tubuh untuk membentuk keresistanan dipanggil pemvaksinan (vaccination). Pemvaksinan digunakan terhadap penyakit-penyakit jangkitan bakteria seperti kolera, difteria, tetanus, tifoid, batuk kokol dan jangkitan virus seperti hepatitis B, measles, mumps, poliomielitis, rabies dan demam kuning.<br /><br />Kerja-kerja Jenner dan Pasteur merupakan titik permulaan bidang imunologi secara saintifik. Paul Ehrlich mencadangkan teori keimunan humor yang menekankan peranan antibodi, iaitu protein-protein yang dihasilkan oleh sel-sel dan dibebaskan ke dalam darah, sebagai agen utama keimunan. Elie Metchnikoff, mencadangkan teori keimunan perantaraan sel, di mana fagosit-fagosit memainkan peranan utama mengesan bahan asing termasuk organisma menginfeksi. Kini diketahui kedua-dua teori adalah betul.<br /><br /><br />FUNGSI SISTEM IMUN: Sistem imun adalah perlu untuk kemandirian kerana ia membekalkan keupayaan untuk sembuh dari penyakit serta keimunan yang melindungi untuk masa yang lama. Dalam keadaan biasa apabila sistem imun terdedah kepada organisma asing ia bertindak-balas dengan menghasilkan antibodi dan rangsangan limfosit spesifik-antigen, yang membawa kepada pemusnahan mikroorganisma dan peneutralan produk-produk toksik (toksin). Suatu fungsi penting sistem imun ialah mengawasi sel-sel tubuh supaya ia tidak abnormal. Sel-sel terinfeksi virus, sel-sel malignan atau sel-sel individu lain dari spesies yang sama, mempunyai penanda-penanda protein pada permukaan luar yang memberi isyarat kepada sistem imun supaya memusnahkannya. Protein-protein ini tergolong dalam sistem yang dipanggil kompleks kehistoserasian utama (Major histocompatibility complex; MHC).<br /><br />Gerak balas imun kadangkala boleh memudaratkan. Gerak balas ini boleh menyebabkan proses-proses patologi semasa infeksi dan keautoimunan. Istilah kehiperpekaan atau alergi digunakan apabila gerak balas imun menyebabkan kerosakan tisu dan membahayakan hos. Tindak balas seperti ini terhadap bahan-bahan asing yang lazimnya tidak berbahaya boleh menyebabkan kesan-kesan teruk seperti anafilaksis dan maut. Dalam sesetengah kes, sel-sel normal disalahcam sebagai asing atau tidak normal. Sistem imun mungkin menghasilkan antibodi dan mengaktifkan limfosit terhadap sel-sel tersebut menyebabkan penyakit-penyakit autoimun seperti lupus eritematosus, myasthenia gravis, diabetes dan penyakit Graves.<br /><br />SEL DAN TISU: Sistem imun terdiri dari jenis gerak balas umum, gerak balas perantaraan antibodi dan perantaraan sel. Sel-sel yang menghasilkan respons kepada antigen ialah limfosit. Terdapat dua jenis limfosit yang berkembang dalam organ limfa primer yang berbeza: Limfosit B (sel B) berkembang dalam sum-sum tulang; limfosit T (sel T) berkembang dalam timus. Sel B terlibat terus dalam penghasilan antibodi. Sel-sel plasma, yang berasal dari sel B, merembeskan antibodi yang beredar dalam saluran darah atau dirembeskan pada permukaan mukosa usus dan saluran pernafasan. Antibodi menyebabkan peneutralan atau lisis organisma luar sel seperti bakteria, virus bebas dan parasit atau membantu fagositosis organisma tersebut oleh neutrofil dan makrofaj.<br /><br />Sel T terlibat dalam keimunan perantaraan sel. Ada dua kelas sel T: sel T penolong dan sel T sitotoksik. Sel T penolong mengaktifkan limfosit lain, termasuk sel B dan sel T sitotoksik, serta makrofaj, dengan merembeskan bahantara protein larut yang dipanggil sitokina (atau limfokin). Sel T sitotoksik memusnahkan sel sasaran seperti sel terinfeksi virus atau sel tumor. Kedua-dua jenis sel T ini boleh dibezakan berdasarkan kehadiran penanda permukaan yang dipanggil CD4 (pada sel T penolong) dan CD8 (pada sel T sitotoksik). Molekul CD4 juga penting sebagai reseptor untuk HIV, yang menginfeksi sel T penolong. Kedua-dua sel T penolong dan sitotoksik terlibat dalam keimunan perantaraan sel seperti yang berlaku untuk pemusnahan organisma intrasel seperti virus dan bakteria yang boleh memandiri dalam makrofaj. Ini dilakukan dengan pemusnahan sel terinfeksi virus atau pengaktifan makrofaj untuk meningkatkan potensi bakterisidnya oleh sel T.<br /><br />Limfosit B dan T matang terdapat dalam organ limfa sekunder atau periferi seperti buku limfa, limpa dan tisu limfa mukosa, di mana gerak balas imun diaruh. Sel-sel ini juga beredar dalam saluran darah. Daya gerakan (mobility) merupakan satu aspek penting kelakuan limfosit, kerana ini membolehkan sel-sel tersebut mencari antigen-antigen yang masuk ke dalam tisu. Kebanyakan limfosit berkitar antara tisu limfa dan saluran darah; dari darah sel-sel ini juga masuk ke kawasan-kawasan di mana berlaku keradangan (inflammation) dan bertindak-balas dengan antigen mikrob yang menyebabkan infeksi. Kehadiran limfosit pada bilangan yang tinggi dalam tisu bukan limfa ialah penunjuk terdapatnya gerak balas imun setempat, seperti pada lesi-lesi terinfeksi atau tempat-tempat di mana berlaku gerak balas autoimun.<br /><br />Satu kumpulan kecil limfosit yang bukan sel B atau sel T dipanggil sel pembunuh semula jadi atau sel-sel NK (natural killer cells). Sel-sel ini terdiri dari limfosit bersaiz besar, mengandungi berbagai granul sitosplasma, dan terdapat terutamanya dalam limpa serta peredaran. Asal usul sel-sel NK tidak pasti tetapi sel-sel ini mampu memusnahkan sel tumor dan sel terinfeksi virus secara spontan tanpa aruhan spesifik. Sel-sel ini juga boleh memusnahkan sel-sel yang diselaputi antibodi spesifik.<br /><br />Untuk mengaktifkan limfosit, antigen perlu dicam oleh reseptor khusus pada permukaan sel. Reseptor pada permukaan sel B ialah imunoglobulin (atau antibodi). Reseptor sel T hampir serupa seperti tetapi tidak seiras dengan antibodi. Berbeza dari antibodi, reseptor sel T hanya terdapat pada permukaan sel dan tidak dirembeskan. Satu lagi kumpulan protein permukaan yang berinteraksi dengan antigen ialah molekul MHC, yang dikodkan oleh gen-gen MHC. Protein-protein MHC bergabung dengan peptid yang berasal dari antigen protein. Pergabungan ini berlaku pada "lekuk" pergabungan khusus. Protein MHC terdapat dalam dua jenis, molekul MHC kelas I dan kelas II. Sel B boleh mengcam antigen dalam apa bentuk pun, tetapi sel T hanya mengcam antigen pada permukaan sel lain dalam bentuk peptid tergabung kepada molekul MHC. Sel T penolong mengcam peptid pada molekul MHC kelas II tetapi sel T sitotoksik mengcam peptid pada molekul MHC kelas I.<br /><br />Langkah-langkah yang berlaku semasa antigen protein dicuraikan kepada peptid yang tergabung kepada molekul MHC untuk pengcaman sel T dikenali sebagai pemprosesan dan persembahan antigen (antigen processing and presentation). Pada peringkat induksi gerak balas imun, sel-sel spesifik mempersembahkan antigen, menelan dan menjalankan pencuraian separa ke atas protein asing, kemudian mengekspres pecahan peptid dari antigen tersebut pada permukaan sel tergabung pada lekuk molekul MHC kelas II. Kompleks MHC-peptid ini kemudian dicam oleh reseptor sel T penolong. Dalam gaya yang sama, sel T sitotoksik mengcam pecahan peptid dari virus yang dipersembahkan tergabung dengan molekul MHC kelas I pada permukaan sel terinfeksi virus.<br /><br />GERAK BALAS IMUN: Apabila antigen asing diperkenalkan ke dalam tubuh untuk kali pertama, gerak balas imun lazimnya mengambil masa 7-14 hari untuk mencapai kemuncak dan lazimnya gerak balas ini tidak tinggi dan berakhir dalam masa yang singkat. Ini ialah gerak balas imun primer. Tetapi jika antigen yang sama diperkenalkan untuk kali kedua, gerak balas sekunder berlaku dan gerak balas ini adalah lebih cepat, lebih tinggi dan tahan lebih lama. Gerak balas sekunder ialah ungkapan fenomenon ingatan imunologi (immunological memory).<br /><br />Prinsip-prinsip sel yang menjadi asas pengcaman dan gerak balas imun diterangkan melalui teori pemilihan klon yang dikemukakan oleh MacFarlane Burnet pada 1959. Tujahan teori ini adalah seperti berikut: sesuatu antigen asing tertentu bergabung dengan limfosit-limfosit tertentu yang mempunyai reseptor khusus yang boleh berinteraksi dengan antigen tersebut. Dalam populasi limfosit taburan tapak-tapak reseptor terdapat secara klonal; oleh kerana semua reseptor pada sesuatu limfosit mempunyai tapak pergabungan antigen yang serupa, setiap satu limfosit hanya boleh mengcam dan menghasilkan respons terhadap satu antigen. Oleh kerana setiap individu mampu menghasilkan respons terhadap bilangan antigen yang amat tinggi, ini bermakna sistem imun terdiri dari banyak klon-klon limfosit yang berbeza. Antigen akan memilih sel B dan sel T spesifik antigen yang betul (sesuai) dari populasi yang besar ini.<br /><br />Selepas suatu antigen bergabung dengan reseptor-reseptor spesifik pada limfosit T atau sel B, dan isyarat-isyarat lain yang diperlukan telah dibekalkan, sel tersebut dicetus menjalani proliferasi dan pembezaan (proliferation and differentiation). Sel-sel anak membentuk klon-klon yang lebih besar. Klon sel B membeza menjadi sel plasma penghasil antibodi spesifik, dan klon sel T menjadi sel T penolong atau sitotoksik dengan fungsi keimunan perantaraan sel. Sel-sel lain dalam kedua-dua klon sel B dan sel T membentuk sel-sel ingatan (memory cells) yang berusia panjang. Sel-sel ingatan merupakan sel-sel tersedia untuk rangsangan kali kedua apabila antigen yang sama didedahkan sekali lagi. Oleh itu, apabila sesuatu individu telah pernah menjana gerak balas primer terhadap sesuatu antigen, akan wujud dalam individu tersebut bilangan sel T dan sel B spesifik yang tinggi, yang boleh bertindak dengan antigen pada pendedahan seterusnya. Oleh yang demikian gerak balas sekunder adalah lebih cepat dan berkesan berbanding gerak balas primer.<br /><br />Dalam keadaan tertentu antigen tidak mengaruh gerak balas imun tetapi sebaliknya menghasilkan keadaan tak responsif spesifik atau toleransi. Ini paling ketara untuk antigen-antigen diri tetapi boleh juga dihasilkan terhadap antigen bukan diri terutamanya jika antigen-antigen tersebut didedahkan kepada janin yang mempunyai sistem imun belum matang atau anak yang baru lahir. Untuk menerangkan toleransi, teori pemilihan klon mencadangkan dalam keadaan tertentu pergabungan dengan antigen menyebabkan kematian limfosit spesifik dan tidak membawa kepada proliferasi. Pada peringkat awal dalam organ-organ yang menjana limfosit, sel-sel yang boleh bertindak-balas dengan penentu (antigen) diri dihapuskan oleh kematian sel terprogram (programmed cell death) (apoptosis). Limfosit dalam organ limfa sekunder boleh dinyahaktifkan tanpa pemusnahan.<br /><br />ANTIBODI DAN PENGHASILANNYA: Antibodi merupakan molekul-molekul dalam plasma yang berfungsi mengcam dan bergabung dengan antigen asing. Antibodi tergolong ke dalam kumpulan protein yang dipanggil imunoglobulin (Ig). Terdapat lima kelas imunoglobulin berdasarkan perbezaan struktur, iaitu IgG, IgM, IgA, IgD dan IgE. Setiap satu kelas mempunyai ciri-ciri biologi dan fungsi berbeza. Dalam bidang perubatan dan penyelidikan antibodi monoklon banyak digunakan. Antibodi monoklon adalah tulen, homogen, dan dihasilkan oleh sel hibrid yang dibentuk dari perlakuran sel B dan sel tumor dalam kultur. Antibodi monoklon boleh digunakan untuk diagnosis dan terapi, seperti dalam peneutralan toksin dalam peredaran atau penyasaran (targetting) dadah dan radioisotop kepada sel kanser.<br /><br />Antibodi membanteras infeksi melalui berbagai cara. Organisma ataupun toksin-toksin yang dihasilkan boleh dineutralkan oleh antibodi yang menghalang bahan-bahan tersebut dari bergabung kepada sel. Antibodi juga membantu sel-sel fagosit (makrofaj, neutrofil) menelan bakteria atau menyebabkan lisis organisma dan sel terinfeksi. Ini terhasil dari kerjasama antibodi dengan pelengkap atau sel NK.<br /><br />IgG merupakan antibodi yang paling banyak, terdapat terutamanya dalam serum, serta cecair dalam badan. IgG adalah benteng pertahanan penting terhadap bakteria, virus atau kulat yang telah memasukki badan. Dalam manusia, IgG merupakan satu-satunya imunoglobulin yang boleh melintas plasenta, oleh itu penting untuk pertahanan bayi baru lahir terhadap infeksi bakteria dan virus.<br /><br />IgM ialah imunoglobulin bersaiz paling besar dan terdiri dari lima unit yang digabungkan. IgM ialah kelas antibodi yang dihasilkan paling awal dalam gerak balas primer dan ia merupakan pengaktif sistem pelengkap yang efisyen. Sistem pelengkap terdiri dari satu set protein plasma yang apabila diaktifkan dalam urutan yang betul membentuk laluan (lobang) pada membran sel sasaran dan membawa kepada kematian sel. IgM dan pelengkap amat efisyen memusnahkan bakteria Gram negatif atau parasit protozoa yang telah memasukki saluran darah. Pelengkap juga menyebabkan gerak balas keradangan apabila diaktifkan.<br /><br />IgA merupakan benteng terhadap organisma patogen dalam usus, saluran pernafasan dan saluran urogenital. Sel B penghasil antibodi yang terdapat di kawasan-kawasan ini menghasilkan molekul IgA dimer, yang diangkut melintasi selaput epitelium dan dirembeskan pada permukaan mukosa. IgA rembesan menghalang pergabungan bakteria dan virus kepada epitelium, dan oleh yang demikian mencegah penyakit setempat atau patogen dari merebak ke bahagian tubuh yang lain. Keseluruhannya, IgA adalah antibodi yang banyak di dalam tubuh.<br /><br />IgE boleh mencetuskan tindak balas alergi cepat seperti asma (lelah). Antibodi ini bergabung dengan permukaan sel-sel mast yang terdapat berhampiran saluran darah. Sel-sel ini mengandungi granul-granul yang terdiri dari histamina dan bahantara keradangan lain dan bahan-bahan ini dibebaskan dengan cepat apabila partikel-partikel seperti debunga atau bulu haiwan bergabung dengan molekul IgE yang tergabung pada permukaan sel mast. Histamina dan bahan-bahan lain yang dibebaskan oleh sel mast menyebabkan gejala-gejala yang dikaitkan dengan tindak balas alergi.<br /><br />IgD beroperasi bersama IgM sebagai reseptor untuk antigen pada permukaan sel B. Amat sedikit IgD dirembeskan.<br /><br />Input dari sel T penolong lazimnya diperlukan untuk sel B berkembang menjadi sel plasma penghasil antibodi. Sel T penolong menghasilkan protein-protein larut, atau sitokina, yang dipanggil interleukin (IL) 4, 5 dan 6 yang menyebabkan sel B membahagi dan membeza selepas bergabung dengan antigen. Keperluan sel T penolong menerangkan mengapa penghasilan antibodi berkurangan dalam penyakit AIDS, di mana sel T penolong dimusnahkan oleh infeksi HIV.<br /><br />KEIMUNAN PERANTARAAN SEL (KPS): Gerak balas kerimunan perantaraan sel (KPS) dikawal oleh sel T, yang menghasilkan sitokina untuk mengaktifkan limfosit, makrofaj, granulosit dan sel-sel sum-sum tulang; sel T juga melisiskan secara terus sel-sel terinfeksi atau tak normal. Sel T memainkan beberapa fungsi dalam KPS. Salah satu fungsi utamanya ialah pertahanan terhadap mikroorganisma yang memandiri dan berganda dalam sel, termasuk bakteria intrasel, kulat dan virus. Mekanisme-mekanisme yang terlibat termasuk lisis sel terinfeksi virus melalui persentuhan terus dengan sel T sitotoksik, dan pengaktifan makrofaj melalui penghasilan interferon oleh sel T penolong. Sel T juga meningkatkan keimunan terhadap parasit dengan mengaruh penghasilan sel mast, IgE dan eosinofil dengan menghasilkan 1L-3 dan 1L-5 serta membantu penghasilan antibodi secara umum.<br /><br />Sel T memperantarakan tindak balas kehiperpekaan tertangguh, seperti yang terhasil semasa ujian kulit untuk mengesan keimunan terhadap penyakit-penyakit jangkitan bakteria, kulat atau virus, umpamanya ujian tuberkulin dan mumps. Tindak balas-tindak balas seperti ini memainkan peranan penting dalam pembentukan lesi-lesi patologi dalam penyakit-penyakit seperti tuberkulosis dan mumps, serta terlibat dalam kepekaan sentuh (contact dermatitis).<br /><br />KPS juga menyebabkan penolakan cedung (graf) tisu. Antigen-antigen utama yang dicam pada tisu dalam penolakan cedung ialah antigen-antigen MHC. Sel T juga bertanggungjawab memusnahkan sesetengah sel-sel tumor. Satu lagi jenis sel yang terlibat dalam KPS ialah sel pemusnah teraktif limfokin (lymphokine-activated killer cells; LAK cells) yang juga berupaya memusnahkan sel-sel tumor. Sel-sel LAK diaruh untuk memusnahkan sel-sel tumor setelah diaktifkan oleh 1L-2 yang dihasilkan oleh sel T penolong.<br /><br />KEIMUNAN CEDUNG: Apabila kulit diambil dari seorang penderma dan dicedungkan kepada penerima, tubuh lazimnya akan menolak cedung (graf) asing. Dalam masa beberapa hari cedung tersebut menjadi merah, kemudian gelap dan akhirnya gugur. Sebaliknya, jika kulit dicedungkan dari satu bahagian ke bahagian lain pada tubuh seseorang, atau dari satu kembar seiras kepada kembarnya, cedung itu diterima. Penolakan cedung ialah suatu gerak balas imun. Ia berlaku kerana wujud perbezaan antigen antara tisu individu berlainan. Antigen-antigen cedung yang paling kuat ialah molekul-molekul kompleks kehistoserasian utama. Kebarangkalian individual tak berkaitan seiras pada MHC dan dengan itu menerima cedung secara spontan ialah 1 dalam 400. Tambahan lagi, terdapat antigen-antigen kehistoserasian minor yang boleh menyebabkan tindak balas penolakan yang lemah.<br /><br />Oleh itu, kejayaan pencedungan bergantung kepada keupayaan untuk mencegah penolakan organ. Pesakit-pesakit diberikan dadah yang bertindak menghalang respons sel T yang terlibat dalam penolakan cedung. Pada masa kini gabungan terapi yang piawai terdiri dari siklosporin, yang menghalang pengaktifan sel T melalui perencatan penghasilan 1L-2 dan azathioprine, yang menghalang pertumbuhan sel lalu mengurangkan proliferasi sel T dan prednison, yang merencat sintesis sitokina. Dadah FK506 kini sedang dicuba terutamanya dalam cedung hati, kerana ia kurang toksik berbanding siklosporin.<br /><br />Satu risiko besar pemindahan tisu yang mengandungi limfosit ialah tindak balas cedung-melawan-perumah (graf-versus-host; GVH). Dalam penyakit GVH, sel T sitotoksik berpindah masuk ke dalam tisu hos (penerima) dan memusnahkan sel. Sel T dari cedung hanya boleh menyerang hos jika sistem imun hos tidak sempurna, sama ada disebabkan oleh penyakit atau dadah-dadah penekan keimunan yang diberikan kepada hos untuk mencegah penolakan. GVH merupakan suatu masalah besar apabila sum-sum tulang dipindahkan kepada penerima yang tidak imunokompeten. Limfosit yang dipindahkan menyerang semua tisu hos, dan jika tidak dirawat dengan berkesan, akan merosakkan organ-organ penting seperti jantung dan ginjal.Fandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036376724752590150.post-70457185058070935252008-11-23T07:56:00.000-08:002008-11-23T08:13:49.668-08:00UNtuk RiTA, KimiABAYI KUNING : APA, MENGAPA, BAGAIMANA ?<br />{http://gondalgandul.files.wordpress.com/2008/02/bayi-kuning.doc}<br /><br />Biokimia merupakan ilmu Pengetahuan yang mempelajari pelbagai molekul didalam sel hidup serta organisme hidup, dan dengan reaksi kimianya.Mahasiswa Kebidanan harus bisa memahami dan menguasai pengetahuan biokimia berada dalam posisi kuat untuk menghadapi kasus atau persoalan pokok dalam ilmu kesehatan.<br />Pada akhir-akhir ini persoalan yang paling sering kami jumpai dilapangan yaitu bayi dengan IKTERUS (Hyperbilirubin). Karena banyaknya kasus ini yang masih belum diketahui penyebab yang pasti dalam ilmu Kedokteran, maka kami sangat tertarik untuk mempelajari yang lebih lanjut secara mendetail tentang IKTERUS NEONATORUM.<br />Bayi dengan Ikterus Neonatorum bila dalam penanganannya kurang tepat dan benar bisa mengakibatkan kejang, kerusakan otak seumur hidup bahkan sampai terjadi kematian. Prinsip dasar Ikterus pada bayi baru lahir terdapat pada 25% - 50% neonatus cukup bulan dan lebih tinggi lagi pada neonatus kurang bulan. Ikterus pada bayi baru lahir dapat merupakan suatu gejala fisiologi atau dapat merupakan hal yang pathologis, misalnya pada Inkomptibilitas Rhesus dan Abo, Sepsis, Penyumbatan Saluran empedu, dan sebagainya.<br />Ikterus baru dapat dikatakan fisiologi apabila sesudah pengamatan dan pemeriksaan. Selanjutnya tidak nenunjukkan dasar pothologis dan tidak mempunyai potensi berkembang menjadi KERN – IKTERUS.<br />Mengapa mesti anda ketahui ?<br />• Karena banyaknya kasus IKTERUS NEONATORUM pada bayi baru lahir antara umur 2-3 hari<br />• Bila penanganannya kurang tepat dan benar bisa mengakibatkan kejang, kerusakan otak seumur hidup bahkan sampai terjadi kematian.<br />• IKTERUS yang pathologis, misalnya pada inkom patilibus resus dan ABO, Sepsis, Penyumbatan saluran empedu.<br /><strong><u>Pengertian Ikterus</u></strong><br />Ikterus ialah suatu gejala klinik yang sering tampak pada Neonatus.Akibatnya bertambahnya bilirubin dalam serum, maka bayi kelihatan kuning. Derajat kuningnya bayi tidak selamanya sesuai dengan Kadar bilirubin serum. Pemeriksaan Kadar bilirubin sangat penting untuk menentukan keadaan klinik yang di hadapi.<br />Menurut kepustakaan frekuensi bayi yang menunjukkan Ikterus pada hari pertama sesudah lahir ialah 50% pada bayi cukup bulan dan 80% pada bayi prematur.Frekuensi Neonatus yang kadar bilir<br />ubinnya melebihi 10 mg% rata-rata 10%.<br />Pengertian Bilirubin :<br /> Pigmen empedu utama, merupakan hasil akhir metabolisme pemecahan sel darah merah yang sudah tua ; proses konjugasinya berlangsung dalam hati dan diekskresi kedalam empedu.<br />Metabolisme dan Exkresi Bilirubin<br />Pada bayi bilirubin terjadi sebagai hasil degradasi hemoglobin. Proses reaksi enzim mula-mula mengubah hemoglobin menjadi biliferdin dengan bantuan hemeo xygenase.<br />Biliverdin direduksi menjadi bilirubin dengan bantuan Enzyma biliverdin reduktase.Bilirubin yang terbentuk ini terikat pada albumin dan diangkut ke hepar. Bilirubin ini disebut bilirubin tidak langsung yang mempunyai sifat larut dalam lemak, tidak larut dalam air, dapat melaui placenta, dam memberi reaksi tidak langsung dengan Reagens Hijmans Van den Berg.<br />Didalam hepar bilirubin tidak langsung diubah menjadi bilirubin langsung, melalui rantai reaksi.<br /> Dalam rantai reaksi ini,yang terjadi didalam sel-sel hepar,bilirubin yang larut dalam lemak itu diubah menjadi bilirubindiglukoronida.yang larut dalamair dan yang memberi reaksipositif dengan reagens Hijmans Van den Berg.Glucoronyl tranferase memindahkan asal glukoronik dari asam uri dan difosfoglukoronik ( Uridin disphosphoglukoronik Acid = UDPGA) ke bilirubin,sehingga menjadi bilirubin diglokoronik.UDPGA ialah satu-satunya bentuk dimana asam glukoronik dapat diperoleh untuk konjugasi<br />Glukosa sangat penting untuk ekskresibilirubin karena proses konjugasi sangat melibatkan metabolisme karbohidrat dan nukleotida.<br />Bilirubin langsung tidak larut dalam lemak, tetapi larut dalam air. Bilirubin kemudian dikeluarkan dari hepar melalui Canuliculi empedu kedalam tractus digestivus,kemudian keluar bersama dengan faeces.Kalau terjadi hambatan dalam proses pengeluaran melalui tractus digestivus,dapat terjadi hambatan dalam proses pengeluaranmelalui tractus digestivus,dapat terjadi dekonjugasi bilirubin,dan bilirubin dalam bentuk ini diserap kembali melalui selaput usus masuk kedalam peredaran darah,akhirnya ke hepar untuk mengalami proses yang sama.Gangguan dalam pengeluaran bilirubin langsung ini menyebabkan penumpukan dalam serum yang dapat dikeluarkan melewati ginjal. Bilirubin tidak langsung tidak dapat dikeluarkan melalui ginjal karena larut dalam lemak dan terikat dengan albumin.<br />Dalam proses pertumbuhan janin sistem pengeluaran hasil degradasi hemoglobin berbeda dengan hal yang telah dijelaskan diatas.Pada janin jaln utama pengeluaran bilirubin melalui hepar dan tractus intestinalis belum berkembang dengan sempurna.Penggunaan jalan placenta hanya dapat dalam bentuk bilirubin tidak langsung.Pada neonatus kematang sistem pengeluaran bilirubin melalui jalan hepar dan usus menentukan terjadinya Ikterus Neonatorum yang fisiologik. Ikterus fisiologik terutama terdapat pada bayi prematur karena kurang kematangan sistem itu.Jadi lamanya masa kehamilan dan derajat kematangan sistem pengeluran bilirubin melalui hepar dan usus sangat menentukan timbulnya Ikterus fisiologik.<br />Rantai Reaksi Bilirubin Tidak Langsung menjadi Bilirubin langsung<br />Glukosa Heksokinase glukosa = 6 – fosfat<br />Glukosa - 6 - fosfat { ATP ADP glukosa-1- fosfat<br /> Fosfoglukomutase<br />Glukosa-1-1 fosfat Pp. Uridyl tranferase UDP glukosa<br /> p.p<br />UDP glikosa { UTP<br /> UDP dehydrogenase UDP Asam glukoronik<br />UDP asa glukoronik { 2 DPN - - - - - - - > 2 DPNH + 2 H + Bilirubin di-<br /> Glukoronyl tranferase glukoroni<br /><br />MEKANISME PATOFISIOLOGIK KONDISI IKTERUS.<br />Terdapat 4 mekanisme umum dimana hiperbilirubinemia dan ikterus dapat terjadi :<br />1.Pembentukan bilirubin secara berlebihan.<br />2.Gangguan pengambilan bilirubin tak terkonjugasi oleh hati.<br />3. Gangguan konjugasi bilirubin.<br />4. Penurunan ekskresi bilirubin terkonjugasi dalam empedu akibat faktor intra hepatik yang bersifat opbtruksi fungsional atau mekanik.<br />Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi terutama disebabkan oleh tiga mekanisme yang pertama,sedangkan mekanisme yang keempat terutama mengakibatkan terkonjugasi.<br />PEMBENTUKAN BILIRUBIN SECARA BERLEBIHAN<br />Penyakit hemolitik atau peningkatan kecepatan destruksi sel darah merah merupakan penyebab utama dari pembentukan bilirubin yang berlebihan. Ikterus yang timbul sering disebut ikterus hemolitik. Konjugasi dan transfer pigmen empedu berlangsungnormal, tetapi suplai bilirubin tak terkonjugasi melampaui kemampuan. Beberapa penyebab ikterus hemolitik yang sering adalah hemoglobin abnormal ( hemoglobin S pada animea sel sabit), sel darah merah abnormal ( sterositosis herediter ), anti body dalam serum ( Rh atau autoimun ), pemberian beberapa obat-obatan, dan beberapa limfoma atau pembesaran ( limpa dan peningkatan hemolisis ). Sebagaian kasus Ikterus hemolitik dapat di akibatkan oleh peningkatan destruksi sel darah merah atau prekursornya dalam sum-sum tulang ( talasemia, anemia persuisiosa, porviria ). Proses ini dikenal sebagai eritropoiesis tak efektif Kadar bilirubin tak terkonjugasi yang melebihi 20 mg / 100 ml pada bayi dapat mengakibatkan Kern Ikterus.<br />GANGGUAN PENGAMBILAN BILIRUBIN<br />Pengambilan bilirubin tak terkonjugasi yang terikat abulmin oleh sel-sel hati dilakukan dengan memisahkannya dari albumin dan mengikatkan pada protein penerima. Hanya beberapa obat yang telah terbukti menunjukkan pengaruh terhadap pengambilan bilirubin oleh sel-sel hati, asam flafas pidat ( di pakai untuk mengobati cacing pita ), nofobiosin, dan beberapa zat warna kolesistografik. Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi dan Ikterus biasanya menghilang bila obat yang menjadi penyebab di hentikan. Dahulu Ikterus Neonatal dan beberapa kasus sindrom Gilbert dianggap oleh defisiensi protein penerima dan gangguan dalam pengambilan oleh hati. Namun pada kebanyakan kasus demikian, telah di temukan defisiensi glukoronil tranferase sehingga keadaan ini terutama dianggap sebagai cacat konjugasi bilirubin.<br />GANGGUAN KONJUGASI BILIRUBIN<br />Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi yang ringan ( < 12,9 / 100 ml ) yang mulai terjadi pada hari ke dua sampai ke lima lahir disebut Ikterus Fisiologis pada Neonatus. Ikterus Neonatal yang normal ini disebabkan oleh kurang matangnya enzim glukoronik transferase. Aktivitas glukoronil tranferase biasanya meningkat beberapa hari setelah lahir sampai sekitar minggu ke dua, dan setelah itu Ikterus akan menghilang.<br />Kern Ikterus atau Bilirubin enselopati timbul akibat penimbunan Bilirubin tak terkonjugasi pada daerah basal ganglia yang banyak lemak. Bila keadaan ini tidak di obati maka akan terjadi kematian atau kerusakan Neorologik berat tindakan pengobatan saat ini dilakukan pada Neonatus dengan Hiperbilirubinemia tak terkonjugasi adalah dengan fototerapi.<br />Fototerapi berupa pemberian sinar biru atau sinar fluoresen atau ( gelombang yang panjangnya 430 sampai dengan 470 nm ) pada kulit bayi yang telanjang. Penyinaran ini menyebabkan perubahan struktural Bilirubin ( foto isumerisasi ) menjadi isomer-isomer yang larut dalam air, isomer ini akan di ekskresikan dengan cepat ke dalam empedu tanpa harus di konjugasi terlebih dahulFemobarbital ( Luminal ) yang meningkat aktivitas glukororil transferase sering kali dapat menghilang ikterus pada penderita ini.<br />PENURUNAN EKSKRESI BILIRUBIN TERKONJUGASI<br />Gangguan eskresi bilirubin, baik yang disebabkan oleh faktor-faktor Fungsional maupun obstruksi, terutama mengakibatkan hiperbilirubinemia terkonjugasi .Karena bilirubin terkonjugasi latut dalam air,maka bilirubin ini dapat di ekskresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin dan kemih berwarna gelap. Urobilinogen feses dan urobilinogen kemih sering berkurang sehingga terlihat pucat. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat di sertai bukti-bukti kegagalan ekskresi hati lainnya, seperti peningkatan kadar fostafe alkali dalam serum, AST, Kolesterol, dan garam-garam empedu. Peningkatan garam-garam empedu dalam darah menimbulkan gatal-gatal pada ikterus. Ikterus yang diakibatkan oleh hiperbilirubinemia terkonjugasi biasanya lebih kuning di bandingkan dengan hiperbilirubinemia tak terkonjugasi. Perubahan warna berkisar dari kuning jingga muda atau tua sampai kuning hijau bila terjadi obstruksi total aliran empedu perubahan ini merupakan bukti adanya ikterus kolestatik, yang merupakan nama lain dari ikterus obstruktif. Kolestasis dapat bersifat intrahepatik ( mengenai sel hati, kanalikuli, atau kolangiola ) atau ekstra hepatik ( mengenai saluran empedu di luar hati ). Pada ke dua keadaan ini terdapat gangguan niokimia yang sama<br /><strong>BERBAGAI JENIS IKTERUS NEONATORUM</strong><br /><strong><u>IKTERUS FISIOLOGIK.</u></strong><br />Sebagai neonatus , terutama bayi prematur, menunjukkan gejala ikterus pada hari pertama. Ikterus ini biasanya timbul pada hari ke dua, kemudian menghilang pada hari ke sepuluh, atau pada akhir minggu ke dua. Bayi dengan gejala ikterus ini tidak sakit dan tidak memerlukan pengobatan,kecuali dalam pengertian mencegah terjadinya penumpukan bilirubin tidak langsung yang berlebihan Ikterus dengan kemungkinan besar menjadi patologik dan memerlukan pemeriksaan yang mendalam antara lain :<br />• Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama<br />• Bilirubin serum meningkat lebih dari 5 mg % per hari<br />• Bilirubin melebihi 10mg% pada bayi cukup bulan<br />• Bilirubin melebihi 15mg% pada bayi prenatur<br />• Ikterus yang menetap sesudah minggu pertama<br />• Ikterus dengan bilirubin langsung melebihi 1mg%pada setiap waktu.<br />• Ikterus yang mempunyai hubungan dengan penyakit hemoglobin, infeksi,atau suatu keadaan patologik lain yang telah diketahui.<br /><strong><u>IKTERUS PATOLOGIK</u></strong><br />Ikterus di katakan patologik jikalau pigmennya, konsentrasinya dalam serum, waktu timbulnya, dan waktu menghilangnya berbeda dari kriteria yang telah disebut pada Ikterus fisiologik. Walaupun kadar bilirubin masih dalam batas-batas fisiologik, tetapi klinis mulai terdapat tanda-tanda Kern Ikterus, maka keadaan ini disebut Ikterus patologik.<br />Ikterus patologik dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu :<br /> Meningkatnya produksi bilirubin, sehingga melampaui batas kemampuan hepar untuk dikeluarkan.<br /> Faktor-faktor yang menghalangi itu mengadakan obstruksi pengeluaran bilirubin.<br /> Faktor yang mengurangi atau menghalangi kemampuan hepar untuk mengadakan konjugasi bilirubin.<br />IKTERUS HEMOLITIK<br />Ikterus Hemolitik pada umumnya merupakan suatu golongan penyakit yang disebut Erythroblastosis foetalis atau Morbus Haemolitik Neonatorum ( Hemolytic disease of the new born ). Penyakit hemolitik ini biasanya disebabkan oleh Inkompatibilitas golongan darah itu dan bayi.<br />a) Inkompatibilitas Rhesus<br />Penyakit ini sangat jarang terdapat di Indonesia. Penyakit ini terutama terdapat di negeri barat karena 15 % Penduduknya mempunyai golongan darah Rhesus negatif. Di Indonesia, dimana penduduknya hampir 100% Rhesus positif, terutama terdapat dikota besar, tempat adanya pencampuran penduduk dengan orang barat. Walaupun demikian, kadang-kadang dilakukan tranfusi tukar darh pada bayi dengan ikterus karena antagonismus Rhesus, dimana tidak didapatkan campuran darah denagan orang asing pada susunan keluarga orang tuanya.<br />Bayi Rhesus positif dari Rhesus negatif tidak selamanya menunjukkan gejala klinik pada waktu lahir, tetapi dapat terlihat ikterus pada hari pertama kemudian makin lama makin berat ikterusnya, aisertai dengan anemia yang makin lama makin berat pula. Bila mana sebelum kelahiran terdapat hemolisis yang berat maka bayi dapat lahir dengan oedema umum disertai ikterus dan pembesaran hepar dan lien ( hydropsfoetalis ).<br />Terapi ditujukan untuk memperbaiki anemia dan mengeluarkan bilirubin yang berlebihan dalam serum, agar tidak terjadi Kern Ikterus.<br />b) INKOMPATIBILITAS ABO<br />Penderita Ikterus akibat hemolisis karena inkom patibilitas golongan darah ABO lebih sering ditemukan di Indonesia daripada inkom patibilitas Rh. Transfusi tukar darah pada neonatus ditujukan untuk mengatasi hiperbilirubinemia karena defisiensi G – 6 – PD dan Inkompatibilitas ABO.<br />Ikteru dapat terjadi pada hari pertama dan ke dua yang sifatnya biasanya ringan. Bayi tidak tampak sakit, anemianya ringan, hepar dan lien tidak membesar, ikterus dapat menghilang dalam beberapa hari. Kalau hemolisiinya berat, sering kali diperlukan juga transfusi tukar darah untuk mencegah terjadinya Kern Ikterus.<br />Pemeriksaan yang perlu dilakukan ialah pemeriksaan kadar bilirubin serum sewaktu-waktu.<br />c) Ikterus hemolitik karena incompatibilitas golongan darah lain.<br />Selain inkompatibilitas darah golongan Rh dan ABO, hemolisis dapat pula terjadi bila terdapat inkompatibilitas darah golongan Kell, Duffy, MN, dan lain-lain. Hemolisis dan ikterus biasanya ringan pada neonatus dengan ikterus hemolitik, dimana pemeriksaan kearah inkimpatibilitas Rh dan ABO hasilnya negatif, sedang coombs test positif, kemungkinan ikterus akibat hemolisis inkompatibilitas golongan darah lain.<br />d) Penyakit hemolitik karena kelainan eritrosit kongenital.<br />Golongan penyakit ini dapat menimbulkan gambaran klinik yang menyerupai erytrhoblasthosis foetalis akibat isoimunisasi. Pada penyakit ini coombs test biasanya negatif. Beberapa penyakit lain yang dapat disebut ialah sperositosis kongenital, anemia sel sabit ( sichle – cell anemia ), dan elyptocytosis herediter.<br />e) Hemolisis karena diferensi enzyma glukosa-6-phosphat dehydrogenase ( G-6-PD defeciency ).<br />Penyakit ini mungkin banyak terdapat di indonesia tetapi angka kejadiannya belum di ketahui dengan pasti defisiensi G-6-PD ini merupakan salah satu sebab utama icterus neonatorum yang memerlukan transfusi tukar darah. Icterus walaupun tidak terdapat faktor oksigen, misalnya obat-obat sebagai faktor pencetusnya walaupun hemolisis merupakan sebab icterus pada defesiensi G-6-PD, kemungkinan besar ada faktor lain yang ikut berperan, misalnya faktor kematangan hepar.<br />IKTERUS OBSTRUKTIVA<br />Obstruksi dalam penyaluran empedu dapat terjadi di dalam hepar dan di luar hepar. Akibat obstruksi itu terjadi penumpukan bilirubin tidak langsung dan bilirubin langsung.<br />Bila kadar bilirubin langsung melebihi 1mg%, maka harus curiga akan terjadi hal-hal yang menyebabkan obstruksi, misalnya hepatitis, sepsis, pyelonephritis, atau obstruksi saluran empedu peningkatan kadar bilirubin langsung dalam serum, walaupun kadar bilirubin total masih dalam batas normal, selamanya berhubungan dengan keadaan patologik.<br />Bisa terjadi karena sumbatan penyaluran empedu baik dalam hati maupun luar hati. Akibatnya kadar bilirubin direk maupun indirek meningkat.<br />Bila sampai dengan terjadi obstruksi ( penyumbatan ) penyaluran empedu maka pengaruhnya adalah tindakan operatif, bila keadaan bayi mengizinkan.<br />KERNICTERUS<br />Encephalopatia oleh bilirubin merupakan satu hal yang sangat di akui sebagai komplikasi hiperbirubinemia.<br />Bayi-bayi yang mati dengan icterus berupa icterus yang berat, lethargia tidak mau minum, muntah-muntah, sianosis, opisthotonus dan kejang. Kadang gejala klinik ini tidak di temukan dan bayi biasanya meninggal karena serangan apnoea.<br />Kernicterus biasanya di sertai dengan meningkatnya kadar bilirubintidak langsung dalam serum.<br />Pada neonatus cukup bulan dengan kadar bilirubin yang melebihi 20 mg% sering keadaan berkembang menjadi kernicterus.<br />Pada bayi primatur batas yang dapat di katakan cuman ialah 18 mg%, kecuali bila kadar albumin serum lebih dari 3gram%. Pada neomatus yang menderita hyipolia, asidosis, dan hypoglycaemia kernicterus dapat terjadi walaupun kadar bilirubin <16mg%. Pencegahan kernicterus ialah dengan melakukan transfusi tukar darah bila kadar bilirubin tidak langsung mencapai 20mg%<br /> PENCEGAHAN PENANGANAN HIPERBILIRUBINEMIA.<br />Peningkatan kadar bilirubin tidak langsung didalam darah dapat. Menyebabkan kerusakan sel tubuh, terutama sel otak Kadar bilirubin yang berbahaya itu sangat tergantung pada saat timbulnya ikterus dan kecepatan meningktanya kadar bilirubin tidak langsung. Kadar bilirubin 15mg% poada hari ke 4 kurang berbahaya dibandingkan dengankadar yang sama pada bayi baru lahir atau hari pertama.Karena itu setiap bayi yang menderita ikterus perlu diamati apakah ikterus itu suatu ikterus fisiologik atau akan berkembang menjadi ikterus patologik.<br />Anamnesis kehamilan dan kelahiran sangat membantu pengamatn klinik ini dan dapat menuntun kita untuk melakukan pemeriksaan yang tepat.<br />Dalam penanganan ikterus ada 3 cara untuk mencegah dan mengobati,yaitu :<br /> Mempercepat metabolisme dan pengeluran bilirubin<br /> Mengubah bilirubin menjadi bentuk yang tidak toksik dan<br /> yang dapat dikeluarkan melalui ginjal dan usus,misalnya dengan terapi sinar (photo terapi).<br /> Mengeluarkan bilirubin dari peredaran darah , yaitu denga tranfusi tukar darah.<br />.MEMPERCEPAT METABOLISME DAN PENGELUARAN BILIRUBIN.<br />1.Early feeding.Pemberian makanan dini pada neonatus dapat mengurangi terjadinya ikterus fisiologik pada neonatus.<br />Hal ini mungkin sekali disebabkan karena dengan pemberian Makanan yang dini itu terjadi pendorongan gerakan usus,Dan meconium lebih cepat dikeluarkan,sehingga peredaran Enterohepatik bilirubin berkurang.<br />2.Pemberian agar-agar. Pemberian agar-agar per os dapat mengurangi ikterus fisiologik.Mekanismenya ialah dengan menghalangi atau mengurangi peredaran bilirubin enterohepatik.<br />3.Pemberian phenobarbital. Pemberian phenobarbital ternyata dapat menurunkan kadar bilirubin tidak langsung dalam serum bayi.Khasiat phenobarbital ialah mengadakan induksi enzymamicrosoma,sehingga konjugasi bilirubin berlangsung lebih cepat .Pemberian phenobarbital untuk mengobatan hiperbilirubenemia padaneonatus selama tiga hari baru dapat menurunkan bilirubin serum yang berarti. Bayi prematur lebih banyak memberikan reaksi daripada bayi cukup bulan. Phenobarbital dapat diberikan dengan dosis 8 mg/kg berat badan sehari, mula-mula parenteral, kemudian dilanjutkan secara oral. Keuntungan pemberian phenobarbital dibandingkan dengan terapi sinar ialah bahwa pelaksanaanya lebih murah dan lebih mudah. Kerugiannya ialah diperlukan waktu paling kurang 3 hari untuk mendapat hasil yang berarti.<br /><br />Mengubah bilirubin menjadi bentuk yang tidak toksik dan yang dapat dikeluarkan dengan sempurna melalui ginjal dan traktus digestivus.Contoh paling baik ialah terapi sinar. Creme ( 1958 ) melaporkan bahwa pada bayi penderita icterus yang diberi s inar matahari lebih dari penyinaran biasa, icterus lebih cepat menghilang dibandingkan dengan bayi lain yang tidak disinari. Penyelidikan sarjana-sarjana lain, misalnya Lucey ( 1968 ), Gianta dan Rath ( 1968 ), dan lain-lain menunjukkan bahwa terapi sinar dengan menggunakan sinar buatan juga memberi hasil yang baik. Dengan terapi sinar bilirubin serum dapat turun dengan cepat, 1 sampai 4 mg% dalam 24 jam.<br />Dengan penyinaran bilirubin dipecah menjadi dipyrole yang kemudian dikeluarkan melalui ginjal dan traktus digestivus. Hasil perusakan bilirubin ternyata tidak toksik untuk tubuh dan dikeluarkan dari tubuh dengan sempurna. Penggunaan terapi sinar untuk mengobati hiperbilirubinemia harus dilakukan dengan hati-hati karena jenis pengobatan ini dapat menimbulkan komplikasai, yaitu dapat menyebabkan kerusakan retina, dapat meningkatkan kehilangan air tidak terasa ( insensible water losess ), dan dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan bayi, walaupun hal ini masih dapat dibalikkan. Kalau digunakan terapi sinar, sebaiknya dipilih sinar dengan spektrum antara 240-480 nannometer, sinar ultraviolet harus dicegah dengan plexiglas dan bayi harus mendapat cairan yang cukup.<br />Cara penggunaan foto terapi :<br /> Alat yang dipergunakan lebih atas 10 lampu neon biru masing-masing berkekuatan 20 Watt.<br /> Susunan lampu ini dimasukkan ke dalam bilik yang diberi ventilasi di sampingnya.<br /> Dibawah susunan lampu dipasang plexiglass setebal 1 1\2 cm untuk mencegah sinar ultraviolet.<br /> Alat terapi sinar diletakkan 45 cm di atas permukaan bayi.<br /> Terapi sinar di berikan selama 72 jam tau sampai kadar bilirubin mencapai 7,5 mg%. Selama terapi sinar mata bayi dan alat kelamin ditutupi dengan bahan yang dapat memantulkan sinar.<br />Transfusi tukar darah ( exchange transfusion )<br /> Transfusi tukar darah Jakarta di berikan kasus-kasus berikut :<br />a. Diberikan kepada semua kasus ikterus dengan kadar bilirubin tidak langsung yang lebih dari 20 mg%<br />b. Pada bayi prematur tranfusi tukar darah dapat diberikan walaupun kadar albumin kurang dari 3,5 gram per 100 ml.<br />c. Pada kenaikan yang cepat nilirubin tidak langsung serum bayi pada hari pertama ( 0,3 – 1 mg% per jam ). Hal ini terutama terdapat pada inkompatibilitas golongan darah.<br />d. Anemia yang berat pada neonatus dengan tanda-tanda dekompensasi jantung.<br />e. Bayi penderita icterus dan kadar hemoglobin darah tali pusat kurang dari 14 mg% dan Coombs test langsung positif.<br />Alat-alat dan obat-obat yang harus disediakan ialah :<br />1. Semprit dengan 3 cabang ( 3 way syringe )<br /><br />2. Semprit 5 ml atau 10 ml ( 2 buah ) untuk glukonas calcicus 10% dan heparin encer ( 2 ml heparin @ 1000 satuan dalam 250 ml NaCi fisiologik )<br />3. Kateter polyethylene kecil sepanjang 15-20 cm ( atau feeding tube No. 5-8 French )<br />4. Piala ginjal ( 2 buah ) serta botol kosong untuk menampung darah yang dibuang<br />5. Alat-alat pembuka vena dan<br />6. Zat asam, laringskop neonatus, ventilator bayi ( misalnya Penlon infant ventilator ), plastic airway, dan lain-lain yang diperlukan untuk resusitasi.<br />Teknik transfusi tukar darah<br />a. Lambung bayi harus kosong, 3-4 jam sebelum transfusi jangan diberi minum. Kalau mungkin, 4 jam sebelum transfusi bayi diberi infus albumin 1 gram/kg berat badan atau 35 ml plasma manusia per kg berat badan.<br />b. Semua tindakan harus dilakukan dengan cara ansepsis dan antisepsis.<br />c. Harus diawasi pernafasan, nadi, denyut jantung, dan keadaan umum bayi.<br />d. Bayi tidak boleh kedinginan. Kalau inkubator bayi kecil, dan transfusi tukar darah tidak dapat dilakukan di dalam inkubator, maka bayi dapat dikeluarkan dan dipanaskan dengan menggunakan lampu 20 Watt dalam jarak 2-3 meter dari bayi<br />e. Bila masih segar, tali pusat dipotong rata dengan dinding perut. Hati-hati terhadap pendarahan. Sebaiknya sebelum dipotong tali pusat dibuat jahitan seperti lasso pada pangkal tali pusat yang dapat dipergunakan sebagai simpul untuk mencegah pendarahan.<br />f. Salah satu ujung kateter polyethylene dihubungkan dengan semprit 3 cabang dan ujung yang lain dimasukkan ke dalam vena umbilicalis. Sebelum dimasukkan ke dalam umbilicalis semprit 3 cabang dan kateter harus diisi dengan larutan heparin encer ( 2 ml heparin @ 1000 satuan/ml dalam 250 ml NaCi fisiologik ). Hal ini perlu untuk mencegah embolus. Kateter dimasukkan dengan hati-hati ke dalam vena umbilicalis sampai terasa halangan ( biasanya sedalam 4-6 cm ), kemudian ditarik lagi sepanjang 1 cm. Dengan cara demikian, darah akan mengalir keluar dengan sendirinya. Ambillah 20 ml untuk pemeriksaan laboratorium.<br />g. Periksalah tekanan vena umbilicalis dengan mencabut ujung luar kateter dari semprit dan mengangkatnya ke atas perut bayi. Tekanan ini biasanya positif ( darah dalam kateter naik kira-kira 6 cm di atas perut bayi ). Bila ada gangguan pernafasan, dapat terjadi tekanan negatif. Hati-hati jangan terjadi enbolus udara.<br />h. Keluarkan darah sebanyak 20 ml dan masukkan darah sebanyak 20 ml. Memasukkan dan mengeluarkan darah di perlahan –lahan kira-kira dalam waktu 20 detik.Kalau bayi lemah atau prematur,cukup sebanyak 10-15 ml sekali masuk dan keluar.Banyaknya darah yang dikeluarkan 190 ml per kg berat badan dan yang dimasukkan 170 ml per kg berat badan.<br />i. Semprit harus sering dibilas dengaan larutan hepatin encer dalam air garam fiologik.<br />j. Setelah darah masuk sebanyak 150 ml, kateter dibilas dengan larutan heparin encer itu. Kemudian dimasukkan gluconas calcicus 10 % secara perlahan –lahan (2 menit ) ,sesudah itu,dibilas dengan larutan heparin encer ( 1 ml).Denyut jantung harus selalu diawasi.<br />k. Bila tali pusat telah kering dan tidak dapat dapat dipakai lagi,dapat dipakai vena saphena magna,yaitu cabang vena femoralis.Lokasinya ialah 1 cm dibawah ligamentum inguinalis dan medial dari arteri femoralis.<br />PERAWATAN SETELAH TRANSFUSI DARAH.<br />a.vena umbilicus dikompres dengan larutan garam fisiologik supaya tetap basah seandaainya tetap diperlukan transfusi tukar lagi.Kateter siumbilikus dapat ditinggalkan dan ditutup secara steriel.<br /> b.Bayi perlu diberi antibiotik spektrum luas.<br /> c.Kadar haemoglobin dan bilirubin diperiksa setiap 12 jam.<br /> d.Sesudah transfusi bayi dapat diberi terapi sinar.<br /> Kalau perlu,transfusi tukar dapat diulang.<br />KATABOLISME HEME MENGHASILKAN BILIRUBIN.<br />Ketika hemoglobin dihancurkan didalam tubuh,globin diuraian menjadi asam amino pembentuknya yang kemudian akan di gunakan kembali ,dan zat besi dari heme akan memasuki depot zat besi yang juga untuk pemakaian kembali.<br />Bagian porfirin tanpa besi pada heme juga diuraikan,terutama didalam sel-sel retikuloendotel hati,limpa dan sumsum tulang.<br />Katabolisme heme dari semua protein heme dilaksanakan dalam fraksi mikrosom sel retikuloendotel oleh sebuah sistem enzim yang kompleks yang dinamakan heme oksigenase.Pada saat heme pada protein heme mencapai sitem heme oksigenase, zat besi biasanya sudah teroksidasi menjadi bentuk feri yang merupakan hemin. Sistem heme oksigenase dapat diinduksi oleh substrak. Sistem ini terletak sama dekat dengan sistem pengangkutan elektron mikrosum. Besi fero sekali lagi teroksidasi menjadi bentuk feri. Dengan penambahan lebih lanjut oksigen, ion feri dilepaskan, kemudian karbon monoksida dihasilkan.<br />Satu gram hemoglobin diperkirakan menghasilkan 35 mg bilirubin. Konversi kimia heme menjadi bilirubin oleh sel retikuloendotel dapat di amati secara in vivo karena warna ungu heme pada hema toma perlahan-lahan di ubah menjadi pigmen bilirubin yang berwarna kuning .<br />Bilirubin yang terbentuk di jaringan perifer akan di angkut ke hati oleh albumin plasma. Metabolisme bilirubin lebih lanjut terutama terjadi di hati.<br />PERISTIWA METABOLISME DI BAGI MENJADI 3 PROSES.<br /> Ambilan bilirubin oleh sel parenkim hati.<br /> Konjugasi bilirubin dalam retikulum endoplasma halus.<br /> Sekresi bilirubin terkonjugasi ke dalam empedu.<br /><br />HATI MENGAMBIL BILIRUBIN.<br />Bilirubin hanya sedikit larut dalam plasma dan air, tetapi kelarutan bilirubin di dalam plasma di tingkatkan oleh pengikatan nonkovalen dengan albumin. Setiap molekul albumin tampaknya mempunyai satu tapak dengan afinitas tinggi dan satu tapak dengan afinitas rendah untuk pengikatan bilirubin.<br />Dalam 100 ml plasma, kurang lebih 25 mg bilirubin dapat di ikat erat oleh albumin pada tapak dengan afinitas tinggi. Bilirubin jumlahnya berlebihan hanya terikat secara longgar dan karenanya mudah terlepas serta berdisfusi kedalam jaringan.<br />Sejumlah senyawa seperti antibiotik dan beberapa obat lainnya bersaing dengan bilirubin untuk dapat berikatan pada tapak pengikatan dengan afinitas tinggi pada albumin. Jadi senyawa – senyawa ini dapat menggeser bilirubin dan memberikan efek klinis yang bermakna..<br />Di hati bilirubin dilepaskan dari bilirubindari albumin dan diambil pada permukaan sinusoid hepatosit qleh sistem dapat jenuh( saturable) yang diperantarai oleh zat pembawa.Sistem pangangkutan yang difasilitasi ini mempunyai kapasitas yang sangat besar sehingga sekalipun pada keadaan patologik,sistem tersebut tampaknya tidak membatasi kecepatannya dalam metabolisme bilirubin.<br />Mengingat sistem pengangkutan yang difasilitasi tersebut memungkan adanya ekuibilibrium bilirubin lewat membran sinusoid hepatosit,ambilan neto bilirubin akan bergantung pada pengeluaran bilirubin oleh lintasan metabolik berikutnya.<br />KONJUGASI BILIRUBIN DENGAN ASAM GLUKURONAT TERJADI DIHATI<br />Bilirubin bersifat non polar dan akan bertahan didalam sel (misal,terikat dengan lipid) jika tidak dibuat dapat larut didalam air.Hepatosit akan mengubah bilirubin menjadi bentuk polar yang dapat diekskresikan dengan mudah kedalam empedu dengan penambahan molekul asam glukoronat pada bilirubin pada bilirubin tersebut.Proses ini dinamkan konjugasi dan dapat memakai molekul polar yang bukan asam glikironat(misal,sulpat).Banyak hormon steroiddan obat yang juga dikonversikan lewat proses konjugasi menjadi derifat yang dapat larut dalam air untuk mempersipkan ekskresi hormon dan obat tersebut. Hati sedikitnya mengambil dua buah isoform enzim glukuronosiltrasferase yang keduanyabekerja pada bilirubin.Enzim ini terutama terdapat dalam retikulum endoplasma halus dan menggunakan UDP-asam glukuronat sebagai donor glukorunosil.Bilirubin monoglukuronida merupakan intermediat danselanjutnya akan dikonfersikan menjadi bentuk diglukoronida.Meskipun demikian,kalau konjugat bilirubin terdapat secara abnormal didalam plasma manusia (misa,pada ikterus obtruktif) ,bentuk bilirubinbilirubin yang dominan adalah monoglukuronida.<br />Aktifitas UDP glukuronosiltransferase dapat diinduksi oleh sejumlahobat yang berkasiat dalam klinik,termasuk preparat fenobarbital.<br />BILIRUBIN DISEKRESIKAN KE DALAM GETAH EMPEDU.<br /> Sekresi bilirubin terkonjugasi kedalam empedu terjadi melalui mekanisme pengangkutan yang aktif,yang mungkin bersifat membatasi kecepatan bagi keseluruh proses metabolisme bilirubin hepatik.Pengangkutan hepatik bilirubin terkonjugasi kedalam empedu bisa diinduksi oleh obat yang sama yang mampu menginduksi konjugasi bilirubin.Jadi sistem konjugasi dan ekskresi bagi bilirubin berlaku sebagai unit fungsional yang terkoordinasi.<br /> Dalam keadaan fisiologis,pada hakekatnyaseluruh bilirubin yang diekskresikan kedalam empedu berda dalam bentuk terkonjugasi.Hanya setelah fototerapi dapat ditemuakan bilirubin tak terkonjugasi dengan jumlah bermakna didalam empedu.Dihati terdapat lebih dari satu sistem untuk menyekresikan kedalam empedu senyawa yang ada secara alami dan senyawa farmasisetelah proses senyawa terjadi.Beberapa dari sistem sekresi ini dipakai bersama bilirubin diglukuronida,tetapi sebagian lainnya bekerja secara bebas.<br />BILIRUBIN TERKONJUGASI DIREDUKSI MENJADI UROBILINOGEN OLEH BAKTERI USUS.<br /> Setelah bilirubin terkonjugasi mencapai ileum terminalis dan usus besar,glukuronida dilepaskan oleh enzim bakteri yang spesifik(enzim gukuronidase),dan pigmen tersebut selanjutnya direduksioleh flora feses menjadi sekelompok senyawa tetrapirol tidak berwarna yang dinamakan urobilinogen.Diileum terminalis dan usus besar. Diserap kembali dan diekskresikan kembali lewat hati untuk menjalani siklus urobilinogen enterohepatik. Pada keadaan abnormal, khususnya kalau terbentuk pigmen empedu yang berlebihan atau kalau ada penyakit yang mengganggu siklus enterohepatik ini, urobilinogen dapat pula diekskresikan kedalam urine.<br />Normalnya, sebagaian besar urobilinogen tidak berwarna yang terbentuk di dalam kolon oleh flora feses akan teroksidasi disana menjadi urobilin ( senyawa berwarna ) dan diekskresikan ke dalam feses. Warna feses berubah menjadi lebih gelap ketika dibiarkan terpajan udara disebabkan oleh oksidasi urobilinogen yang tersisa menjadi urobilin.<br />HIPERBILIRUBINEMIA MENYEBABKAN IKTERUS<br />Kalau kadar bilirubin di dalam darah melampui 1 mg/dL(17,1umol/L)maka timbul hiperbilirubinemia. Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh produksi bilirubin yang melebihi kemampuan hati normal untuk mengekskresikannya, atau dapat terjadi karena kegagalan hati yang rusak untuk mengekskresikan bilirubin yang di hasilkan dengan jumlah normal. Pada keadaan tanpa kerusakan hati,obstruksi saluran ekskresi hati dengan mencegah ekskresi bilirubin juga akan menimbulkan hiperbilirubinemia. Pada semua keadaan ini, bilirubin bertumpuk di dalam darah dan ketika mencapai suatu konsentrasi tertentu ( yaitu sekitar 2-2,5 mg/dL ), bilirubin akan berdifusi ke dalam jaringan yang kemudian warnanya berubah menjadi kuning. Keadaan ini dinamakan jaundice atau ikterus.<br />Dalam sejumlah penelitian klinis terhadap ikterus, pengukuran kadar bilirubin serum mempunyai nilai yang penting. Metode pengukuran kuantitatif kandungan bilirubin dalam serum pertama-tama dilakukan oleh Van den Bergh dengan menerapkan tes Ehrlich untuk pemeriksaan bilirubin di urine. Reaksi Ehrlich berdasar pada rangkaian asam sulfanilat diazotisasi ( reagen diazo Ehrlich ) dengan bilirubin, sehingga menghasilkan senyawa azo yang berwarna ungu kemerahan. Bentuk bilirubin yang bereaksi tanpa tambahan metanol ini kemudian dinamakan “ bentuk yang bereaksi langsung ( direk ) “. Bentuk bilirubin yang baru bisa diukur setelah penambahan metanol ini kemudian disebut “ bentuk yang bereaksi tak langsung ( indirek )”.<br />Bergantung pada tipe bilirubin yang ada di dalam plasma,yaitu bilirubin tak-terkonjugasi ataukah bilirubin terkonjugasi,keadaan hiperbilirubinemia dapat diklasifikasikan masing-masing sebagai hiperbilirubinemia retensi yang disebabkan oleh over produksi atau hiperbilirubinemia regurgitasi yang disebabkan oleh aliran balik ( refluks ) bilirubin ke dalam darah sebagai akibat dari obstruksi biliar.<br />Karena sifat hidrofobisitasnya hanya bilirubin tak-terkonjugasi yang bisa melewati sawar darah-otak untuk masuk ke dalam sistem saraf pusat, oleh karena itu, ensefalopati akibat bilirubinemia ( kernikterus ). Karena itu, ikterus kolurik ( koluria adalah keadaan terdapatnya derivat empedu di dalam urine ) hanya terjadi pada hiperbilirubinemia regurgitasi, dan ikterus akolurik hanya dijumpai kalau terdapat bilirubin tak-terkonjugasi dengan jumlah yang berlebihan.<br />Ethiologi<br /> Peningkatan bilirubin dapat terjadi karena, polycethemia, isoimmun hemolyticdisease, kelainan struktur dan enzim, sel darah merah, keracunan obat ( hemolisis kimia, kortikos temoid, kloram penikol ), hemolisis ekstra vaskuler, ceptalhema toma, ecchymosis.<br /> Ggn. Fungsi hati, difisiensi glukoromil tranferase, obstruksi empedu / atresia biliarti, infeksi, masalah metabolik, galaktosemia, hypothiroidisme, jamdice Asi.<br />BAGIAN AKHIR !<br />Penanganan ikterus neoantorum sangat tergantung pada saat terjadinya ikterus, intensitas ikterus ( kadar bilirubin serum ), jenis bilirubin, dan sebab terjadinya pemeriksaan yang perlu dilakukan didasarkan pada hari timbulnya ikterus dan naiknya kadar bilirubin serum.<br />Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama<br />Pemeriksaan perlu dilakukan, baik pada bayi maupun pada Ibu.<br />Bayi. 1. Kadar bilirubin serum dan kadar albumin<br />2. Pemeriksaan darh tepi lengkap<br />3. Golongan darah ( ABO, Rh, dan lain-lain )<br />4. Coombs test ( langsung dan tidak langsung dengan titernya ).<br /> Direct dan Indirect.<br />5. Kadar G-6-PD ( atau pemeriksaan skrining terhadap defisiensi G- 6-PD ).<br />6. Biakan darah atau Kultur darah.<br /><br />Ibu 1. Golongan darah.<br />2. Coombs test tidak langsung dengan titernya.<br />Tindakan<br />1) Transfusi tukar darah bila telah dipenuhi syarat-syaratnya.<br />2) Bila belum dipenuhi syarat-syaratnya, diberikan terapi sinar. Bilirubin diperiksa setiap 8 jam. Kalau kenaikan kadar bilirubin tetap 0,3 – 1 mg % per jam, sebaiknya dilakukan transfusi tukar darah, apalagi kalau yang dihadapi inkompatibilitas golongan darah.<br />Ikterus yang timbul sesudah 24 jam pertama<br />Ikterus yang timbul sesudah hari pertama, tetapi madih pada hari kedua dan ketiga, biasanya merupakan ikterus fisiologok. Walaupun demikian, harus diawasi dengan teliti. Pemeriksaan bilirubin dilakukan hanya sekali, selanjutnya pengawasan klinik. Dalam hal ini amnesis kehamilan dan kelahiran yang lalu sangat menentukan tindakan selanjtnya. Bila bayi nampak sakit dan ikterus dengan cepat menjadi berat, maka pemeriksaan dan tindakan harus dilakukan seperti pada ikterus pada hari pertama.<br />Ikterus yang timbul sesudah hari ke- 4<br />Pada umunya ikterus yang timbul pada hari ke- 4 atau lebih bukan disebabkan oleh penyakit hemolitik neonatus. Kemungkinan besar itu disebabkan oleh infeksi: bakteri, virus, atau protozoa yang terjadi antenatal.Jadi pemeriksaan harus ditujukan ke arah sepsis neonatorum, pyelonephritis, hepatitis neonatorum, toxoplasmosis, dan lain-lain.<br />Kemungkinan lain ialah pengaruh obat, misalnya obat sulfa tau Novobiocin, dan defisiensi enzyma eritrosit, yaitu defisiensi G-6-PD, Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan ialah kadar bilirubin serum, jenis bilirubin dalam serum, biakan darah, biakan air kencing, dan kalau perlu dilakukan pemeriksaan serologik terhadap virus dan toxoplasma. Pada persangkaan hepatitis neonatorum biopsi hepar perlu dilakukan. Pengobatan diarahkan pada penyakitnya, sekiranya hal itu mungkin. Pada hiperbilirubinemia, kalau yang meningkat itu bilirubin tidak langsung, maka sikap ialah sebagai berikut:<br />1) Kadar bilirubin lebih dari 20 mg%; dilakukan trasfusi tukar darah.<br />2) Kadar bilirubin 10-15 mg%: diberikan phenobarbital parenteral, 6 mg per kg BB/hari.<br />3) Kadar bilirubin 15-20 mg%: diberikan terapi sinar.<br />Kadar bilirubin diperiksa setiap 24 jam. Bila dalam pemeriksaan selanjutnya kadar bilirubin tetap baik, maka pengobatan dengan phenobarbital dapat ditukar dengan terapi sinar.Demikian pula kalau terapi sinar gagal, sehingga kadar bilirubin mencapai 20 mg%, dilakukan transfusi tukar darah.<br />Ikterus yang menetap atau bertambah sesudah minggu pertama<br />Selain dapat ditimbulkan oleh hal-hal yang telah disebut pada ikterus sesudahhari keempat, sebab-sebab lain sangat tergantung pada jenis bilirubin yang meningkat.<br />Kalau bilirubin terutama dalam bentuk tidak langsung dan faktor-faktor di atas telah disingkirkan, maka harus dipikirkan breasmilk jaundice, hypothyreoidismus, galaktosemia, sindroma Criggler Najjer, dan lain-lain. Kalau bilirubin terutama dalam bentuk bilirubin langsung, haruslah dipikirkan faktor obstruksi, misalnya hepatitis neonatorum dan obstruksi saluran empedu.<br />Pemeriksaan yang perlu dilakukan ialah kadar bilirubin darah ( langung dan tidak langsung), biakan darah, biopsi hepar, dan pemeriksaan serologik terhadap virus, toxoplasma, dan lain-lain.<br />YANG PERLU ANDA PERHATIKAN<br />- Ajarkan orang tua cara merawat bayi agar tidak terjadi infeksi dan jel;askan tentang daya tahan tubuh bayi.<br />- Jelaskan pada orang tua pentingnya pemberian asi apabila sudah tidak ikterik.Namun bila penyebabnya dari jaundice asi tetap diteruskan pemberiannya.<br />- Jelaskan pada ortu tentang komplikasi yang mungkin terjadi dan segera lapor dokter atau perawat.<br />- Jelaskan ubtuk pemberian immunisasi<br />- Jelaskan tentang pengobatan yang diberikan.<br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br />Prawiroharjo Sarwono, l976, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.<br />Price Sylvia dan M.Wilson Lorraine, l994, Pato Fisiologi, EGC(Eds.IV),Jakarta.<br />Anderson Silvia, 1999, Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta.<br />Murray Robert K, MD.PhD, 2001, Biokimia Harper ( Eds.25), EGC, JakartaFandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036376724752590150.post-70429084611506262712008-11-21T22:23:00.000-08:002008-11-21T22:39:23.314-08:00KDPK untuk RITA<u><strong>PENGOBATAN (OBAT)</strong></u><br />Obat adalah benda yang dapat digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan gejala, atau memodifikasi proses kimia dalam tubuh.<br />Klasifikasi<br />Obat dapat diklasifikasikan dalam banyak cara, atas dasar mekanisme aksi, efek dan status (legal atau tidak legal).<br />1. Analgesik obat pembunuh rasa sakit <br />a. Non-NSAID antipiretik <br />Acetaminophen (juga dikenal dengan parasetamol, atas atas nama dagang Tilenol), yang dapat menyebabkan masalah lever bila digunakan secara kronik<br />b. NSAIDS <br />Aspirin atau ASA (acetylsalicylic acid), yang juga antipiretik<br />Ibuprofen (juga dikenal dengan nama dagang: Advil, Motrin, Nuprin and Brufen)<br />c. Opioids, narkotik pembunuh rasa sakit yang kuat dan membuat ketagihan yang juga digunakan sebagai obat rekreasi karena efek euphoriknya. <br />Opiates (Morphine, Codeine)<br />Sintetik dan setengah-sintetik opioids (Heroin, Oxycodone, Vicodin, Demerol, Darvocet, Tramadol, Fentanyl)<br />2. obat rekreasi biasanya digunakan untuk mengubah emosi atau fungsi tubuh untuk rekreasi <br />Alcohol<br />Nicotine<br />Caffeine<br />Hallucinogens (including LSD, Magic mushrooms and Dissociative drug)<br />Cannabis<br />MDMA<br />GHB<br />Heroin<br />Cocaine<br />Inhalant<br />3. Entheogenic untuk membuat rasa mistik atau shamanistic <br />Magic mushrooms<br />Peyote<br />Ayahuasca<br />Amanita muscaria<br />Salvia divinorum<br />Datura<br />4. Obat peningkatan performa (untuk olah raga atau perang). <br />Amphetamine<br />Ephedrine<br />Cocaine<br />Anabolic steroids<br />5. Obat gaya hidup digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup <br />Viagra<br />Rogaine<br />Antidepressant<br />6. obat Psychiatric <br />a. Antidepressants (Prozac, Paxil)<br />b. Tranquilizers <br />Typical antipsychotic tranquilizers (Thorazine)<br />Atypical antipsychotic tranquilizers<br />c. Sedative (Valium)<br />7. Obat tradisional<br /><br /><u><strong>PRINSIF PEMBERIAN OBAT</strong></u><br />Enam Hal yang Benar dalam Pemberian Obat<br /> Supaya dapat tercapainya pemberian obat yang aman , seorang perawat harus melakukan enam hal yang benar : <br />1. klien/pasien yang benar<br />2. obat yang benar<br />3. dosis yang benar<br />4. waktu yang benar<br />5. rute/cara pemberian yang benar<br />6. dokumentasi/pencatatan yang benar . <br /> <br /> Pada waktu lampau , hanya ada lima hal yang benar dalam pemberian obat . Tetapi kini ada hal keenam yang dimasukkan , yaitu dokumentasi. Dua hal tambahan klien juga dapat ditambahkan : hak klien untuk mengetahui alasan pemberian obat , hak klien untuk menolak penggunaan sebuah obat . <br /> Klien yang benar dapat dipastikan dengan memeriksa identitas klien , dan meminta klien menyebutkan namanya sendiri . Beberapa klien akan menjawab dengan nama sembarang atau tidak berespon , maka gelang identifikasi harus diperiksa pada setiap klien pada setiap kali pengobatan . Pada keadan gelang identifikasi hilang , perawat harus memastikan identitas klien sebelum setiap obat diberikan . <br /> Dalam keadaan dimana klien tidak memakai gelang identifikasi ( sekolah , kesehatan kerja , atau klinik berobat jalan ) , perawat juga bertanggung jawab untuk secara tepat mengidentifikasi setiap orang pada saat memberikan pengobatan.<br /> <br /> Obat yang benar berarti klien menerima obat yang telah diresepkan . Perintah pengobatan mungkin diresepkan oleh seorang dokter , dokter gigi , atau pemberi asuhan kesehatan yang memiliki izin praktik dengan wewenang dari pemerintah. Perintah melalui telepon untuk pengobatan harus ditandatangani oleh dokter yang menelepon dalam waktu 24 jam. Komponen dari perintah pengobatan adalah : (1) tanggal dan saat perintah ditulis, (2) nama obat, (3) dosis obat, (4) rute pemberian, (5) frekuensi pemberian, dan (6) tanda tangan dokter atau pemberi asuhan kesehatan. Meskipun merupakan tanggung jawab perawat untuk mengikuti perintah yang tepat, tetapi jika salah satu komponen tidak ada atau perintah pengobatan tidak lengkap, maka obat tidak boleh diberikan dan harus segera menghubungi dokter tersebut untuk mengklarifikasinya ( Kee and Hayes, 1996 ).<br /> Untuk menghindari kesalahan, label obat harus dibaca tiga kali : (1) pada saat melihat botol atau kemasan obat, (2) sebelum menuang / mengisap obat dan (3) setelah menuang / mengisap obat. Perawat harus ingat bahwa obat-obat tertentu mempunyai nama yang bunyinya hampir sama dan ejaannya mirip, misalnya digoksin dan digitoksin, quinidin dan quinine, Demerol dan dikumarol, dst.<br /> Dosis yang benar adalah dosis yang diberikan untuk klien tertentu. Dalam kebanyakan kasus, dosis diberikan dalam batas yang direkomendasikan untuk obat yang bersangkutan. Perawat harus menghitung setiap dosis obat secara akurat, dengan mempertimbangkan variable berikut : (1) tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan (diminta), (2) dalam keadaan tertentu, berat badan klien juga harus dipertimbangkan, misalnya 3 mg/KgBB/hari.<br /> Sebelum menghitung dosis obat, perawat harus mempunyai dasar pengetahuan mengenai rasio dan proporsi. Jika ragu-ragu, dosis obat harus dihitung kembali dan diperiksa oleh perawat lain.<br /> Waktu yang benar adalah saat dimana obat yang diresepkan harus diberikan. Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari, seperti b.i.d ( dua kali sehari ), t.i.d ( tiga kali sehari ), q.i.d ( empat kali sehari ), atau q6h ( setiap 6 jam ), sehingga kadar obat dalam plasma dapat dipertahankan. Jika obat mempunyai waktu paruh (t ½ ) yang panjang, maka obat diberikan sekali sehari. Obat-obat dengan waktu paruh pendek diberikan beberapa kali sehari pada selang waktu yang tertentu . Beberapa obat diberikan sebelum makan dan yang lainnya diberikan pada saat makan atau bersama makanan ( Kee and Hayes, 1996 ; Trounce, 1997)<br /> Implikasi dalam keperawatan mencakup :<br />· Berikan obat pada saat yang khusus. Obat-obat dapat diberikan ½ jam sebelum atau sesudah waktu yang tertulis dalam resep.<br />· Berikan obat-obat yang terpengaruh oleh makanan seperti captopril, sebelum makan.<br />· Berikan obat-obat, seperti kalium dan aspirin, yang dapat mengiritasi perut ( mukosa lambung ) bersama-sama dengan makanan.<br />· Tanggung jawab perawat untuk memeriksa apakah klien telah dijadwalkan untuk pemeriksaan diagnostik, seperti endoskopi, tes darah puasa, yang merupakan kontraindikasi pemberian obat.<br />· Periksa tanggal kadaluarsa. Jika telah melewati tanggalnya, buang atau kembalikan ke apotik ( tergantung peraturan ).<br />· Antibiotika harus diberikan dalam selang waktu yang sama sepanjang 24 jam ( misalnya setiap 8 jam bila di resep tertulis t.i.d ) untuk menjaga kadar darah terapeutik.<br /> Rute yang benar perlu untuk absorpsi yang tepat dan memadai. Rute yang lebih sering dari absorpsi adalah (1) oral ( melalui mulut ): cairan , suspensi ,pil , kaplet , atau kapsul . ; (2) sublingual ( di bawah lidah untuk absorpsi vena ) ; (3) topikal ( dipakai pada kulit ) ; (4) inhalasi ( semprot aerosol ) ; (5)instilasi ( pada mata , hidung , telinga , rektum atau vagina ) ; dan empat rute parenteral : intradermal , subkutan , intramuskular , dan intravena . <br />Implikasi dalam keperawatan termasuk :<br />· Nilai kemampuan klien untuk menelan obat sebelum memberikan obat – obat per oral . <br />· Pergunakan teknik aseptik sewaktu memberikan obat . Teknik steril dibutuhkan dalam rute parenteral . <br />· Berikan obat- obat pada tempat yang sesuai . <br />· Tetaplah bersama klien sampai obat oral telah ditelan .<br />Dokumentasi yang benar membutuhkan tindakan segera dari seorang perawat untuk mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah diberikan . Ini meliputi nama obat , dosis , rute , waktu dan tanggal , inisial dan tanda tangan perawat . Respon klien terhadap pengobatan perlu di catat untuk beberapa macam obat seperti (1) narkotik – bagaimana efektifitasnya dalam menghilangkan rasa nyeri – atau (2) analgesik non-narkotik , (3) sedativa, (4) antiemetik (5) reaksi yang tidak diharapkan terhadap pengobatan , seperti irigasi gastrointestinal atau tanda – tanda kepekaan kulit. Penundaan dalam mencatat dapat mengakibatkan lupa untuk mencatat pengobatan atau perawat lain memberikan obat itu kembali karena ia berpikir obat itu belum diberikan (Taylor, Lillis and LeMone, 1993 ; Kee and Hayes, 1996 ).<br />1.2. Hak – Hak Klien dalam Pemberian Obat <br />1). Hak Klien Mengetahui Alasan Pemberian Obat <br />Hak ini adalah prinsip dari memberikan persetujuan setelah mendapatkan informasi ( Informed concent ) , yang berdasarkan pengetahuan individu yang diperlukan untuk membuat suatu keputusan .<br />2). Hak Klien untuk Menolak Pengobatan <br />Klien dapat menolak untuk pemberian suatu pengobatan . Adalah tanggung jawab perawat untuk menentukan , jika memungkinkan , alasan penolakan dan mengambil langkah – langkah yang perlu untuk mengusahakan agar klien mau menerima pengobatan . Jika suatu pengobatan dtolak , penolakan ini harus segera didokumentasikan. Perawat yang bertanggung jawab, perawat primer, atau dokter harus diberitahu jika pembatalan pemberian obat<br />ini dapat membahayakan klien, seperti dalam pemberian insulin. Tindak lanjut juga diperlukan jika terjadi perubahan pada hasil pemeriksaan laboratorium , misalnya pada pemberian insulin atau warfarin ( Taylor, Lillis and LeMone, 1993 ; Kee and Hayes, 1996 ).<br /> Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, jelaslah bahwa pemberian obat pada klien merupakan fungsi dasar keperawatan yang membutuhkan ketrampilan teknik dan pertimbangan terhadap perkembangan klien. Perawat yang memberikan obat-obatan pada klien diharapkan mempunyai pengetahuan dasar mengenai obat dan prinsip-prinsip dalam pemberian obat.Fandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036376724752590150.post-49077893274569736842008-11-19T06:06:00.000-08:002008-11-19T06:26:51.855-08:00virologi VS kebidanan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxWNxoM9CHRwyfHU3Q6SMEBiNGWBHPFhjOf3y7azxxkzVoqP8Y1UNJXuX16TovqIw3kp2IIjkR5FKmkxJq2pf9Bt_xnBAf9SBh7Q7T5yJdhvtW2KfjZudk0b4Qz91MDOzOHZzyVuTszTMm/s1600-h/20070422-perkembanganbayi.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 155px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxWNxoM9CHRwyfHU3Q6SMEBiNGWBHPFhjOf3y7azxxkzVoqP8Y1UNJXuX16TovqIw3kp2IIjkR5FKmkxJq2pf9Bt_xnBAf9SBh7Q7T5yJdhvtW2KfjZudk0b4Qz91MDOzOHZzyVuTszTMm/s320/20070422-perkembanganbayi.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5270374283456136946" /></a><br />PANEL TORCH <br /><br />Tujuan : <br />Mengetahui adanya infeksi dan status kekebalan terhadap parasit Toxoplasma, <u>virus Rubella, Cytomegalovirus dan virus Herpes tipe 2</u> yang dapat mempengaruhi kesehatan janin <br /><br />Jenis Pemeriksaan : <br />Anti-Toxoplasma IgG & IgM, Anti-Rubella IgG & IgM, Anti-CMV IgG & IgM, Anti-HSV2 IgG & IgM<br /><p>http://www.prodia.co.id/info_terkini/isi_panel.html.<br /></p><p>Fase-fase kehamilan <br /><br />Tentu saja tidak lengkap jikalau kita membicarakan praktek kehidupan tetapi kita tidak tahu apa yang terjadi pada saat kita masih ada dalam perut ibu kita tercinta.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Dalam kehamilan, ada beberapa fase yang harus kita cermati dan perhatikan secara khusus. Tapi tidak berarti bahwa si calon ibu tidak boleh ini dan itu. Memang ada fase yang memantang si calon ibu dalam mengkonsumsi makanan tertentu tapi tidak di tiap fase.Ada 3 fase yang harus diketahui, yaitu:<br />1. Fase trisemester pertama<br />2. Fase trisemester kedua<br />3. Fase trisemester ketiga<br />Fase yang terpenting dalam kehamilan sebenarnya adalah fase petama dan fase ketiga.<br /><br />Fase trisemester pertamaDimana pada fase pertama adalah fase dimana janin baru mulai terbentuk, dan tidak mendapatkan perlindungan maksimal. Karena kantung ketuban (bumper) baru mulai terbentuk namun belum sempurna, jadi si ibu harus ekstra hati-hati jika masuk ke fase ini. Daya lekat sel telur yang sudah menjadi embrio ke sisi dinding rahim juga belum terlalu kuat, jadi keguguran mungkin saja terjadi jika si ibu tidak menjaga dirinya dengan baik.Pantangan makanan juga terpaksa harus dilakukan pada trisemester pertama ini karena perlu diketahui pula bahwa pada trisemester pertama ini, yang terbentuk adalah otak, mata, struktur tulang belakang dan organ vital lainnya. Saat pembentukan sel-sel ini diharapkan si ibu harus mensterilkan dirinya karena makanan-makanan yang mengandung bakteri dan virus akan dengan mudah menjangkiti si janin. Parahnya jika virus itu adalah virus-virus yang dapat mengganggu perkembangan otak dan pembentukan tulang belakang si janin.<br />Fase trisemester keduaFase ini adalah fase teraman bagi calon ibu, karena pada fase ini perlindungan bagi si janin sudah terbentuk sempurna. Baik dari pembentukan kantung ketuban, pembentukan otak, mata, tulang belakang dan organ vital lainnya. Pada fase ini adalah fase pengembangan dari yang sudah dibentuk di fase sebelumnya. Jadi jangan kaget bahwa pada fase ini, perkembangan si janin akan sangat pesat bisa jadi hanya berbeda 1 minggu saja tubuh si ibu akan berubah drastis. Fase ini pula si ibu bebas untuk makan apa saja, karena segala yang di makan ibu tidak lagi terlalu berpengaruh kepada si janin.Nah di fase ini pula kontrol ke dokter juga bisa diperjarang, lagipula biasanya vitamin yang diberikan juga sudah tidak ada perubahan lagi. Paling jika ada kasus-kasus khusus yang butuh pertolongan dokter seperti ada nyeri-nyeri yang tidak normal pada rahim selain itu tidak ada yang penting.<br />Fase trisemester ketigaFase ini merupakan fase yang lumayan beresiko lagi untuk si calon ibu, karena ukuran si janin yang sudah cukup besar dan juga keseimbangan si ibu juga sudah mulai terganggu. Jadi kudu harus dijaga kalau si ibu jangan sampai jatuh, karena hal ini secara langsung akan berakibat juga pada si janin. Terlebih jika sudah masuk ke bulan-bulan akhir, kontrol ke dokter juga harus lebih sering lagi.Untuk makanan, diharapkan si ibu untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung banyak kaborhidrat dan gula. Karena ke dua unsur ini akan memperbesar ukuran janin, dan persalinan secara normal akan lebih sulit karena ukuran bayi bisa tidak sebanding dengan ukuran maksimal rahim. Bahkan bukan tidak mungkin mengganggu organ tubuh dari calon ibu, misalnya sesak nafas dan lain sebagainya karena ukuran janin yang besar bisa menekan organ-organ tubuh si calon ibu di sekitarnya.<br /><br /><br />** Yang dipantang di trisemester pertama adalah:<br />Makanan yang berpotensi tidak matang 100% seperti sate, shabu-shabu, steak, ayam bakar, gado-gado, kredok dan lain sebagainya<br />Memegang binantang yang menjadi carrier virus seperti kucing, burung dan anjing. Karena dipercaya akan dapat menginfesikan virus toksoplasma.<br />Menggendong balita, terlebih untuk balita yang sedang flu. Sadar atau tidak, bahwa balita telah menjadi carrier virus rubella. Terutama pada air liur mereka, jadi berhati-hatilah.<br /><br /><br />Semoga artikel ini berguna bagi calon ibu yang akan segera menimang bayi. Diatas kanan merupakan gambar perkembangan bayi yang diterbitkan oleh salah satu produsen susu bayi.<br /></p><p>______________________________________________________________________</p><p>Virus Rubella Ancam Janin Ibu Hamil Hindari Tempat Keramaian<br />Oleh arixs<br />Senin, 23-June-2008, 14:47:34 670 klik <br /><br /><br />KETAHANAN tubuh sangat diperlukan perempuan hamil. Antibodi rendah rentan terjangkit berbagai macam virus. Dampaknya dapat mengganggu perkembangan kesehatan janinnya. <br /><br /><br /><br />Menurut ahli kebidanan dan penyakit kandungan dr. I Nyoman Hariyasa Sanjaya, Sp.OG, jika virus menyerang ibu hamil pada trimester pertama, dapat memengaruhi proses pembentukan janin. ”Bisa berakibat bayi cacat saat dilahirkan,” jelasnya. <br /><br />Rubella merupakan salah satu jenis virus yang kerap menyerang ibu hamil. Meski infeksi rubella menunjukkan gejala ringan seperti flu, muncul bintik merah di seluruh tubuh, serta sakit kepala. “Gejalanya memang ringan. Ini membuat masyarakat mengabaikan ancaman virus yang satu ini,” tambahnya. <br /><br />Janin yang sudah tertular virus yang dikenal dengan sebutan campak Jerman ini akan mengalami gangguan pada proses pembentukan organ tubuh. Sekitar 90% dapat berpotensi bayi lahir tidak sempurna. Virus rubella bahkan dapat mengakibatkan ibu hamil keguguran. <br /><br />“Jika virus tersebut menyerang ibu dengan kehamilan di bawah 12 minggu, terutama 8 minggu pertama, tingkat keparahan cacat bawaan lebih tinggi dibandingkan virus rubella masuk pada usia kehamilan yang lebih lanjut,” paparnya. <br /><br />Virus rubella biasanya masuk lewat darah ibu hamil. Virus ini lalu melewati plasenta, bahkan dapat langsung mengenai janin. Virus otomatis mengganggu janin yang sedang tumbuh atau mulai membentuk organ vital, termasuk pembentukan sususan saraf pusat atau otak. <br /><br />Gejalanya hampir 2/3 pasien mengalami keluhan yang ringan meskipun virus telah berada di darah (subclinicle viremia) yang mengancam terjadinya infeksi pada janin. Beberapa kelainan yang biasanya dialami janin yang terjangkit virus rubella, antara lain bayi lahir dengan kerusakan mata, jantung mengalami kebocoran di katup atau tersumbatnya pembuluh darah paru-paru. <br /><br />Bayi juga dapat mengalami gangguan pendengaran karena sensor saraf di otak terganggu, kerusakan dalam sistem saraf pusat, infeksi di selaput otak dan jaringan otak yang menyebabkan keterbelakangan mental. Bayi yang dilahirkan bisa mengalami perubahan abnormal di tulang. Hal ini mengganggu pertumbuhan bayi. <br /><br />Penularan virus rubella mirip influenza, yakni disebarkan lewat udara. Virus ini biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan. “Kami sarankan ibu hamil menghindari tempat-tempat keramaian, seperti supermarket, pasar, dan rumah sakit. Tempat-tempat ini rentan menyebarkan beragam virus berbahaya,” sarannya. <br /><br />Pencegahan penularan virus rubella disarankan dapat dilakukan dengan meningkatkan antibodi. Imunisasi Imunoglobulin G (IgG) untuk screening virus rubella penting dilakukan. <br /><br />“Jika pada screening tersebut dalam darahnya ditemukan IgG rubella dengan kadar cukup besar, berarti tak perlu dilakukan vaksinasi karena telah memiliki antibodi yang cukup bagus. Sebaliknya, jika IgG ditemukan dengan kadar rendah, perlu dilakukan imunisasi rubella,” jelasnya. <br /><br />Tubuh manusia telah mempunyai kemampuan untuk menghancurkan virus yang masuk dalam tubuh. Jika daya tahan tubuh bagus, virus apa pun sulit menyerang tubuh. <br />Pada anak-anak pemberian imunisasi yang telah digabungkan dengan MMR (mumps, measels, dan rubella) juga perlu dilakukan guna menghindari berbagai kemungkinan penularan virus. <br /><br />Jenis virus rubella masuk dalam kelompok TORS seperti HIV, hepatitis. “Orang dewasa dan anak-anak tak terlalu mengkhawatirkan. Namun, rubella menjadi virus dahsyat jika menyerang ibu hamil,” ujar Hariyasa. —lik<br /><br /></p>Fandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036376724752590150.post-19415125371443132592008-10-18T18:25:00.000-07:002008-10-18T18:35:35.731-07:00GAMBAR MANUSIA<h2><a href="http://fionaangelina.com/2007/10/24/rangka-tubuh-manusia/" title="Permanent Link to Rangka Tubuh Manusia">Rangka Tubuh Manusia</a><o:p></o:p></h2> <p>Mengapa kita bisa bergerak? Manusia bisa bergerak karena ada rangka dan otot. Rangka tersebut tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat, berjalan, bergoyang, berlari, dan sebagainya. Berikut dijelaskan mengenai rangka tubuh manusia.<o:p></o:p></p> <p>Rangka tubuh manusia memiliki fungsi utama sebagai berikut:<o:p></o:p></p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="">Memberi bentuk tubuh<br /> Rangka menyediakan kerangka bagi tubuh sehingga menyokong dan menjaga bentuk tubuh.<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tempat melekatnya otot<br /> Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia menjadi tempat melekatnya otot. Tulang dan otot ini bersama-sama memungkinkan terjadinya pergerakan pada manusia.<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Pergerakan<br /> Pergerakan pada hewan bertulang belakang (vertebrae) bergantung kepada otot rangka, yang melekat pada rangka tulang.<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Sistem kekebalan tubuh<br /> Sumsum tulang menghasilkan beberapa sel-sel imunitas. Contohnya adalah limfosit B yang membentuk antibodi.<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Perlindungan<br /> Rangka tubuh melindungi beberapa organ vital yakni: <o:p></o:p></li><ul type="circle"><li class="MsoNormal" style="">Tulang tengkorak melindungi otak, mata, telinga bagian tengah dan dalam.<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang.<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang dada melindungi paru-paru dan jantung.<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang belikat dan tulang selangka melindungi bahu.<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang usus dan tulang belakang melindungi sistem ekskresi, sistem pencernaan, dan pinggul.<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang tempurung lutut dan tulang hasta melindungi lutut dan siku.<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki melindungi pergelangan tangan dan pergelangan kaki.<o:p></o:p></li></ul><li class="MsoNormal" style="">Produksi sel darah<br /> Rangka tubuh adalah tempat terjadinya haematopoiesis, yaitu tempat pembentukan sel darah. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel darah.<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Penyimpanan<br /> Matriks tulang dapat menyimpan kalsium dan terlibat dalam metabolisme kalsium. Sumsum tulang mampu menyimpan zat besi dalam bentuk ferritin dan terlibat dalam metabolisme zat besi.<o:p></o:p></li></ol> <p>Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian poros tubuh (aksial) dan bagian alat gerak (apendikular). Bagian aksial terdiri atas 80 tulang pada manusia dewasa umumnya. Sedangkan bagian apendikular terdiri atas 126 tulang pada manusia dewasa umumnya.<!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75" alt="" style="'position:absolute;" allowoverlap="f"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\EPROMP~1\LOCALS~1\Temp\msohtml1\04\clip_image001.png" title="310px-Human_skeleton_backsvg"> <w:wrap type="square"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--><o:p></o:p></p> <p>Bagian aksial terdiri dari:<br />1. Tulang tengkorak terdiri dari:<o:p></o:p></p> <p>a. Tulang tempurung kepala (<em>os cranium</em>)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAQ71GSa8lh96SAN-PVelj-TTCBoNsasQ9IbZj-UzCsOYMJ9WxiIo2VpNTMaf7s0-Q7IBQJbnpEAY7AEEtsPDHouoAfigWva1S6vJkSkSbCxbk21tBGxqJ83CqcI33stPZ7M1tZSOy5Zm2/s1600-h/310px-Human_skeleton_backsvg.png"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAQ71GSa8lh96SAN-PVelj-TTCBoNsasQ9IbZj-UzCsOYMJ9WxiIo2VpNTMaf7s0-Q7IBQJbnpEAY7AEEtsPDHouoAfigWva1S6vJkSkSbCxbk21tBGxqJ83CqcI33stPZ7M1tZSOy5Zm2/s320/310px-Human_skeleton_backsvg.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5258671450527291810" border="0" /></a><o:p></o:p></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="">Tulang dahi (<em>os frontale</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang kepala belakang (<em>os occipitale</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang ubun-ubun (<em>os parietale</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang tapis (<em>os ethmoidale</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang baji (<em>os sphenoidale</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang pelipis (<em>os temporale</em>)<o:p></o:p></li></ul> <p>b. tulang muka (<em>os splanchocranium</em><span class="mw-headline">)</span><o:p></o:p></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="">Tulang hidung (<em>os nasale</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang langit-langit (<em>os pallatum</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang air mata (<em>os lacrimale</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang rahang atas (<em>os maxill</em>a)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang rahang bawah (<em>os mandibula</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang pipi (<em>os zygomaticum</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang lidah (<em>os hyoideum</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang pisau luku (<em>os vomer</em>)<o:p></o:p></li></ul> <p>2. Tulang dada (<em>os sternum</em>)<o:p></o:p></p> <p>Tulang dada terdiri dari tiga bagian yaitu:<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_Zlj_bRKsDcO-tc63njQphVtx1tCxILFVvJ7jTKA_aUyiZnbjO-g8opvWZGBnlNgFt4DAScvuX6vbGXa3cJQNTSBFWF-9hiTneHncyqh0ANeDPjlymx4NYHL4nhbJfQm9CstVOgb-EmiT/s1600-h/310px-Human_skeleton_frontsvg.png"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_Zlj_bRKsDcO-tc63njQphVtx1tCxILFVvJ7jTKA_aUyiZnbjO-g8opvWZGBnlNgFt4DAScvuX6vbGXa3cJQNTSBFWF-9hiTneHncyqh0ANeDPjlymx4NYHL4nhbJfQm9CstVOgb-EmiT/s320/310px-Human_skeleton_frontsvg.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5258671853134753570" border="0" /></a><o:p></o:p></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="">hulu (<em>os manubrium sterni</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">badan (<em>os corpus sterni</em>)<!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1027" type="#_x0000_t75" alt="" style="'position:absolute;" allowoverlap="f"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\EPROMP~1\LOCALS~1\Temp\msohtml1\04\clip_image003.png" title="310px-Human_skeleton_frontsvg"> <w:wrap type="square"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--><o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">taju pedang (<em>os xiphoid prosesus</em>)<o:p></o:p></li></ul> <p>3. Tulang rusuk (<em>os costae</em>)<o:p></o:p></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="">Tulang rusuk sejati (<em>os costae vera</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang rusuk palsu (<em>os costae sporia</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang rusuk melayang (<em>os costae fluctuantes</em>)<o:p></o:p></li></ul> <p>4. Tulang belakang (<em>os vertebrae</em>)<o:p></o:p></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="">Tulang leher (<em>os cervical</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang punggung (<em>os thoraxalis</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang pinggang (<em>os lumbar</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang kelangkang (<em>os sacrum</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang ekor (<em>os cocigeus</em>)<o:p></o:p></li></ul> <p>5. Tulang gelang bahu<o:p></o:p></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="">Tulang belikat (<em>os scapula</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang selangka (<em>os clavicula</em>)<o:p></o:p></li></ul> <p>6. Tulang gelang panggul<o:p></o:p></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="">Tulang usus (<em>os illium</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang pinggul (<em>os pelvis</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang duduk (<em>os ichium</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang kemaluan (<em>os pubis</em>)<o:p></o:p></li></ul> <p>Bagian apendikuler terdiri dari:<o:p></o:p></p> <p>1. Tulang lengan<o:p></o:p></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="">Tulang lengan atas (<em>os humerus</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang hasta (<em>os ulna</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang pengumpil (<em>os radius</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang pergelangan tangan (<em>os carpal</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang telapak tangan (<em>os metacarpal</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang jari tangan (<em>os phalanges manus</em>)<o:p></o:p></li></ul> <p>2. Tulang tungkai<o:p></o:p></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="">Tulang paha (<em>os femur</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang tempurung lutut (<em>os patella</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang kering (<em>os tibia</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang betis (<em>os fibula</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang pergelangan kaki (<em>os tarsal</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang telapak kaki (<em>os metatarsal</em>)<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang jari kaki (<em>os phalanges pedis</em>)</li></ul> <p class="MsoNormal" style=""><o:p> </o:p></p> <h2>Anatomi Tubuh Manusia<o:p></o:p></h2> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>1. Sistem Kerangka</b><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i>Kerangka tubuh</i></b> manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang yang satu sama lainnya saling berhubungan, terdiri dari:<o:p></o:p></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="">Tulang kepala: 8 buah<a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/01/kerangka-dada.jpg" title="kerangka-dada.jpg"><span style="text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt="kerangka-dada.jpg" href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/01/kerangka-dada.jpg" title=""kerangka-dada.jpg"" style="'width:96pt;height:70.5pt'" button="t"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\EPROMP~1\LOCALS~1\Temp\msohtml1\04\clip_image005.jpg" href="file:///\\SERVER\~Temp\Riset%20pandi,%20jangan%20dihapus\New%20Folder\otot1_files\a_data\kerangka-dada.jpg"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/EPROMP%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image005.jpg" alt="kerangka-dada.jpg" shapes="_x0000_i1025" border="0" height="94" width="128" /></span><!--[endif]--></span></a><o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang kerangka dada: 25 buah<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang wajah: 14 buah<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang belakang dan pinggul: 26 buah<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang telinga dalam: 6 buah<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang lengan: 64 buah<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">Tulang lidah: 1 buah Tulang kaki: 62 buah<o:p></o:p></li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i>Fungsi kerangka</i></b> antara lain:<o:p></o:p></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="">menahan seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">tempat melekatnya otot-otot<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="">memberikan bentuk pada bangunan tubuh buah<o:p></o:p></li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i>Gelang bahu</i></b> yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Pergelangan ini mempunyai mangkok sendi yang tidak sempurna oleh karena bagian belakangnya terbuka.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/01/tl-bahu.jpg" title="tl-bahu.jpg"><span style="text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" alt="tl-bahu.jpg" href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/01/tl-bahu.jpg" title=""tl-bahu.jpg"" style="'width:96pt;height:64.5pt'" button="t"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\EPROMP~1\LOCALS~1\Temp\msohtml1\04\clip_image006.jpg" href="file:///\\SERVER\~Temp\Riset%20pandi,%20jangan%20dihapus\New%20Folder\otot1_files\a_data\tl-bahu.jpg"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/EPROMP%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image006.jpg" alt="tl-bahu.jpg" shapes="_x0000_i1026" border="0" height="86" width="128" /></span><!--[endif]--></span></a>Gelang bahu terdiri atas tulang selangka yang melengkung berupa huruf S, dan tulang belikat yaitu sebuah tulang ceper berbentuk segi tiga. <i>(gambar di samping bagian dari sebuah animasi still image)</i><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Gelang bahu berhubungan dengan rangka batang badan hanya pada satu tempat saja. Ujung sebelah tengah tulang selangka dihubungkan dengan pinggir atas tulang dada oleh sendi dada-selangka. Ujung sebelah luar tulang selangka berhubungan dengan dengan sebuah taju tulang belikat (ujung bahu) dengan perantaraan sendi akromioklavikula.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i>Sendi lutut</i></b><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/01/sendi-lutut.jpg" title="sendi-lutut.jpg"><span style="text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1027" type="#_x0000_t75" alt="sendi-lutut.jpg" href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/01/sendi-lutut.jpg" title=""sendi-lutut.jpg"" style="'width:96pt;height:64.5pt'" button="t"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\EPROMP~1\LOCALS~1\Temp\msohtml1\04\clip_image007.jpg" href="file:///\\SERVER\~Temp\Riset%20pandi,%20jangan%20dihapus\New%20Folder\otot1_files\a_data\sendi-lutut.jpg"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/EPROMP%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image007.jpg" alt="sendi-lutut.jpg" shapes="_x0000_i1027" border="0" height="86" width="128" /></span><!--[endif]--></span></a>Ujung bawah tulang paha mempunyai dua buah benjol sendi yang bertopang pada bidang atas tulang kering. Dengan demikian terbentuklah sebuah sendi yang dinamakan sendi lutut. Pada dinding depan sendi lutut terdapat tempurung lutut. <i>(gambar di samping bagian dari sebuah animasi still image)</i><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>2. Sistem Otot</b><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/01/otot-punggung.jpg" title="otot-punggung.jpg"><span style="text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1028" type="#_x0000_t75" alt="otot-punggung.jpg" href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/01/otot-punggung.jpg" title=""otot-punggung.jpg"" style="'width:96pt;height:66.75pt'" button="t"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\EPROMP~1\LOCALS~1\Temp\msohtml1\04\clip_image008.jpg" href="file:///\\SERVER\~Temp\Riset%20pandi,%20jangan%20dihapus\New%20Folder\otot1_files\a_data\otot-punggung.jpg"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/EPROMP%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image008.jpg" alt="otot-punggung.jpg" shapes="_x0000_i1028" border="0" height="89" width="128" /></span><!--[endif]--></span></a><b><i>Otot punggung</i></b> sejati merupakan dua buah jurai yang amat rumit susunannya, terletak di sebelah belakang kanan dan kiri tulang belakang, mengisi ruang antara taju duri dan taju lintang. Otot-otot punggung sejati itu hampir sama sekali tertutup oleh otot-otot punggung sekunder yang sebenarnya termasuk otot-otot anggota gerak atas dan bawah. Kedua jurai otot tersebut dinamakan penegak batang badan dan amat penting artinya untuk sikap dan gerakan tulang belakang. <i>(gambar di atas bagian dari sebuah animasi still image)</i><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>3. Sistem Peredaran darah</b><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i>Jantung</i></b> berbentuk runjung yang terbalik letaknya. Letak jantung dalam tubuh sedemikian rupa sehingga ujung runjung tersebut (ujung jantung) mengarah ke bawah, ke depan dan ke kiri. Basis jantung mengarah ke atas, ke belakang dan sedikit ke kanan. Pada basis jantung inilah berhimpun aorta, batang nadi paru-paru, batang pembuluh balik atas dan bawah beserta ke dua (atau empat pembuluh balik paru-paru).<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/01/jantung.jpg" title="jantung.jpg"><span style="text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1029" type="#_x0000_t75" alt="jantung.jpg" href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/01/jantung.jpg" title=""jantung.jpg"" style="'width:96pt;height:66.75pt'" button="t"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\EPROMP~1\LOCALS~1\Temp\msohtml1\04\clip_image009.jpg" href="file:///\\SERVER\~Temp\Riset%20pandi,%20jangan%20dihapus\New%20Folder\otot1_files\a_data\jantung.jpg"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/EPROMP%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image009.jpg" alt="jantung.jpg" shapes="_x0000_i1029" border="0" height="89" width="128" /></span><!--[endif]--></span></a>Bagian dalam jantung terdiri atas 4 ruang: serambi kiri, bilik kiri, serambi kanan dan bilik kanan. Serambi kiri dan bilik kiri satu sama lain berhubungan, demikian juga serambi kanan dan bilik kanan. Bagian kiri jantung dipisahkan dari bagian kanan oleh sekat rongga jantung. <i>(gambar di samping bagian dari sebuah animasi still image)</i><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>4. Sistem pernapasan</b><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i>Paru - paru</i></b> merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung (gelembung hawa/alveoli). Gelembung-gelembung hawa terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Banyaknya gelembung paru-paru kurang lebih 700.000.000 buah (paru-paru kanan dan kiri).<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Paru-paru terletak pada rongga dada. Pada rongga dada tengah terletak paru-paru sedangkan pada rongga dada depan terletak jantung.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/01/paru-paru.jpg" title="paru-paru.jpg"><span style="text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1030" type="#_x0000_t75" alt="paru-paru.jpg" href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/01/paru-paru.jpg" title=""paru-paru.jpg"" style="'width:96pt;height:65.25pt'" button="t"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\EPROMP~1\LOCALS~1\Temp\msohtml1\04\clip_image010.jpg" href="file:///\\SERVER\~Temp\Riset%20pandi,%20jangan%20dihapus\New%20Folder\otot1_files\a_data\paru-paru.jpg"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/EPROMP%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image010.jpg" alt="paru-paru.jpg" shapes="_x0000_i1030" border="0" height="87" width="128" /></span><!--[endif]--></span></a>Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terbagi atas tiga belah paru (lobus) yaitu belah paru atas, belah paru tengah dan belah paru bawah. Paru-paru kiri terbagi atas dua belah paru yaitu belah paru atas dan belah paru bawah. <i>(gambar bagian dari animasi still image)</i></p>Fandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036376724752590150.post-64183528993173976412008-10-18T18:08:00.000-07:002008-10-18T18:20:13.820-07:00HANYA UNTUK RITA (Abid URINDO)<p><span class="size15a"><b>KB NASIONAL DAN PERAN PRIA DALAM BER-KB (BIDAN DENGAN KELUARGA)</b></span><o:p></o:p></p> <p>Sejalan dengan era globalisasi, reformasi dan demokrasi yang menjadi paradigma universal saat ini, dalam melakanakan visi dan misi program, pengelolaan Keluarga Berencana Nasional (KBN) pada masa-masa mendatang akan semakin memperlihatkan isu-isu yang berkembang di masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian, isu-isu penting seperti hak-hak reproduksi remaja, pemberdayaan perempuan, kesertaraan dan keadilan gender termasuk di dalamnya partisipasi pria, perlindungan terhadap masyarakat miskin dan hak asasi manusia akan senantiasa menjadi acuan pelaksanaan program KB.<o:p></o:p></p> <p>Demikian sekelumit kerangka acuan yang bakal dijalankan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nsional (BKKBN) ke depan sebagaimana di jelaskan Kepala BKKBN, DR. Sri Seoamrjati Arjoso, SKM, dalam Rapat Kerja Program Keluarga Berenana Nasional (Rakernas KB) yang dilangsukan awal Februari 2004.<o:p></o:p></p> <p>Menyimak ke belakang perjalanan KB Nasional memang tak menghapus kenyataan bahwa program ini mampun menurunkan angka pertumbuhan penduduk di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Keberhasilan pengendalian pertumbuhan penduduk ditunjukkan dengan menurunnya tingkat kelahiran (TFR) yang cukup bermakna. Pada tahun 1971, aat program KB di awali, angka TFR diperkirakan mencapai 5,6 anak per wanita usia subur. “Saat ini, angkanya telah turun hingga 50 persen yakni mencapai 2,6 anak per wanita usia subur,” kata Soemarjati.<o:p></o:p></p> <p>Demikian halnya dengan angka prevalensi pada kurun waktu yang sama bertambah dari 5 persen menjadi 26 persen pada 1980, kemudian 48 persen pada 1987, tahun 1997 mencapai 57 persen hingga saat ini diperkirakan sebesar 60 persen (Survey Demografi dan Kesehatan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> –SDKI- 2002-2003).<o:p></o:p></p> <p>Lebih jauh menguak keberadaan program KB Nasional, etrdapat beberapa hal yang harus benar-benar diperhatikan seperti kekuatan, kendala, tantangan serta peluang. Kekuatan yang ada, dikatakan Soemarjati telah menunjukkan keadaan yang lebih menggembirakan seperti telah makin diterimanya p[rogram KB di masyarakat. Hal ini juga didukung srana dan parasaran seperti tenaga penyuluh lapangan dan system pengelolaan KB yang baik hingga ke tingkat akar rumput.<o:p></o:p></p> <p>Demikian halnya dengan ddukungan dan komitmen dunia internasional terhadap program KB di Indonesia, merupakan sebuah kekuatan yang dapat diperhitungkan. Sesuai dengan pertemuan di Kairo tahun 1994 (ICPD 1994), program KB dan kesehatan reproduksi pada umumnya merupakan bagian dari kesepakatan global untuk mengatasi berbagai masalah yang dianggap menghambat upaya meningkatkan kesejahteraan umat manusia. “Dukungan tersebuat tidak hanya sekedar gar Indonesia melaksanakan program KB sebagaimana negara lain, tetapi lebih dari itu, program KB Nasional diharapkan tetap menjadi salah satu contoh dari pelaksanaan KB di negara lainnya yangs eang berkembang,” tegas Soemarjati.<o:p></o:p></p> <p>Sementara itu, berbagai kendala juga siap menghalangi program KB jika tak segera dipikirkan jalan keluarnya. Sebut saja masalah penyebaran penduduk yang tidak merata (sekitar 60 persen penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa dan Bali), kesenjangan pembangunan antara kawasan Timur dan dan Barat, hingga ancaman terjadinya ledakan penduduk.<o:p></o:p></p> <p>Selain itu, terdapat jga kendala yang berputarbpada masalah sumber daya manusia dimana masih terdapat kenyataan bahwa tingkat pendidikan masyarakat masih relatif rendah jika dihiutng secara nasional. Hal ini adalah juga dampak dari masih tingginya angka kemiskinan di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>.<o:p></o:p></p> <p>Demikian halnya dengan pemberdayaan perempuan sebagai tiang utama pembangunan manusia, masih sangat rendah. Yang sangat memprihatinkan adalah masih tingginya angka kematian ibu, bayi serta tingginya angka pernikahan dini di kalangan perempuan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>.<o:p></o:p></p> <p>Segala kendala di atas tentunya tidak harus dihadapi sebagai sebuah momok. Justru sebaliknya, semaunya itu melahirkan suatu tantangan. Untuk program ke depan, masalah desentralisasi masih menjadi isu tantangan yang paling hebat. Pasalnya, keanekaragaman daerah di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> masih terus dimanajemen agar tidak terlalu jauh keluar dari jalur yang telah ditetapkan.<o:p></o:p></p> <p>Dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1999 dan Undang-Undang No 10 tahun 1992 tentang perkambangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, telah diciptakan landasan yang legal dan kaut tentang upaya-upaya keberlangsungan peningkatan kualitas penduduk dan pembangunan keluarga sejahtera.<o:p></o:p></p> <p>Hal itu, tentunya menjadi sebuah peluang yang utama bagim pelakanaan program KB dan kependudukan lainnya. “Landasan yang legal dan kuat ini nantinya dapat dijadikan sebagai acuan dan peluang untuk diperjuangkan dalam perumusan GBHN dan Propenas 2005-2009,” ujar Sri Soemarjati.<o:p></o:p></p> <p>Sementara itu, perubahan sikap dan perilaku masyarakat tentang struktur dan fungsi keluarga besar ke keluarga kecil merupakan peralihan yang sangat penting dan mendasar. Bagaimana tidak, bila nantinya perubahan tersebut akan melahirkan peluang yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas penduduk dan keluarga melalui pendidikan, pengetahuan, status kesehatan serta pendapatan keluarga.<o:p></o:p></p> <p>Yang paling penting adalah sikap dan perilaku keluarga kecil ini nantinya dapat juga dimanfaatkan dalam pemberdayaan keluarga khususnya meningkatkan peran dan kedudukan perempuan agar menjadi mitra yang sejajar dengan kaum pria dalam segala aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial serta budaya.<o:p></o:p></p> <p>Peran Serta Pria<o:p></o:p></p> <p>Dari sekian banyak sasaran yang akan dicapai oleh program KB dalam jangka panjang demi tercapainya Keluarga Berkualitas 2015, adalah upaya mencapai peningkatan kesertaan pria dalam ber-KB.<o:p></o:p></p> <p>Sebelumnya, berdasarkan SDKI 2002-2003, peserta KB Pria di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> hanya berada pada kisaran 1,3 % dari target propenas 2000-2004 yang mencapai angka 8 %. Untuk itu, tahun 2005, peran serta pria ditargetkan kembali menjadi 2,5 %.<o:p></o:p></p> <p>Dikatakan Soemarjati, apa yang telah dicapai program KB pria dengan angka 1,3 tersebut tidak bisa dianggap kecil. Pasalnya, mengubah paradigma yang berkaitan dengan budaya patriarki dimana peran pria demikian besar ketimbang wanita, bukan pekerjaan mudah. Selama ini, wanita sudah demikian wajar untuk berperan serta aktif menjadi pesreta KB, tentunya dengan niat melayani suami dengan sebaik-baiknya.<o:p></o:p></p> <p>Untuk itu, sasaran program KB pria, dikatakan Soemarjati, bisa bergantung pada keberadaan data mengenai pasangan usia subur yang ingin ber-KB tetapi belum dapat terpenuhi (unmetneed) yang angka statistiknya diperkirakan mencapai 8,6 % berdasarkan<o:p></o:p></p> <p>Pemerintah dalam hal ini BKKBN memang tak main-main dalam meningkatkan peran serta pria dalam ber-KB. Selain masuk dalam daftar sasaran kangka pendek, dalam visi dan misi pencapaian Keluarga Berkualitas 2015 dikmukakan juga tentang peningkatan upaya mewujudkan kesetaran dan keadilan jender dalam pelaksanaan program KB nasional. Hal ini berarti, dalam waktu-waktu ke depan, pasangan suami istri diharapkan memiliki wawasan dan tanggung jawab bersama dalam pemenuhan hak-hak reproduksi, pelayanan KB serta kesehatan reproduksi dan kesejahteraan keluarga.<o:p></o:p></p> <p>Tidak hanya itu, dalam rancangan sasaran program KB pada 2010 dan<br />2015 telah ditetapkan sekitar 4,5% hingga 7,5 %. “Sasaran yang harus dicapai tersebut, diharapkan bisa terlaksana, mengingat peran serta daerah kini mulai dikembangkan lewat otonomi daerah termasuk dalam soal KB dan kependudukan,” tandas Soemarjati. (dian)<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal">````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````</p> <h2><a href="http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/04/pandangan-agama-terhadap-bidang-medis-kebidanan/" title="PANDANGAN AGAMA TERHADAP BIDANG MEDIS KEBIDANAN">PANDANGAN AGAMA TERHADAP BIDANG MEDIS KEBIDANAN</a> (BIDAN DENGAN MASYARAKAT)<o:p></o:p></h2> <p class="MsoNormal">Ditulis pada <span class="postdate">September 4, 2008</span> oleh Erlina <o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><strong>PANDANGAN AGAMA </strong><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><strong>TERHADAP BIDANG MEDIS KEBIDANAN</strong><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><strong>A. PENDAHULUAN</strong><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Allah mengatakan dalam al-Qur’an surah al-Ahqaaf : 10 <o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><em>“Katakanlah: Terangkanlah kepadaku bagaimana pendapatmu jika al-Qur’an itu dating dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui ( kebenaran ) yang serupa dengan ( yang dsebut ) dlaam al-Qur’an lalu dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”.</em><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Allah juga mengatakan dalam surah al-An’am : 125 <o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><em>“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama ) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah sudah mendaki ke langit. Begitulah Allah melimpahkan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman”.</em><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Dialog asli dengan para ilmuwan ini direkam pada videotape yang diberi judul “ Inilah Kebenaran “. Di dalam video itu jauh lebih efektif dan lebih jelas untuk pemirsa. Untuk membuat pertukaran ide pada bermacam-macam orang, kami memutuskan untuk memproduksi buku ini yang berisi kesaksian para ilmuwan yang berpartisipasi dalam diskusi yang sebenar-benarnya sebagaimana yang dimunculkan dalam videotape, tanpa ada perubahan sama sekali. Videotape itu juga berisi ulasan secara luas dari Syeikh Abdul Majid az-Zindani. Ulasan ini juga direkam di sini videotape ini juga tertulis di buku ini sesuai dengan kitab suci al-Qur’an terjemahan bahasa Inggris oleh Abdullah Yusuf Ali ( beberapa pemakaian linguistic lama telah diedit demi kejelasan ) yang telah direvisi dan diedit Presiden Islamic Research, IFTA, CALL, dan Guidance, <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Saudi Arabia</st1:place></st1:country-region>.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><strong>B. Islam dan Ilmu Pengetahuan</strong><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Pemikiran Barat sekarang ini berada di tengah-tengah peperangan antara agama dan ilmu pengetahuan. Hampir tidak mungkin pemikir Barat sekarang ini menerima kenyataan bahwa kemungkinan ada pertemuan secara mendasar antara agama dan ilmu pengetahuan. Injil, yang menjadi kepercayaan orang Nasrani, menyatakan pohon di mana Nabi Adam AS dilarang memakan buahnya, dia memperoleh pengetahuan tertentu yang mana tidak dia peroleh sebelumnya. Dengan alas an inilah ornag Eropa membantah bahwa selama dua abad mereka tidak menerima pengetahuan ilmiah yang dating dari orang Islam.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Gereja menyatakan bahwa pencarian seperti pengetahuan ilmiah adalah penyebab dosa yang asli. Uskup menggambarkan bukti mereka dari Perjanjian Lama yang menyebutkan bahwa ketika Adam memakan pohon itu, ia mendapat beberapa pengetahuan, Allah tidak menyukai dan menolak memberinya kemurahan hati. Oleh karena itu, pengetahuan ilmiah menolak sepenuhnya peraturan gereja yang dianggap sebagai hal yang tabu. Akhirnya, ketika pemikir bebas dan ilmuwan Barat sanggup mengatasi kekuatan gereja, mereka membalas dendam yang berlawanan untuk mengatasi kekuatan gereja dan mengurangi pengaruhnya kepada hal yang sempit dan membatasi pada sudut-sudut tertentu.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Oleh karena itu, jika Anda membicarakan persoalan agama dan ilmu pengetahuan dengan pemikir Barat, dia benar-benar akan keheranan. Mereka tidak tahu Islam. Mereka tidak mengetahui bahwa Islam menjunjung tinggi status ilmu pengetahuan dan orang yang berilmu, menghormati mereka sebagai saksi setelah malaikat yang berhubungan dengan fakta baru tiada Tuhan selain Allah, sebagaimana yang telah Allah firmankan kepada kita:<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><em>“Tuhan menyatakan, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Dia, dan malaikat-malaikat dan orang-orang berilmu yang tegak dengan keadilan”. </em><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Dan Allah Yang Maha Agung dan Maha Pemurah berfirman kepada kita:<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><em>“Oleh sebab itu, ketahuilah bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah”.</em><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Telah diketahui dari Al-Quran bahwa Nabi Adam AS diistimewakan melibihi malaikat dengan kebaikan pengetahuan yang diberikan Allah kepadanya. Kisah dari Al-Quran menyangkal Injil yang menyebutkan orang Islam dianggap menyimpang. Menurut Al-Quran, kenyataan bahwa nabi Adam diberi pengetahuan adalah sebuah tanda kehormatan dan bukan karena pengusirannya dari surga. Oleh karena itu, jika seseorang membicarakan Islam dan ilmu pengetahuan dengan cara pemikir barat, mereka cendrung mengharapkan argument yang sama dengan apa yang ada dalam budaya dan agama mereka. Itulah mengapa mereka memberi reaksi dengan keterkejutan ketika mereka ditunjukan dengan fakta yag jelas sekali dari Al-Quran dan Sunnah.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Di antara pemikir Barat yang menampakan keterkejutannya itu adalah Prof. Dr. Joe Leugh Simpson, ketua jurusan Ilmu Kebidanan dan Ginekologi dan Pakar Molecular dan Genetika Manusia, Baylor ollege Medicine, Houston. Ketika kami pertama kali bertemu dengannya, Profesor Simpson menuntut pembuktian Al-Quran dan Sunnah. Akan tetapi, kami sanggup menghilangkan kecurigaannya. Kami menunjukan kepadanya sebuah naskah garis besar perkembangan embrio. Kami membuktikan kepadanya bahwa Al-Quran menjelaskan kepada kita bahwa turunan atau hereditas dan sifat keturunan atau kromosom yang tersusun hanya bisa terjadi setelah perpaduan yang berhasil antara sperma dan ovum. Sebagaimana yang kita ketahui, kromosom-kromosom ini berisi semua sifat-sifat baru manusia yang akan menjadi mata, kulit, rambut dan lain-lain.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Oleh karena itu, beberapa sifat manusia yang tersusun itu ditentikan oleh kromosomnya. Kromosom-kromosom ini mulai terbentuk sebagai permulaan pada tingkatan nutfah dari perkembangan embrio. Dengan kata lain, cirri khas manusia baru terbentuk sejak dari tingkatan nutfah yang paling awal. Allah Yang Maha Agung dan Yang Maha Mulia berfirman dalam Al-Quran:<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">“Celakalah kiranya manusia itu! Alangkah ingkarnya (kepada Tuhan). Dari apakah dai diciftakan? Dari setetes mani. (Tuhan) menciftakannya dan menentukan ukuran yang sepadan dengannya. <o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Pendapat yang telah berulang-ulang dikemukakan pembicara yang lain pagi ini, bahwa kedua hadits ini telah menghasi;lkan dasar pengetahuan ilmiah yang mana rekaman mereka sekarang ini didapatkan.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Prof. Simpson megatakan bahwa agama dapat menjadi petunjuk yang baik untuk pencarian ilmu pengetahuan. Ilmuan barat telah menolak ini. Seorang ilmuan Amerika mengatakan bahwa agama Islam dapat mencapai sukses dalam hal ini. Dengan analogi, jika anda pergi ke suatu pabrik dan anda berpedoman pada mengoperasikan pabrik itu, kemudian anda akan paham dengan mudah bermacam-macam pengoperasian yang berlangsung di pabrik itu. Jika anda tidak memiliki pedoman ini, pasti tidak memiliki kesempatan untuk memahami secara baik variasi proses tersebut. Prof. Simpson berkata: “Saya pikir tidak ada pertentangan antara ilmu genetika dan agama, tetapi pada kenyataannya agama dapat menjadi petunjuk ilmu pengetahuan dengan tambahan wahyu ke beberapa pendekatan ilmiah yang tradisional. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:City> kenyataan di dalam Al-Quran yang ditunjukkan oleh ilmu pengetahuan menjadi valid, yang mana Al-Quran mendukung ilmu pengetahuan yang berasal dari Allah.”<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Ini kebenaran. Orang-orang Islam tentunya dapat memimpin dalam cara pencarian ilmu pengetahuan dan bagaimana menggunakan pengetahuan itu dalam status yang sesuai. Terelebih lagi orang Islam mengetahui bagaimana menggunakan pengetahuan itu sebagai bukti keberadaan Allah, Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Mulia menegaskan kerasulan Nabi Muhammad SAW. Allah berfirman di dalam Al-Quran:<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><em>“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran. Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Qur’an ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu.” ( QS. Fushsilat:53 ).</em><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;">Setelah menyadari melalui beberapa contoh keajaiban al-Qur’an secara ilmiah yang telah diketahui berhubungan dengan komentar yang objektif dari para ilmuwan, mari kita tanyakan pada diri kita sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut :<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -30pt; line-height: 150%;">a. Dapatkah hal ini menjadi sebuah kejadian yang kebetulan bahwa akhir-akhir ini penemuan informasi secara ilmiah dari lapangan yang berbeda yang tersebutkan di dalam Al-Qur’an yang telah turun pada 14 abad yang lalu?<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -30pt; line-height: 150%;">b. Dapatkah Al-Qur’an ini ditulis atau dikarang Nabi Muhammad SAW atau manusia yang lain?<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Hanya jawaban yang mungkin untuk pertanyaan itu bahwa Al-Qur’an secara harfiah adalah kata-kata atau firman Allah yang diturunkan kepadanya. Al-Qur’an adalah perkataan yang harfiah dari Allah yang Dia turunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Al-Qur’an ini dihapal oleh Nabi Muhammad SAW yang kemudian didiktekan kepada sahabat-sahabat nya. <st1:place st="on">Para</st1:place> sahabat inilah yang selanjutnya secara bergiliran menghapalkannya, menulis ulang, dan memeriksa/meninjau lagi dengan Nabi Muhammad SAW. <o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Terlebih dahulu, Nabi Muhammad SAW memeriksa kembali al-Qur’an dengan malaikat Jibril sekali setiap bulan Ramadhan dan dua kali di akhir hidupnya pada kalender Hijriah yang sama. Sejak al-Qur’an diturunkan sampai hari ini, selalu ada banyak orang Islam yang menghapalkan semua ayat al-Qur’an <st1:city st="on">surat</st1:City> demi <st1:city st="on"><st1:place st="on">surat</st1:place></st1:City>. Sebagian dari mereka ada yang sanggup menghapal al-Qur’an pada waktu berumur 10 tahun. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika tidak ada satu <st1:city st="on"><st1:place st="on">surat</st1:place></st1:City> pun di dalam al-Qur’an yang berubah selama berabad-abad sampai sekarang. <o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Al-Qur’an telah diturunkan 14 abad yang lalu menyebutkan fakta yang baru ditemukan akhir-akhir ini yang telah dibuktikan oleh para ilmuwan. Hal ini membuktikan tidak ada keraguan bahwa al-Qur’an adalah firman yang harfiah dari Allah, yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu juga menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah benar-benar nabi dan utusan yang diturunkan Allah. Hal ini adalah di luar alasan bahwa setiap manusia 14 abad yang lalu telah mengetahui beberapa fakta ini yang ditemukan atau dibuktikan akhir-akhir ini dengan peralatan canggih dan metode yang rumit.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><strong>C. Fase Penciptaan Manusia</strong><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Allah mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai rasul untuk seluruh dunia sebagaimana yang difirmankan Allah di dalam Al-Qur’an.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><em>“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuknya rahmat bagi semesta alam”. ( QS. Al-Anbiyaa’:107 )</em><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Dan Nabi Muhammad SAW juga utusan Allah untuk orang Badui yang tinggal di gurun sebagaimana dia utusan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 14.5pt; font-family: Times;">Rumah Sakit Kita (BIDAN DENGAN PASIEN)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 7.5pt; font-family: Times;"><nobr>Senin, 25 Pebruari 2008</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>Oleh Aulia Sofyan Nasib Muhammad Afzal, bayi berusia <st1:city st="on"><st1:place st="on">lima</st1:place></st1:City> bulan yang menderita Hydrocepllus (pembekakan kepala)</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>semakin tidak jelas. Kita sangat terenyuh melihat kondisi bayi tersebut. Apalagi, pihak medis sudah menyerah <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b></nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>keadaan bayi itu. Pertanyaan yang patut kita hidangkan ke hadapan pihak rumah sakit adalah mengapa sekian lama</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>sang bayi menderita, terbiarkan tanpa penanganan yang sepatutnya. Dalam pada itu, marilah kita lihat kinerja RS</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>terkemuka di <st1:city st="on"><st1:place st="on">kota</st1:place></st1:City> kita terhadap pelayanan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">pasien</span></b>-pasiennya.</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>Salah satu tujuan pembangunan kesehatan dikatakan menyediakan sarana pelayanan kesehatan yang bermutu, merata,</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>dan terjangkau. Oleh sebab itu, ketersediaan pelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit perlu mendapat perhatian</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>pemerintah untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu sampai ke daerah-daerah terpencil</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>sekali pun. </nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>Kenyataannya, Aceh saat ini belum memiliki sistem penataan pola pelayanan kesehatan yang baik. Hal ini dapat dilihat</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>dari dua hal, yaitu belum meratanya pelayanan kesehatan berkualitas sampai ke daerah terpencil, dan masih banyak</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>masyarakat yang belum mampu menjangkau pelayanan kesehatan. </nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>Selama ini kita dihadapkan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b> rendahnya mutu pelayanan kesehatan. Sebut saja para perawat yang masih sulit</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>tersenyum kepada <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">pasien</span></b> Askeskin, para dokter yang masih sulit berkomunikasi <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b> pasiennya <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b> paradigma</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>mereka “<b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">pasien</span></b> <st1:state st="on"><st1:place st="on">kan</st1:place></st1:State> yang butuh kami”. Sarana dan prasarana instansi pelayanan kesehatan masih jauh di</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>bawah standar. Pantas saja orang-orang kaya di negeri kita berbondong-bondong lari menikmati pelayanan kesehatan</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>ke negeri lain, sebut saja Singapura dan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Malaysia</st1:place></st1:country-region>. Berapa kerugian ekonomi yang didapatkan negara ini hanya karena</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>sebuah senyum, keramah-tamahan, perhatian yang sulit didapatkan di negeri sendiri? </nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>Di negeri kita, para dokter dan perawat berteriak “malu-malu” kepada pemerintah, karena jumlah <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">pasien</span></b></nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>Askeskin yang melonjak, tetapi pemerintah belum dapat membayar klaim dari pihak RS. Tentang alokasi dana</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>kesehatan masih menjadi buah bibir di daerah kita. Kebijakan pemerintah untuk menggratiskan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">pasien</span></b> Askeskin adalah</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>kebijakan yang mulia, namun belum menyelesaikan masalah. Masalah-masalah baru mulai muncul, sebut saja jumlah</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; font-size: 10pt; font-family: Times; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><nobr>pasien</nobr></span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"> yang membludak, yang seharusnya dapat segera diantsisipasi pemerintah. Tidak seperti saat ini, pihak RS<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>berteriak meminta klaim dana mereka yang belum kunjung turun. Program ini membuat masyarakat kita menjadi</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>“manja” atau terkesan menjadi konsumtif, <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b> asumsi yang secara tidak sadar timbul di kepala mereka</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>bahwa “tidak usah takut sakit, toh kita gratis berobat”. Akhirnya jumlah <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">pasien</span></b> di RS, Puskesmas,</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>membludak. Anggaran untuk pengobatan terus membengkak. Andai saja fokus perhatian lebih mengarah pada upaya</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>promotif dan preventif untuk menanamkan budaya sehat pada masyarakat mungkin APBD maupun APBN, negara ini</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>tidak akan terlalu terbebani. </nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>Sekian banyak Pilkada yang telah dilalui di tahun 2007 lalu, kesehatan tak pula bisa lepas darinya. <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Isu</span></b>-<b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">isu</span></b> kesehatan</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>gratis digemborkan oleh para calon kepala daerah. Apakah ini petanda baik atau sebaliknya. Namun, bisa menjadi awal</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>malapetaka di negeri ini, jika penerapan sistem kesehatan gratis tersebut tidak tepat. Kenapa kita tak belajar dari kasus</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>Askeskin sebelumnya <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b> klaim yang menunggak, jumlah <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">pasien</span></b> membengkak, kualitas pelayanan menurun, dsb.</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>Sekarang yang perlu dipikirkan adalah mekanisme dan sistem yang jelas. Selama ini <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">pasien</span></b> miskin sudah gratis</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>ditanggung pemerintah pusat melalui PT ASKES. Apakah Pemda juga harus ikut nimbrung menghambur-hamburkan</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>uang kepada <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">pasien</span></b> Askeskin yang tidak jelas kriterianya. </nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>Dibandingkan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b> negara tetangga, <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> masih tertinggal dalam hal berbagai indikator utama terhadap</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>pencapaian di sektor kesehatan, seperti tingkat kematian bayi, kematian balita, dan kematian ibu. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:City> tiga alasan utama</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>yang dapat menjelaskan hal ini: mutu layanan kesehatan dasar yang buruk, tingkat pemanfaatan layanan kesehatan</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>sekunder yang rendah oleh rakyat miskin, dan tingkat layanan pencegahan yang rendah. </nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>Indikator kesehatan <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> yang masih mengecewakan dapat ditingkatkan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b> memperkuat layanan</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>pencegahan, intensifikasi program kesehatan, dan kampanye nasional untuk kesehatan, untuk menanggulangi penyakit</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>menular, terutama di daerah-daerah terpencil dan di wilayah-wilayah yang masih terbelakang. </nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>Meskipun tingkat pengeluaran agregat kesehatan masih rendah, <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> masih dapat mencapai perbaikan yang</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>signifikan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b> tingkat pengeluaran yang ada sekarang, <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b> catatan bahwa berbagai sumber daya yang ada</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>didistribusikan secara lebih merata bagi setiap kelompok masyarakat sesuai <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b> tingkat penghasilan mereka.</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>Sumber daya ini juga harus dibagikan secara lebih merata ke seluruh kabupaten. Kebijakan pemerintah di sektor ini</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>belum tercermin <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b> baik dalam alokasi anggaran mereka, di mana sebagian besar sumber daya digunakan untuk</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>memberikan layanan yang dimanfaatkan oleh penduduk yang tergolong kaya. </nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan alokasi yang lebih baik terhadap sumber daya yang</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>ada sebelum meningkatkan anggaran kesehatan secara substansial. </nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <nobr> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;">Aceh sebenarnya memiliki jumlah <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b> yang memadai, namun jumlah dokter, apoteker, dan perawat masih belum<o:p></o:p></span></p> </nobr> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>sebanding. <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> memiliki <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b> yang cukup yang disebar <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b> sangat baik ke seluruh negeri. Akan tetapi,</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>kebanyakan dari mereka melayani <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">pasien</span></b> dalam jumlah kecil dan memiliki peluang sangat kecil untuk meningkatkan</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>keterampilan mereka. Bagi praktisi kesehatan yang lain, tantangan itu malah sebaliknya. Misalnya, di Puskesmas masih</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>terjadi kekurangan tenaga dokter yang sangat serius, terutama di daerah-daerah terpencil. Tingkat ketidakhadiran</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>petugas kesehatan juga sangat tinggi. </nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>Untuk menanggulangi kesenjangan dalam penyediaan layanan kesehatan, Dana Alokasi Khusus (DAK) dapat digunakan</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>untuk meningkatkan layanan kesehatan di wilayah-wilayah yang kurang mendapatkan pelayanan, dan intervensi</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>berdasarkan permintaan, seperti penerapan sistem kupon untuk meningkatkan permintaan layanan dari masyarakat</nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>miskin.[] </nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><nobr>Penulis adalah Penulis adalah pemerhati masalah Perencanaan Pembangunan Daerah. Berdomisili di Banda Aceh </nobr><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Times;"><o:p> </o:p></span></p> <p><b style="">BIDAN DENGAN PASIEN 2<o:p></o:p></b></p> <p>Suatu misteri yang harus kita singkap, bila<br />memperhatikan perkembangan penanganan kehamilan di<br /><st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> akhir-akhir ini. Isue yang mulai berkembang<br />di <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> tentang persalinan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b> bedah caesar<br />yang semakin banyak, sudah bukan sembarangan isue lagi<br />tapi ada suatu indikator yang dijadikan patokan oleh<br />masyarakat, sehingga merekapun sudah mulai curiga,<br />apakah ada sesuatu yang salah. Dari data-data pada<br />tahun 1975 di jaman bedah caesar sangat jarang<br />dilakukan, angka kematian ibu yang melahirkan sekitar<br />30 orang setiap 1000 orang ibu yang melahirkan.<br />Walaupun jumlah itu pun sudah turun drastis, yakni<br />menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada 1990<br />(21 April 1998, <st1:city st="on"><st1:place st="on">Surabaya</st1:place></st1:City> Post), angka kematian ibu<br />sekitar 4,25. Lewat keseriusan pemerintah untuk menekan<br />angka kematian ibu terus diupayakan, sehingga pada 1996<br />pemerintah mencanangkan \"Gerakan Sayang Ibu\" (GSI) dan<br />mematok angka 2,25 sebagai target nasional untuk<br />menurunkan angka kematian ibu pada akhir 1999. <o:p></o:p></p> <p>Tapi dibalik itu semua, ada suatu misteri di bidang<br />Obstetrian dan Gynecolog, bila dilihat kesibukan dokter-<br />dokter di bidang tersebut. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:City> dokter-dokter yang<br />pasiennya (ditangani mulai dari masa kehamilan)<br />melahirkan tiap hari antara satu sampai tiga orang,<br />bedah caesar terhadap pasiennya yang dilakukan untuk<br />satu hari bisa sampai dua orang <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b> frekuensi yang<br />tidak jarang juga. Maka bila dari 10 orang <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">pasien</span></b>, yang<br />menjalani bedah caesar 1-3 orang, berarti angka<br />persalinan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b> bedah caesar <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">pasien</span></b>-<b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">pasien</span></b> yang masa<br />kehamilannya oleh dokter-dokter Obstetrian dan<br />Gynecolog Indonesia, banyak yang akan jatuh diantara<br />100-300 untuk setiap 1000 pasiennya. <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Dengan</span></b> kemajuan<br />iptek kedokteran, maka jumlah antara angka kematian ibu<br />yang melahirkan dan angka bedah caesar ibu yang<br />melahirkan seharusnya lebih kecil <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b> berjalanannya<br />waktu. Tapi ini justru yang terjadi <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">dengan</span></b> suatu<br />kecendrungan yang berbalik. Dibalik misteri ini mungkin<br />juga merupakan tragedi buat Bangsa Kita. </p> <p><o:p> </o:p></p> <p><span style="font-family: Arial; color: red;">Profesi</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><br /></span><b><i><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; font-size: 13.5pt; font-family: Arial; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Bidan</span></i></b><i><span style="font-size: 13.5pt; font-family: Arial;"> di antara Dokter Spesialis dan Dukun Bayi</span></i><i><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> </span></i><o:p></o:p></p> <p style="text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Oleh Eny Prihtiyani </span></strong><o:p></o:p></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Bagi kaum perempuan, keberadaan seorang <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b> memiliki arti tersendiri. Mereka menjadi konsultan sekaligus sahabat bagi perempuan terutama menyangkut kesehatan reproduksi. Sayang, bagi perempuan-perempuan di daerah pelosok, <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">jasa</span></b> <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b> masih sulit diakses akibat minimnya tenaga <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b> yang tertarik terjun ke daerah pinggiran. </span><o:p></o:p></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Berdasarkan data Ikatan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Bidan</span></b> Indonesia (IBI) wilayah DI Yogyakarta, dari 1.268 anggotanya, sebagian besar masih membuka praktik di wilayah perkotaan. Fenomena inilah yang mendorong IBI menerapkan program desa siaga mandiri bagi setiap <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b>. </span><o:p></o:p></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">"Dengan program itu, setiap <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b> wajib memiliki desa binaan sehingga mereka harus terjun ke desa-desa. Diharapkan, dengan pola seperti ini, penyebaran <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b> bisa lebih merata. Untuk perayaan Hari <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Bidan</span></b> <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> pada 24 Juni, kita juga mengambil tema tentang pemerataan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b>, yakni '<b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Bidan</span></b> Menjangkau Perempuan di Mana Mereka Berada'," kata Ketua IBI DIY Darmawanti Burham. </span><o:p></o:p></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Gunung Kidul dan Kulon Progo menjadi daerah utama yang masih kekurangan tenaga <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b>. Tak heran jika di sebagian pelosok desanya masyarakat masih banyak menggunakan tenaga dukun bayi. Di Kulon Progo, misalnya, hampir 20 persen dari proses persalinan masih menggunakan tenaga dukun. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, keberadaan dukun bayi akan terus berkurang. </span><o:p></o:p></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Wilayah perkotaan menjadi pilihan strategis para <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b> untuk membuka praktik karena dari sisi ekonomi jauh lebih menguntungkan meski mereka harus bersaing dengan para dokter spesialis kandungan. "Meski <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">jasa</span></b> dokter spesialis sudah banyak menjamur, kami memiliki segmen tersendiri, yakni kalangan menengah ke bawah," kata seorang <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b> yang membuka praktik di daerah Kotagede. </span><o:p></o:p></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Lebih jauh <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b> tersebut menjelaskan, dengan segmen masyarakat menengah ke bawah, <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">tarif</span></b> yang ditawarkan juga lebih murah, biasanya di bawah angka Rp 40.000. "Kami tetap memilih daerah perkotaan meski banyak pesaingnya karena membuka praktik di daerah terpencil spekulasinya terlalu besar mengingat rendahnya daya beli masyarakat. Apalagi, sebagian besar masih percaya pada tenaga dukun," tuturnya. </span><o:p></o:p></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Menurut Burham, <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b> tidak bisa dibandingkan dengan dokter spesialis kandungan karena masing-masing memiliki fungsi berbeda. <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Bidan</span></b> adalah profesi yang menangani persalinan normal, mulai dari awal hingga akhir. Namun begitu sudah ada komplikasi, maka itu sudah wewenang dokter dan harus dilimpahkan. </span><o:p></o:p></p> <p><st1:city st="on"><st1:place st="on"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Ada</span></st1:place></st1:City><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> tiga tugas pokok seorang <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b>, yakni melayani kesehatan ibu, anak, dan reproduksi; melayani program keluarga berencana; dan memberikan penyuluhan bagi masyarakat. "<b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Bidan</span></b> masih menjadi pilihan karena waktu konsultasi yang disediakan jauh lebih lama daripada dokter spesialis. Kalau dokter biasanya hanya to the point pada masalah pokoknya," ujarnya. </span><o:p></o:p></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Bagi kaum perempuan, menggunakan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">jasa</span></b> <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b> atau dokter spesialis ialah sebuah pilihan. Nining, misalnya, ibu rumah tangga yang tengah hamil enam bulan lebih memilih <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">jasa</span></b> dokter spesialis karena tidak yakin dengan pelayanan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b>. "Kemampuan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b> hanya terbatas. Kalau terjadi apa-apa ia tidak bisa berbuat banyak. Karenanya, saya lebih suka menggunakan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">jasa</span></b> dokter," katanya. </span><o:p></o:p></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Pendapat Nining memang tidak salah. Berdasarkan data IBI DIY, dari 775 <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b> yang membuka praktik swasta, baru 170 <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b> yang masuk kategori <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b> delima atau <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b> berkualitas. Untuk meningkatkan kualitas <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">bidan</span></b>, pemerintah akan menaikkan standar minimal pendidikan yang sebelumnya hanya diploma I menjadi diploma III. </span><o:p></o:p></p> <p>Tidak hanya itu, IBI akan mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan kebidanan di delapan institusi di Yogyakarta. "Peminat pendidikan kebidanan semakin melonjak karena prospek kerjanya lebih menjanjikan," kata Burham. </p>Fandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036376724752590150.post-48708565246637762992008-08-07T01:31:00.000-07:002008-08-07T01:39:20.350-07:00HUBUNGAN ILMU FISIKA SEBAGAI ILMU DASAR DAN ILMU KEBIDANAN SEBAGAI ILMU TERAPAN<p style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><b><span style="" lang="IN"><span style=""></span></span></b><span style="" lang="IN"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Prinsip ilmu fisika yang berhubungan dengan ilmu kebidanan<b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><o:p></o:p></span></b></span></p> <p style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Biomekanika.<b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><o:p></o:p></span></b></span></p> <p style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Pengaruh tekanan dalam ilmu kebidanan.<b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><o:p></o:p></span></b></span></p> <p style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Thermodinamika. <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><o:p></o:p></span></b></span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;" lang="IN"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Pengertian Thermodinamika<b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><o:p></o:p></span></b></span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;" lang="IN"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Hukum-hukum Thermodinamika.<b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><o:p></o:p></span></b></span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;" lang="IN"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Contoh-contoh Thermodinamika<b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><o:p></o:p></span></b></span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;" lang="IN"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Penerapan energi panas dalam pengobatan.<b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><o:p></o:p></span></b></span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;" lang="IN"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Penerapan energi dingin dalam pengobatan.<b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><o:p></o:p></span></b></span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;" lang="IN"><span style="">f.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Penerapan Thermografi untuk diagnosis.<b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Transfer panas. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Konduksi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Konveksi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Radiasi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Evaporasi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Energi panas dalam bidang kesehatan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Efek panas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Penggunaan energi panas dalam pengobatan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Metode Konduksi <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Metode Radiasi <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Metode Elektromagnetis <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Thermografi <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Dasar thermografi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Penggunaan thermografi untuk diagnostik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Penerapan Hydrodinamika dalam pelayanan kebidanan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Pengertian Hydrodinamika.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Contoh-contoh alat yang digunakan dalam pelayanan kesehatan atau kebidanan yang berkaitan dengan Hydrodinamika.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">9.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Gaya pada tubuh dalam keadaan statis.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">10.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">11.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Gaya vertikal dan kegunaan klinik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">12.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Gaya horizontal dan kegunaan klinik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">13.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Gaya yang membentuk sudut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">14.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Macam-macam gelombang arus listrik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Macam-macam gelombang potensial aksi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Syarat-syarat listrik tubuh.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Jenis-jenis alat-alat kedokteran yang berkaitan dengan teori gelombang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">15.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Daya ultra sonic.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Prinsip penggunaan ultra sonic.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Penggunaan gelombang ultrasonic dalam bidang kedokteran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Hal-hal yang di diagnosis dengan ultra sonic.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Penggunaan ultra sonic dalam pengobatan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">16.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">ECG. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">17.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Dopler.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">18.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Suction.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">19.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Vacum Extraksi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">20.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Alat monitoring kesejahteraan janin.<o:p></o:p></span></p> <p><b><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></b></p> <p><b><span style="font-size: 14pt;" lang="IN">*PENGATURAN SUHU TUBUH*<span style=""> </span><o:p></o:p></span></b></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebih suka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang berhubungan dengan sumber panas utama tubuh hewan. Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung (Aves), dan mamalia.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Dalam pengaturan suhu tubuh, hewan harus mengatur panas yang diterima atau yang hilang ke lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi dengan 4 proses, yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan karena kontak dengan suatu benda. Konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan udara atau cairan melalui permukaan tubuh. Radiasi adalah emisi dari energi elektromagnet. Radiasi dapat mentransfer panas antar obyek yang tidak kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinar matahari. Evaporasi proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang ditranformasikan dalam bentuk gas. Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai contoh, pada suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan perubahan hormon-hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas. Pada ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu dingin dengan cara berkelompok dalam sarangnya. Hasil metabolisme lebah secara kelompok mampu menghasilkan panas di dalam sarangnya.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Beberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas, misalnya adanya bulu dan rambut pada burung dan mamalia, otot, dan modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yang penting dalam hubungannya dengan termoregulasi. Migrasi, relokasi, dan sembunyi ditemukan pada beberapa hewan untuk menurunkan atau menaikkan suhu tubuh. Gajah di daerah tropis untuk menurunkan suhu tubuh dengan cara mandi atau mengipaskan daun telinga ke tubuh. Manusia menggunakan pakaian adalah salah satu perilaku unik dalam termoregulasi.<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Alat dan Bahan : <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">1. Themometer pengukur suhu tubuh <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">2. Kapas <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">3. Alkohol <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Cara Kerja <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">1. Sebelum anda mengukur suhu tubuh, catatlah suhu lingkungan dan waktu pengukuran. <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">2. Ukurlah suhu tubuh anda dengan menempatkan termometer ke ketiak anda. <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">3. Sebelum digunakan, termometer dikibaskan sampai air raksanya mencapai garis 0<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">terendah yaitu sekitar 35 C. Selain itu bersihkan ujung termometer dengan kapas <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">yang dibasahi alkohol.<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">4. Letakkan termometer itu di ketiak anda dan diamkan selama 5 menit.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">5. Setelah itu, baca skala termometer yang menunjukkan suhu badan anda dan catat di <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">lembar data yang telah disediakan (Tabel Pengamatan). Setelah digunakan bersihkan <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">kembali ujung termometer dengan kapas yang dibasahi alkohol. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 14pt;" lang="IN">*PEMINDAHAN BAHAN* </span></b><span style="font-size: 14pt;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">Pengertian pemindahan beban secara manual, menurut <i>American Material</i> <i>Handling Society </i>bahwa <i>material handling </i>dinyatakan sebagai seni dan ilmu yang meliputi penanganan (<i>handling</i>), pemindahan (<i>moving</i>), Pengepakan (<i>packaging</i>), penyimpanan (<i>storing</i>) dan pengawasan (<i>controlling</i>) dari material dengan segala bentuknya.(Wignjosoebroto, 1996). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" lang="IN">Biomekanika</span></b><span style="" lang="IN"> adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar seperti fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh. Kinerja faal dan kenyamanan dari pekerja sudah terbukti sangat menunjang tingkat produktivitas pekerja, dengan demikian para penanggung jawab keselamatan dan kenyamanan kerja harus memikirkan faktor bahaya-bahaya <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">biomekanika</span></b>. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">Sebaiknya aktifitas MMH tidak membahayakan pekerja dan tidak menimbulkan rasa sakit pada pekerja. Sebaiknya aktivitas MMH tidak membahayakan pekerja dan tidak menimbulkan sakit pinggang, sakit pundak atau pergelangan tangan yang membuat pekerja menderita. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" lang="IN">Biomekanika</span></b><b><span style="" lang="IN"> Terapan </span></b><span style="" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">NIOSH (<i>National For Occupational Safety and Health</i>) adalah suatu lembaga yang menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika, telah melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang bepengaruh terhadap <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">biomekanika</span></b> yaitu: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">1. Berat dari benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan langsung. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">2. Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh, dipengaruhi oleh: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">a. Jarak horisontal beban yang dipindahkan dari titik berat tubuh. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">b. Jarak vertikal beban yang dipindahkan dari lantai. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">c. Sudut pemindahan beban dari posisi sagital (posisi pengangkatan tepat didepan tubuh). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">3. Frekuensi pemindahan dicatat sebagai rata-rata pemindahan/menit untuk pemindahan berfrekuensi tinggi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">4. Periode (durasi) total waktu yang diberlakukan dalam pemindahan pada suatu pencatatan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="" lang="IN">Beban Kerja Fisik Berdasarkan Jumlah Kebutuhan Kalori </span></b><span style="" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">Salah satu kebutuhan umum dalam pergerakan otot adalah oksigen yang dibawa oleh darah ke otot untuk pembakaran zat dalam menghasilkan energi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">Menteri Tenaga Kerja melalui Kep. No. 51 tahun 1999, menetapkan kategori beban kerja menurut kebutuhan kalori sebagai berikut : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">- Beban kerja ringan : 100 – 200 kilo kalori/jam <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">- Beban kerja sedang : > 200 – 350 kilo kalori/jam <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">- Beban kerja berat : > 350 – 500 kilo kalori/jam<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">Menurut Grandjean (1993) bahwa kebutuhan kalori seorang pekerja selama 24 jam ditentukan oleh tiga hal : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">1. Kebutuhan kalori untuk metabolisme basal. Keterangan kebutuhan seorang laki-laki dewasa memerlukan kalori untuk metabolisme basal ± 100 kilo joule (23,87 kilo kalori) per 24 jam per kg BB. Sedangkan wanita dewasa memerlukan kalori untuk metabolisme basal ± 98 kilo joule (23,39 kilo kalori) per 24 jam per kg BB. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">2. Kebutuhan kalori untuk kerja. Kebutuhaan kalori untuk kerja sangat ditentukan oleh jenis aktivitas kerja yang dilakukan atau berat ringannya pekerjaan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN">3. Kebutuhan kalori untuk aktivitas-aktivitas lain diluar jam kerja. Rata-rata kebutuhan kalori untuk aktivitas diluar kerja adalah ± 2400 kilo joule (573 kilo kalori) untuk laki-laki dewasa dan sebesar 2000 – 2400 kilo joule (425 – 477 kilo kalori) per hari untuk wanita dewasa. <o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p><b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; font-size: 14pt; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" lang="IN">*TERMODINAMIKA</span></b><span style="font-size: 14pt;" lang="IN">* <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN">ENTROPI, ENERGI BEBAS DAN ARAH REAKSI<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN">Entropi dan Ketidakteraturan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Redistribusi partikel gas dalam wadah terjadi tanpa perubahan energi dalam total sistem, semua susunan ekivalen <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Jumlah cara komponen sistem dapat disusun tanpa merubah energi sistem terkait erat dengan kuantitas entropi (S) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistem <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Sistem dengan cara tersusun ekivalen komponennya sedikit seperti kristal padat memiliki ketidakteraturan yang kecil atau entropi rendah <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Sistem dengan cara tersusun ekivalen komponennya banyak seperti gas memiliki ketidakteraturan besar atau entropi tinggi <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Jika entropi sistem meningkat, komponen sistem menjadi semakin tidak teratur, random dan energi sistem lebih terdistribusi pada range lebih besar S<sub>disorder</sub> > S<sub>order</sub> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Seperti halnya energi dalam atau entalpi, entropi juga fungsi keadaan yaitu hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir tidak pada bagaimana proses terjadinya <o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="IN"> </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sub>sis</sub> = S<sub>final</sub> – S<sub>initial</sub><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Jika entropi meningkat maka S</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">sis</span></sub><span style="" lang="IN"> akan positif, sebaliknya jika entropi turun, maka S</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">sis</span></sub><span style="" lang="IN"> akan negatif <o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN">Entropi dan Hukum Kedua <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Termodinamika</span></b> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Apa yang menentukan arah perubahan spontan? <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Sistem alami cenderung kearah tidak teratur, random, distribusi partikel kurang teratur <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Beberapa sistem cenderung lebih tidak teratur (es meleleh) tetapi ada juga yang lebih teratur (air membeku) secara spontan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Dengan meninjau sistem dan lingkungan terlihat semua proses yang berlangsung dalam arah spontan akan meningkatkan entropi total alam semesta (sistem dan lingkungan). Ini yang disebut dengan hukum kedua <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Hukum ini tidak memberikan batasan perubahan entropi sistem atau lingkungan, tetapi untuk perubahan spontan entropi total sistem dan lingkungan harus positif <o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="IN"> </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sub>univ</sub> = S</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">sis</span></sub><span style="" lang="IN"> + S</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">surr</span></sub><span style="" lang="IN"> > 0<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN">Entropi Molar Standar <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Entropi (S) berhubungan dengan jumlah cara (W) sistem dapat tersusun tanpa merubah energi dalam <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Tahun 1877 Ludwig Boltzmann menguraikan hubungan ini secara kuantitatif <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">S = k ln W <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Dimana k adalah konstanta Blotzmann (R/N<sub>A</sub>) </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">»</span></span><span style="" lang="IN"> 1,38x10<sup>-23</sup> J/K <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Tidak seperti entalpi, entropi memiliki nilai mutlak dengan menerapkan hukum ketiga <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Termodinamika</span></b> yang menyatakan kristal sempurna memiliki entropi nol pada temperatur nol absolut S<sub>sis</sub> = 0 pada 0 K <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Pada nol absolut, semua partikel pada kristal memiliki energi minimum sehingga hanya ada satu cara mereka tersusun <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Nilai entropi biasanya dibandingkan pada keadaan standar dengan T tertentu, untuk gas pada 1 atm, larutan 1 M, dan zat murni pada keadaan paling stabil untuk padat dan cair <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Entropi merupakan besaran ekstensif sehingga tergantung pada jumlah oleh karena itu dikenalkan dengan entropi molar standar dalam satuan J/mol K <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN">Memperkirakan Nilai S<sup>o</sup> Relatif Sistem <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Berdasarkan pengamatan level molekuler kita bisa memperkirakan entropi zat akibat pengaruh <o:p></o:p></span></li><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Perubahan temperatur <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Keadaan fisik dan perubahan fasa <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Pelarutan solid atau liquid <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Pelarutan gas <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Ukuran atom atau kompleksitas molekul <o:p></o:p></span></li></ul></ul> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN">1. Perubahan Temperatur <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">S<sup>o</sup> meningkat seiring dengan kenaikan temperatur <o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="" lang="IN"> T(K) 273 295 298<o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="IN"> S<sup>o</sup> 31,0 32,9 33,1<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Kenaikan temperatur menunjukkan kenaikan energi kinetik rata-rata partikel <o:p></o:p></span></li></ul> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN">2. Keadaan Fisik dan Perubahan Fasa <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Ketika fasa yang lebih teratur berubah ke yang kurang teratur, perubahan entropi positif <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Untuk zat tertentu S<sup>o</sup> meningkat manakala perubahan zat dari solid ke liquid ke gas <o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="" lang="IN"> Na H<sub>2</sub>O C(grafit)<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">S<sup>o</sup> (s / l) 51,4(s) 69,9 (l) 5,7(s) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">S<sup>o</sup> (g) 153,6 188,7 158,0 <o:p></o:p></span></li></ul> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN">3. Pelarutan solid atau liquid <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Entropi solid atau liquid terlarut biasanya lebih besar dari solut murni, tetapi jenis solut dan solven dan bagaimana proses pelarutannya mempengaruhi entropi overall <o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="" lang="IN"> NaCl AlCl<sub>3</sub> CH<sub>3</sub>OH<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">S<sup>o</sup> s/l 72.1(s) 167(s) 127(l) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">S<sup>o</sup>aq 115,1 -148 132 <o:p></o:p></span></li></ul> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN">4. Pelarutan Gas <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Gas begitu tidak teratur dan akan menjadi lebih teratur saat dilarutkan dalam liquid atau solid <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Entropi larutan gas dalam liquid atau solid selalu lebih kecil dibanding gas murni <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Saat O<sub>2</sub> (S<sup>o</sup>g = 205,0J/mol K) dilarutkan dalam air, entropi turun drastis (S<sup>o</sup>aq = 110,9 J/mol K) <o:p></o:p></span></li></ul> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN">5. Ukuran Atom atau Kompleksitas molekul <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Perbedaan entropi zat dengan fasa sama tergantung pada ukuran atom dan komplesitas molekul <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN"> Li Na K Rb Cs <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Jari2 152 186 227 248 265 <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">M molar 6.941 22.99 39.10 85.47 132.9 <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">S<sup>o</sup>(s) 29.1 51.4 64.7 69.5 85.2 <o:p></o:p></span></li></ul> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Untuk senyawa, entropi meningkat seiring dengan kompleksitas kimia yaitu dengan semakin banyaknya jumlah atom dalam molekul <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Hal ini berlaku untuk senyawa ionik dan kovalen <o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="" lang="IN"> NO NO<sub>2</sub> N<sub>2</sub>O<sub>4</sub><o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">S<sup>o</sup>(g) 211 240 304 <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Kecenderungan ini didasarkan atas variasi gerakan yang dapat dilakukan molekul <o:p></o:p></span></li></ul> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Untuk molekul lebih besar lagi, juga perlu diperhitungkan bagaimana bagian dari melekul dapat bergerak terhadap bagian lain <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Rantai hidrokarbon panjang dapat berotasi dan bervibrasi dengan lebih banyak cara dibanding rantai pendek <o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="" lang="IN"> CH<sub>4</sub> C<sub>2</sub>H<sub>6</sub> C<sub>3</sub>H<sub>8</sub> C<sub>4</sub>H<sub>10</sub><o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">S<sup>o</sup> 186 230 270 310 <br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]--><o:p></o:p></span></li></ul> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN">Entropi Standar Reaksi </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sup>orxn</sup> <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sup>orxn</sup> = mS</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">S</span></span><sup><span style="" lang="IN">oproduk </span></sup><span style="" lang="IN">- nS</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">S</span></span><sup><span style="" lang="IN">oreaktan</span></sup><span style="" lang="IN"> <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">m dan n adalah jumlah individual spesies diwakili oleh koefisien reaksi <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Jika ammonia terbentuk dari komponen nya, 4 mol gas menghasilkan 2 mol gas karena gas memiliki entropi molar tinggi, terlihat entropi produk kurang dari reaktan sehingga entropi turun selama reaksi <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">N<sub>2</sub>(g) + 3H<sub>2</sub>(g)<span style=""> </span>2NH</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">Û</span></span><sub><span style="" lang="IN">3</span></sub><span style="" lang="IN">(g) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sup>orxn</sup> = (2 mol NH<sub>3</sub> x S<sup>o</sup> NH<sub>3</sub>) – [(1 mol N<sub>2</sub> x S<sup>o</sup> N<sub>2</sub>) + (3 mol H<sub>2</sub> x S<sup>o</sup> H<sub>2</sub>)] <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sup>orxn</sup> = (2 x 193) – [(1 x 191,5) + (3 x 130,6) = -197 J/K <o:p></o:p></span></li></ul> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Hk kedua menyatakan penurunan entropi sistem hanya dapat terjadi jika entropi lingkungan meningkat melebihinya <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Peran penting lingkungan adalah dalam memberi panas ke sistem atau mengambilnya dari sistem (lingk dapat berperan sebagai source or heat sink) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Pada perubahan eksotermik, panas yang dilepas sistem, diserap oleh lingkungan ini menyebabkan gerak random partikel dilingkungan meningkat sehingga entropi meningkat q<sub>sis</sub> <>surr</sub> > 0, </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sub>surr</sub> > 0 <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Pada perubahan endotermik, sistem menyerap panas dan lingkungan melepas panas, sehingga entropi lingkungan menurun, q<sub>sis</sub> > 0, q<sub>surr</sub> <><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">surr</span></sub><span style="" lang="IN"> <></o:p></span></li></ul> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Perubahan entropi lingkungan berbanding lurus dengan perubahan panas sistem dan berbanding terbalik dengan temperatur lingkungan sebelum transfer panas <o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="" lang="IN"> </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sub>surr</sub><span style=""> </span>-q</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">µ</span></span><sub><span style="" lang="IN">sis</span></sub><span style="" lang="IN">, dan S</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">surr</span></sub><span style="" lang="IN"> </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">µ</span></span><span style="" lang="IN"> 1/T<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Kombinasinya menghasilkan <o:p></o:p></span></li></ul> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN"> </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sub>surr</sub> = -q<sub>sis</sub>/T<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Jika proses berlangsung pada tekanan konstan, q<sub>p</sub> sama dengan H sehingga</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN"> <o:p></o:p></span></li></ul> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN"> </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sub>surr</sub> = -H</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">sis</span></sub><span style="" lang="IN">/T<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Kita dapat menghitung S</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">surr</span></sub><span style="" lang="IN"> dengan mengukur H</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">sis</span></sub><span style="" lang="IN"> dan temperatur ketika perubahan terjadi <o:p></o:p></span></li></ul> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN">Perubahan Entropi dan Keadaan Kesetimbangan <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Perubahan mengarah kekesetimbangan secara spontan, </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sub>univ</sub> > 0 <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Ketika kesetimbangan tercapai tidak ada lagi daya untuk mendorong perubahan sehingga S</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">univ</span></sub><span style="" lang="IN"> = 0. Pada titik ini perubahan entropi pada sistem diikuti perubahan entropi lingkungan dalam jumlah yang sama tetapi berbeda tanda <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Pada kesetimbangan S</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">univ</span></sub><span style="" lang="IN"> = S</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">sis</span></sub><span style="" lang="IN"> + S</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">surr</span></sub><span style="" lang="IN"> = 0 <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Atau S</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">sis</span></sub><span style="" lang="IN"> = -S</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">surr</span></sub><span style="" lang="IN"> <o:p></o:p></span></li></ul> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN">Kesetimbangan Uap Air <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Penguapan 1 mol air pada 100<sup>o</sup>C (373 K) <o:p></o:p></span></li></ul> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN"> H<sub>2</sub>O(l:373 K) </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">Û</span></span><span style="" lang="IN"> H<sub>2</sub>O(g: 373 K)<o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="IN"> </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sup>osis</sup> = S<sup>o</sup> H<sub>2</sub>O(g) – S<sup>o</sup> H<sub>2</sub>O(l)<o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="IN"> = 195,9 – 86,8 = 109,1 J/K<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Sistem menjadi lebih tidak teratur <o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="" lang="IN"> </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sub>surr</sub> = -H</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sup><span style="" lang="IN">osis</span></sup><span style="" lang="IN">/T = -H</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sup><span style="" lang="IN">ovap</span></sup><span style="" lang="IN">/T <o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="IN"> = -40,7 x 10<sup>3</sup> J/373 K = -109 J/K<o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="IN"> </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sub>univ</sub> = 109 J/K + (-109 J/K) = 0<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Saat kesetimbangan tercapai, proses reaksi berlangsung spontan baik arah maju maupun balik <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN">Eksotermik dan Endotermik Spontan <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Reaksi Eksotermik <o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="" lang="IN"> C<sub>6</sub>H<sub>12</sub>O<sub>6</sub>(s) + 6O<sub>2</sub>(g) </span><span style="font-family: Wingdings;" lang="IN"><span style="">à</span></span><span style="" lang="IN"> 6CO<sub>2</sub>(g) + 6H<sub>2</sub>O(g) + kalor<o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="IN"> CaO(s) + CO<sub>2</sub>(g) CaCO</span><span style="font-family: Wingdings;" lang="IN"><span style="">à</span></span><sub><span style="" lang="IN">3</span></sub><span style="" lang="IN">(s) + kalor<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Reaksi Endotermik <o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="" lang="IN"> Kalor + Ba(OH)<sub>2</sub>·8H<sub>2</sub>O(s) + 2NH<sub>4</sub>NO<sub>3</sub>(s) </span><span style="font-family: Wingdings;" lang="IN"><span style="">à</span></span><span style="" lang="IN"> Ba<sup>2+</sup>(aq) + 2NO<sub>3</sub><sup>-</sup>(aq) + 2NH<sub>3</sub>(aq) + 10H<sub>2</sub>O(l)<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN">Entropi, Energi Bebas dan Kerja <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Spontanitas dapat ditentukan dengan mengukur </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sub>sis</sub> dan S</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">surr</span></sub><span style="" lang="IN">, tetapi akan lebih mudah jika kita memiliki satu parameter saja untuk menentukan spontanitas <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Energi bebas Gibbs (G) adalah fungsi yang menggabungkan entalpi dan entropi dari sistem <o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="" lang="IN"> G = H – TS<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Diajukan oleh Josiah Willard Gibbs 1877 <o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="" lang="IN"> </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sub>univ</sub> = S</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">sis</span></sub><span style="" lang="IN"> + S</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">surr</span></sub><span style="" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Pada Tekanan konstan S</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">surr</span></sub><span style="" lang="IN"> = -H</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">sis</span></sub><span style="" lang="IN">/T <o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="" lang="IN"> </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sub>univ</sub> = S</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">sis</span></sub><span style="" lang="IN"> - H</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">sis</span></sub><span style="" lang="IN">/T<o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Jika kedua sisi dikalikan –T maka <o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="" lang="IN"> -TS</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">univ</span></sub><span style="" lang="IN"> = H</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">sis</span></sub><span style="" lang="IN"> - TS</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">sis</span></sub><span style="" lang="IN"> atau<o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="IN"> -TS</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">univ</span></sub><span style="" lang="IN"> = G</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sub><span style="" lang="IN">sis</span></sub><span style="" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sub>univ</sub> > 0 spontan </span><span style="font-family: Wingdings;" lang="IN"><span style="">à</span></span><span style="" lang="IN"> </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">G <></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sub>univ</sub> <><span style="font-family: Wingdings;" lang="IN"><span style="">à</span></span><span style="" lang="IN"> </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">G > 0 <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">S<sub>univ</sub> = 0 setimbang </span><span style="font-family: Wingdings;" lang="IN"><span style="">à</span></span><span style="" lang="IN"> </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">G = 0 <o:p></o:p></span></li></ul> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="IN">Menghitung Perubahan Energi Bebas Standar <o:p></o:p></span></p> <p><span style="" lang="IN"> </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">G<sup>osis</sup> = H</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sup><span style="" lang="IN">osis</span></sup><span style="" lang="IN"> - TS</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sup><span style="" lang="IN">osis</span></sup><span style="" lang="IN"> <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Energi bebas Gibbs juga dapat dihitung (karena ia fungsi keadaan) dari energi bebas produk dan reaktan <o:p></o:p></span></li></ul> <p><span style="" lang="IN"> </span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">G<sup>orxn</sup> = G</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">m</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">S</span></span><sup><span style="" lang="IN">of(produk)</span></sup><span style="" lang="IN"> - G</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><span style="" lang="IN">n</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">S</span></span><sup><span style="" lang="IN">of(reaktan)</span></sup><span style="" lang="IN"> <o:p></o:p></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IN">Catatan : G</span><span style="font-family: Symbol;" lang="IN"><span style="">D</span></span><sup><span style="" lang="IN">of</span></sup><span style="" lang="IN"> suatu unsur pada keadaan standarnya adalah nol <o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 14pt; color: black;" lang="IN">*ENTROPI DAN HUKUM KEDUA <span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">TERMODINAMIKA*</span></span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN"><br /><i>Miftachul Hadi</i> (Fisika LIPI) </span><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75" alt="" style="'position:absolute;" allowoverlap="f"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\salam05\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image001.jpg" title=""> <w:wrap type="square"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/salam05/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.jpg" shapes="_x0000_s1026" align="right" height="124" hspace="5" vspace="5" width="200" /><!--[endif]--><span style="color: black;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN">Pengalaman sehari-hari menunjukkan bahwa sebuah kolam tidak membeku di musim panas. Jika sebuah benda panas berinteraksi dengan benda dingin, maka tak terjadi bahwa benda panas tersebut semakin panas dan benda dingin semakin dingin, meskipun proses-proses tersebut tidaklah melanggar hukum kekekalan energi yang dinyatakan sebagai hukum pertama <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b>. </span><span style="color: black;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN">Hukum kedua <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> berkaitan dengan apakah proses-proses yang dianggap taat azas dengan hukum pertama, terjadi atau tidak terjadi di alam. Hukum kedua <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> seperti yang diungkapkan oleh Clausius mengatakan, <i>“Untuk suatu mesin siklis maka tidak mungkin untuk menghasilkan efek lain, selain dari menyampaikan kalor secara kontinu dari sebuah benda ke benda lain pada temperatur yang lebih tinggi".</i> </span><span style="color: black;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN">Bila ditinjau <i>siklus Carnot</i>, yakni siklus hipotesis yang terdiri dari empat proses terbalikkan: pemuaian isotermal dengan penambahan kalor, pemuaian adiabatik, pemampatan isotermal dengan pelepasan kalor dan pemampatan adiabatik; jika integral sebuah kuantitas mengitari setiap lintasan tertutup adalah nol, maka kuantitas tersebut yakni <i>variabel keadaan</i>, mempunyai sebuah nilai yang hanya merupakan ciri dari keadaan sistem tersebut, tak peduli bagaimana keadaan tersebut dicapai. Variabel keadaan dalam hal ini adalah <i>entropi</i>. Perubahan entropi hanya gayut keadaan awal dan keadaan akhir dan tak gayut proses yang menghubungkan keadaan awal dan keadaan akhir sistem tersebut. </span><span style="color: black;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN">Hukum kedua <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> dalam konsep entropi mengatakan, <i>"Sebuah proses alami yang bermula di dalam satu keadaan kesetimbangan dan berakhir di dalam satu keadaan kesetimbangan lain akan bergerak di dalam arah yang menyebabkan entropi dari sistem dan lingkungannya semakin besar".</i> </span><span style="color: black;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN">Jika entropi diasosiasikan dengan <i>kekacauan</i> maka pernyataan hukum kedua <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> di dalam proses-proses alami cenderung bertambah ekivalen dengan menyatakan, kekacauan dari sistem dan lingkungan cenderung semakin besar. </span><span style="color: black;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN">Di dalam ekspansi bebas, molekul-molekul gas yang menempati keseluruhan ruang kotak adalah lebih kacau dibandingkan bila molekul-molekul gas tersebut menempati setengah ruang kotak. Jika dua benda yang memiliki temperatur berbeda T<sub>1</sub> dan T<sub>2</sub> berinteraksi, sehingga mencapai temperatur yang serba sama T, maka dapat dikatakan bahwa sistem tersebut menjadi lebih kacau, dalam arti, pernyataan "semua molekul dalam sistem tersebut bersesuaian dengan temperatur T adalah lebih lemah bila dibandingkan dengan pernyataan semua molekul di dalam benda A bersesuaian dengan temperatur T<sub>1</sub> dan benda B bersesuaian dengan temperatur T<sub>2</sub>". </span><span style="color: black;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN">Di dalam mekanika statistik, hubungan antara entropi dan parameter kekacauan adalah, pers. (1): </span><span style="color: black;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><i><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN">S = k log w</span></i><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN"> </span><span style="color: black;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN">dimana <i>k</i> adalah konstanta Boltzmann, <i>S</i> adalah entropi sistem, <i>w</i> adalah parameter kekacauan, yakni kemungkinan beradanya sistem tersebut relatif terhadap semua keadaan yang mungkin ditempati. </span><span style="color: black;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN">Jika ditinjau perubahan entropi suatu gas ideal di dalam ekspansi isotermal, dimana banyaknya molekul dan temperatur tak berubah sedangkan volumenya semakin besar, maka kemungkinan sebuah molekul dapat ditemukan dalam suatu daerah bervolume V adalah sebanding dengan V; yakni semakin besar V maka semakin besar pula peluang untuk menemukan molekul tersebut di dalam V. Kemungkinan untuk menemukan sebuah molekul tunggal di dalam V adalah, pers. (2): </span><span style="color: black;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><i><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN">W<sub>1</sub> = c V</span></i><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN"> </span><span style="color: black;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN">dimana <i>c</i> adalah konstanta. Kemungkinan menemukan <i>N</i> molekul secara serempak di dalam volume <i>V</i> adalah hasil kali lipat <i>N</i> dari <i>w</i>. Yakni, kemungkinan dari sebuah keadaan yang terdiri dari <i>N</i> molekul berada di dalam volume <i>V</i> adalah, pers.(3): </span><span style="color: black;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><i><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN">w = w<sub>1</sub><sup>N</sup> = (cV)<sup>N</sup>.</span></i><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN"> </span><span style="color: black;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN">Jika persamaan (3) disubstitusikan ke (1), maka perbedaan entropi gas ideal dalam proses ekspansi isotermal dimana temperatur dan banyaknya molekul tak berubah, adalah bernilai <i>positip</i>. Ini berarti <i>entropi gas ideal dalam proses ekspansi isotermal tersebut bertambah besar</i>. </span><span style="color: black;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN">Definisi statistik mengenai entropi, yakni persamaan (1), menghubungkan gambaran <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> dan gambaran mekanika statistik yang memungkinkan untuk meletakkan hukum kedua <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> pada landasan statistik. <i>Arah dimana proses alami akan terjadi menuju entropi yang lebih tinggi ditentukan oleh hukum kemungkinan, yakni menuju sebuah keadaan yang lebih mungkin</i>. Dalam hal ini, <i>keadaan kesetimbangan adalah keadaan dimana entropi maksimum secara <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> dan keadaan yang paling mungkin secara statistik</i>. Akan tetapi <i>fluktuasi</i>, misal <i>gerak Brown</i>, dapat terjadi di sekitar distribusi kesetimbangan. Dari sudut pandang ini, tidaklah mutlak bahwa entropi akan semakin besar di dalam tiap-tiap proses spontan. Entropi kadang-kadang dapat berkurang. Jika cukup lama ditunggu, keadaan yang paling tidak mungkin sekali pun dapat terjadi: air di dalam kolam tiba-tiba membeku pada suatu hari musim panas yang panas atau suatu vakum setempat terjadi secara tiba-tiba dalam suatu ruangan. <i>Hukum kedua <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> memperlihatkan arah peristiwa-peristiwa yang paling mungkin, bukan hanya peristiwa-peristiwa yang mungkin</i>. </span><span style="color: black;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN">Diambil dari Halliday-Resnick, <i>Fisika</i>, alih bahasa Silaban-Sucipto, Erlangga, Jakarta, 1990. <o:p></o:p></span></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Helvetica; color: black;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p><b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; font-size: 14pt; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">*TERMODINAMIKA</span></b><span style="font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></p> <p><b>Sebuah sistem <span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b></p> <p> <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Termodinamika</span></b> (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan') adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Termodinamika</span></b> berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> berasal.</p> <p> Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "<b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b>" biasanya merujuk pada <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> bergantung-waktu dipelajari dalam <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> tak-setimbang.</p> <p> Karena <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> setimbang seharusnya dinamakan termostatik.</p> <p> Hukum <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> kebenarannya sangat umum, dan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">hukum-hukum</span></b> ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> benda hitam.</p> <p>1 Konsep dasar dalam <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b></p> <p>2 Sistem <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b></p> <p>3 Keadaan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b></p> <p>4 <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Hukum-hukum</span></b> Dasar <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Termodinamika</span></b></p> <p>5 Lihat pula<br /> </p> <p><o:p> </o:p></p> <p><b>Konsep dasar dalam <span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b></p> <p> Pengabstrakan dasar atas <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter. </p> <p><b>Sistem <span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b></p> <p> Sistem <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.</p> <p> <st1:city><st1:place>Ada</st1:place></st1:City> tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:</p> <p>sistem terisolasi: </p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="">sistem terisolasi adalah tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkunganwadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi. </li><li class="MsoNormal" style="">sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya: </li></ul> <p style="margin-left: 36pt;">pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.</p> <p style="margin-left: 36pt;">pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.</p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="">sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka. </li></ul> <p> Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem. </p> <p><b>Keadaan <span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b></p> <p> Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem).</p> <p> Untuk keadaan <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan.</p> <p> Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.</p> <p> Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan. Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.</p> <p><b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Hukum-hukum</span> Dasar <span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Termodinamika</span></b></p> <p> Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b>, yaitu:</p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="">Hukum Awal (Zeroth Law) <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Termodinamika</span></b> </li><li class="MsoNormal" style="">Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya. </li><li class="MsoNormal" style="">Hukum Pertama <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Termodinamika</span></b> </li><li class="MsoNormal" style="">Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. </li><li class="MsoNormal" style="">Hukum kedua <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Termodinamika</span></b> </li><li class="MsoNormal" style="">Hukum kedua <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya. </li><li class="MsoNormal" style="">Hukum ketiga <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Termodinamika</span></b> </li><li class="MsoNormal" style="">Hukum ketiga <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">termodinamika</span></b> terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol. </li></ul> <p class="MsoNormal" style=""><span style="color: black;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <h2><span style="" lang="EN"><a href="http://3gplus.wordpress.com/2008/05/20/radiasikonveksi-dan-konduksi/" title="Permanent Link: Radiasi,Konveksi dan Konduksi"><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">*Radiasi</span>,<span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Konveksi</span> dan <span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Konduksi*</span></a><o:p></o:p></span></h2> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" lang="EN">Radiasi</span></strong><span style="" lang="EN"> biasanya berarti transmisi gelombang, objek atau informasi dari sebuah sumber ke medium atau tujuan sekitarnya.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Dalam fisika, konsep yang berhubungan adalah:<o:p></o:p></span></p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" lang="EN">radiasi</span></b><span style="" lang="EN"> ionisasi adalah sebuah semburan partikel (seperti photon) dengan energi yang berkecukupan untuk menyebabkan ionisasi atom atau molekul. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" lang="EN">radiasi</span></b><span style="" lang="EN"> non-ionisasi seperti di atas hanya tidak memiliki cukup energi. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" lang="EN">radiasi</span></b><span style="" lang="EN"> elektromagnetik: cahaya adalah salah satu bentuknya yang tampak mata; <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> thermal adalah bentuk panas. Keseluruhan, jangkauan panjang gelombang mencakup gelombang Frekuensi sangat rendah dengan panjang dalam km, radio AM, radio FM, TV dan gelombang mikro, inframerah (panas) gelombang, cahaya tampak, ultraungu, sinar-X, dan sinar gamma. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" lang="EN">radiasi</span></b><span style="" lang="EN"> gravitasi <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" lang="EN">radiasi</span></b><span style="" lang="EN"> partikel adalah sebuah bentuk <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> dimana unsur individual bersikap seperti partikel, contohnya <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> neutron cepat atau lambat <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" lang="EN">radiasi</span></b><span style="" lang="EN"> Cherenkov adalah pemancaran <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> elektromagnetik oleh partikel bermuatan bergerak melalui sebuah medium terinsulasi lebih cepat dari kecepatan cahaya dalam medium tersebut. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" lang="EN">radiasi</span></b><span style="" lang="EN"> synchotron dipancarkan oleh partikel bermuatan yang dipercepat dalam medan magnet dan bergerak mendekati kecepatan cahaya. Ini terjadi, contohnya, bila partikel bergerak dalam lingkaran, seperti dalam synchrotron. <o:p></o:p></span></li></ol> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Dalam Biologi, <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> adaptive adalah sebuah proses dalam biologi evolusi dimana satu spesies menjadi banyak dalam rangka beradaptasi ke niche ekologi tertentu.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" lang="EN">Radiasi</span></b><span style="" lang="EN"> kadangkala juga digunakan, tidak tepat, untuk menunjuk ke kontaminasi radioaktif, pembebasan isotop radioaktif ke lingkungan. Isotop tersebut kemudian melepaskan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> terionisasi, yang dapat membuat parah apabila isotop tersebut diserap oleh tumbuhan, hewan atau manusia, karena isotop kemudian melepas <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> terionisasi dari dalam organisme<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" lang="EN">Konduksi</span></strong><strong><span style="" lang="EN"> adalah perpindahan panas antara dua sustansi dari sustansi yang bersuhu tinggi, panas berpindah ke sustansi yang bersuhu rendah dengan adanya kontak kedua sustansi secara langsung.</span></strong><span style="" lang="EN"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Misalnya ketika tangan kamu memegang gelas panas, maka telapak tangan kamu akan menerima panas dari gelas tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" lang="EN">Konveksi</span></strong><strong><span style="" lang="EN">.</span></strong><span style="" lang="EN"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" lang="EN">Konveksi</span></b><span style="" lang="EN"> terjadi diakibatkan adanya<em><b> ekspansi termal </b></em>dan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">konduksi</span></b>. <strong><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Konveksi</span></strong> sendiri artinya=<strong> cairan yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu.</strong><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Expansi termal adalah sifat dari sustansi yang bertemperatur tinggi dimana partikel-partikel sustansi tersebut volumennya meluas/membesar akibat panas</span></strong><span style="" lang="EN">.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Maka akibatnya berat jenis partikel itu berkurang. Karena berkurangnya berat jenis partikel, maka partikel itu akan terdorong ke atas (dalam hal ini udara panas) , sedangkan udara dingin yang ada di atasnya akan turun menggantikannya. Ingat misalnya berat jenis es lebih kecil daripada berat jenis air, maka es akan mengapung di air. berat jenis besi yang lebih besar daripada air menyebabkan besi tenggelam di air.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Nah sekarang bagaimana proses keluarnya panas (yang berasal dari <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> solar) dari bumi?<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Pertama-tama <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> solar berhasil diserap oleh bumi dan menjadi enerji panas. Panas di permukaan bumi menyebabkan panasnya udara di permukaan oleh proses <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">konduksi</span></b>. Dari sinilah proses <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">konveksi</span></b> dimulai. Udara yang sudah dipanaskan oleh permukaan bumi kemudian naik ke permukaan karena <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">konveksi</span></b>, hingga menggantikan udara dingin yang berada di atasnya. Udara dingin yang tadinya berada di atas, terdorong ke bawah oleh hawa panas tadi.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Karena proses konveksilah jumlah panas yang berhasil dipindahkan bumi ke angkasa lebih tinggi dibandingkan jika hanya terjadi proses <span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">konduksi</span> saja. </span></strong><span style="" lang="EN">Uap air panas yang naik, mentransfer energi panas itu ke sekelilingnya dan selanjutnya akan berpindah ke bawah lagi.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><i><span style="" lang="EN">Latent Heat</span></i></strong><span style="" lang="EN"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Seiring dengan proses <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">konveksi</span></b>, terjadi pula <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">evaporasi</span></b>/penguapan uap air yang juga mendinginkan permukaan bumi (lihat artikel “Keringat mendinginkan tubuh”).<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Kata Latent menegaskan bahwa panas tidak menyebabkan perubahan temperatur, melainkan menyebabkan perubahan keadaan.</span></strong><span style="" lang="EN"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Dalam hal ini panas yang ada di permukaan bumi juga berarti panas yang ada di permukaan lautan, danau, sungai, kelembapan tanah, vegetasi, yang menyebabkan air di permukaan bumi menguap (<em><b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">evaporasi</span></b></em>) menjadi uap air yang naik ke atmosfir dalam proses <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">konveksi</span></b>.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Ingat kan? bahwa dalam proses <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">evaporasi</span></b> diperlukan panas/enerji- guna merubah keadaan tadi, dalam proses inilah lagi-lagi bumi kita kehilangan energi panasnya, dengan cara <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">evaporasi</span></b>.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Ketika uap air ini naik, di ketinggian temperaturnya akan menurun. Ketika temperatur turun cukup rendah hingga menyebabkan uap air berkondensasi di atmosfir, menjadi butiran-butiran cairan atau partikel-partikel es - awan.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Kalau enerji diperlukan dalam proses penguapan yang merubah cairan atau solid menjadi uap air, maka enerji juga diperlukan ketika uap air berubah menjadi cairan atau solid (kondensasi).<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><em><span style="" lang="EN">Latent heat </span></em><span style="" lang="EN">yang disebabkan oleh proses kondensasi, akhirnya memanaskan atmosfir .<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Proses penguapan dan kondensasi air jelas memindahkan panas dari permukaan bumi ke atmosfir. </span></strong><span style="" lang="EN">Selanjutnya presipitasi mengembalikan air yang berkondensasi ke bumi dalam bentuk hujan atau salju di mana selanjutnya air ini bisa mengalami proses <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">evaporasi</span></b> dan kondensasi kembali.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Spektrum elektomagnetik</span></strong><span style="" lang="EN"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Spektrum elektromagnetik</span></strong><span style="" lang="EN"> adalah rentang semua <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> elektromagnetik yang mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan (lihat juga tabel dan awalan SI):<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi ialah kecepatan cahaya: 300 Mm/s, yaitu 300 MmHz Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1μeV/GHz Panjang gelombang dikalikan dengan energy per foton adalah 1.24 μeVm<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan gelombang radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara historis berasal dari berbagai macam metode deteksi. Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (λ ≥ 0,5 mm). Istilah “spektrum optik” juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang gelombang saja (320 - 700 nm)<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><a name="Referensi"></a><strong><span style="" lang="EN">Frekuensi Radio</span></strong><span style="" lang="EN"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Frekuensi radio</span></strong><span style="" lang="EN"> menunjuk ke spektrum elektromagnetik di mana gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh pemberian arus bolak-balik ke sebuah antena. Frekuensi seperti ini termasuk bagian dari spektrum di bawah ini:<o:p></o:p></span></p> <table class="MsoNormalTable" style="" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Nama band</strong></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Singkatan</strong></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>band ITU</strong></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Frekuensi</strong></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Panjang gelombang</strong></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><>Hz</u></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">> 100,000 km</p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Extremely low frequency</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">ELF</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">1</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">3-30 Hz</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">100,000 km - 10,000 km</p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Super low frequency</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">SLF</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">2</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">30-300 Hz</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">10,000 km - 1000 km</p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><u>Ultra low frequency</u></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">ULF</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">3</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">300-3000 Hz</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">1000 km - 100 km</p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Very_low_frequency&action=edit&redlink=1" title="Very low frequency (belum dibuat)">Very low frequency</a></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">VLF</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">4</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">3-30 <u>kHz</u></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">100 km - 10 km</p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><u>Low frequency</u></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">LF</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">5</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">30-300 kHz</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">10 km - 1 km</p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><u>Medium frequency</u></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">MF</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">6</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">300-3000 kHz</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">1 km - 100 m</p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><u>High frequency</u></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">HF</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">7</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">3-30 <u>MHz</u></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">100 m - 10 m</p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><u>Very high frequency</u></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">VHF</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">8</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">30-300 MHz</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">10 m - 1 m</p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><u>Ultra high frequency</u></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">UHF</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">9</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">300-3000 MHz</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">1 m - 100 mm</p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><u>Super high frequency</u></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">SHF</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">10</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">3-30 <u>GHz</u></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">100 mm - 10 mm</p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><u>Extremely high frequency</u></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">EHF</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">11</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">30-300 GHz</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">10 mm - 1 mm</p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Di atas 300 GHz</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><> </td> </tr> </tbody></table> <p style="text-align: justify;"><em><span style="" lang="EN">Catatan:</span></em><span style="" lang="EN"> di atas 300 GHz, penyerapan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> elektromagnetik oleh atmosfer Bumi begitu besar sehingga atmosfer secara efektif menjadi “opak” ke frekuensi lebih tinggi dari <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> elektromagnetik, sampai atmosfer menjadi transparan lagi pada yang disebut jangka frekuensi infrared dan jendela optikal.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Band ELF, SLF, ULF, dan VLF bertumpuk dengan spektrum AF, sekitar 20-20,000 Hz. Namun, suara disalurkan oleh kompresi atmosferik dan pengembangan, dan bukan oleh energi elektromagnetik.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Penghubung listrik didesain untuk bekerja pada frekuensi radio yang dikenal sebagai Penghubung RF. RF juga merupakan nama dari penghubung audio/video standar, yang juga disebut BNC (Bayonet Neill-Concelman).<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Gelombang mikro</span></strong><span style="" lang="EN"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Gelombang mikro</span></strong><span style="" lang="EN"> (<em>microwave</em>) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (<em>Super High Frequency</em>, SHF), yaitu diatas 3 GHz (3×10<sup>9</sup> Hz).<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, akan muncul efek pemanasan pada benda tersebut. Jika makanan menyerap <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> gelombang mikro, makanan menjadi panas dan masak dalam waktu singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam oven <em>microwave</em>.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada <em>RADAR</em> (<em>Radio Detection and Ranging</em>). RADAR digunakan untuk mencari dan menentukan jejak suatu benda dengan gelombang mikro dengan frekuensi sekitar 10<sup>10</sup> Hz<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Inframerah</span></strong><span style="" lang="EN"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Inframerah</span></strong><span style="" lang="EN"> adalah <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> gelombang radio. Namanya berarti “bawah merah” (dari bahasa Latin <em>infra</em>, “bawah”), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Radiasi</span></b> inframerah memiliki jangkauan tiga “order” dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Spektrum optik</span></strong><span style="" lang="EN"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Spektrum optik</span></strong><span style="" lang="EN"> (<strong>cahaya</strong> atau <strong>spektrum terlihat</strong> atau <strong>spektrum tampak</strong>) adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang tampak oleh mata manusia. <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Radiasi</span></b> elektromagnetik dalam rentang panjang gelombang ini disebut sebagai cahaya tampak atau cahaya saja. Tidak ada batasan yang tepat dari spektrum optik; mata normal manusia akan dapat menerima panjang gelombang dari 400 sampai 700 nm, meskipun beberapa orang dapat menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm. Mata yang telah beradaptasi dengan cahaya biasanya memiliki sensitivitas maksimum di sekitar 555 nm, di wilayah kuning dari spektrum optik.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh jangkauan spektral jendela optik, wilayah spektrum elektromagnetik yang melewati atmosfer Bumi sebagian besar tanpa dikurangi (meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya merah, salah satu alasan mengapai langit berwarna biru). <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Radiasi</span></b> elektromagnetik di luar jangkauan panjang gelombang optik, atau jendela transmisi lainnya, hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Cahaya putih dipencarkan oleh sebuah prisma menjadi warna-warna dalam spektrum optik.<o:p></o:p></span></p> <h2 style="text-align: justify;"><a name="Warna_warna_di_dalam_spektrum"></a><span style="" lang="EN">Warna-warna di dalam spektrum<o:p></o:p></span></h2> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Meskipun spektrum optik adalah spektrum yang kontinu sehingga tidak ada batas yang jelas antara satu warna dengan warna lainnya, tabel berikut memberikan batas kira-kira untuk warna-warna spektrum :<o:p></o:p></span></p> <table class="MsoNormalTable" style="" border="0" cellpadding="0"> <tbody><tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">ungu</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">380-450 nm</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">biru</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">450-495 nm</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">hijau</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">495-570 nm</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">kuning</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">570-590 nm</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">jingga</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">590-620 nm</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">merah</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">620-750 nm</p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> </td> </tr> </tbody></table> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Ultraungu(Ultra violet)</span></strong><span style="" lang="EN"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" lang="EN">Radiasi</span></b><span style="" lang="EN"> <strong>ultraungu</strong> (sering disingkat <strong>UV</strong>, dari bahasa Inggris: <em><b>ultraviolet</b></em>) adalah <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> elektromagnetis terhadap panjang gelombang yang lebih pendek dari daerah dengan sinar tampak, namun lebih panjang dari sinar-X yang kecil.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" lang="EN">Radiasi</span></b><span style="" lang="EN"> UV dapat dibagi menjadi <strong>hampir UV</strong> (panjang gelombang: 380-200 nm) dan <strong>UV vakum</strong> (200-10 nm). Ketika mempertimbangkan pengaruh <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> UV terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, jarak panjang gelombang sering dibagi lagi kepada <strong>UVA</strong> (380-315 nm), yang juga disebut “Gelombang Panjang” atau “<em>blacklight</em>“; <strong>UVB</strong> (315-280 nm), yang juga disebut “Gelombang Medium” (<em>Medium Wave</em>); dan <strong>UVC</strong> (280-10 nm), juga disebut “Gelombang Pendek” (<em>Short Wave</em>).<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Istilah <em>ultraviolet</em> berarti “melebihi ungu” (dari bahasa Latin <em>ultra</em>, “melebihi”), sedangkan kata ungu merupakan warna panjang gelombang paling pendek dari cahaya dari sinar tampak. Beberapa hewan, termasuk burung, reptil, dan serangga seperti lebah dapat melihat hingga mencapai “hampir UV”. Banyak buah-buahan, bunga dan benih terlihat lebih jelas di latar belakang dalam panjang gelombang UV dibandingkan dengan penglihatan warna manusia.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Sinar-X</span></strong><span style="" lang="EN"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Sinar-X</span></strong><span style="" lang="EN"> atau <strong>sinar Röntgen</strong> adalah salah satu bentuk dari <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 picometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medikal dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> ion dan dapat berbahaya<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Sinar gamma</span></strong><span style="" lang="EN"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong><span style="" lang="EN">Sinar gamma</span></strong><span style="" lang="EN"> (seringkali dinotasikan dengan huruf Yunani <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gamma&action=edit&redlink=1" title="Gamma (belum dibuat)">gamma</a>, γ) adalah sebuah bentuk berenergi dari <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Sinar gamma membentuk spektrum elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka seringkali didefinisikan bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm, meskipun <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> elektro magnetik dari sekitar 10 keV sampai beberapa ratus keV juga dapat menunjuk kepada sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan fisikal antara sinar gamma dan sinar X dari energi yang sama — mereka adalah dua nama untuk <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> elektro magnetik yang sama, sama seperti sinar matahari dan sinar bulan adalah dua nama untuk cahaya tampak. Namun, gamma dibedakan dengan sinar X oleh asal mereka. <em>Sinar gamma</em> adalah istilah untuk <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. Karena beberapa transisi elektron memungkin kan untuk memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada penindihan antara apa yang kita sebut sinar gamma energi rendah dan sinar-X energi tinggi.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Sinar gamma merupakan sebuah bentuk <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> mengionisasi; mereka lebih menembus dari <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> alpha atau beta (keduanya bukan <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> elektromagnetik), tapi kurang mengionisasi.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Perlindungan untuk sinar γ membutuhkan banyak massa. Bahan yang digunakan untuk perisai harus diperhitungkan bahwa sinar gamma diserap lebih banyak oleh bahan dengan nomor atom tinggi dan kepadatan tinggi. Juga, semakin tinggi energi sinar gamma, makin tebal perisai yang dibutuhkan. Bahan untuk menahan sinar gamma biasanya di ilustrasi kan dengan ketebalan yang dibutuhkan untuk mengurangi intensitas dari sinar gamma setengahnya. Misalnya, sinar gamma yang membutuhkan 1 cm (0,4 inchi) “lead” untuk mengurangi intensitasnya sebesar 50% jujga akan mengurangi setengah intensitasnya dengan konkrit 6 cm (2,4 inchi) atau debut paketan 9 cm (3,6 inchi).<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Sinar gamma dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian terbesar dalam penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir. Sebuah perlindungan fallout yang efektif akan mengurangi terkenanya manusia 1000 kali.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="" lang="EN">Sinar gamma memang kurang mengionisasi dari sinar alpha atau beta. Namun, mengurangi bahaya terhadap manusia membutuhkan perlindungan yang lebih tebal. Mereka menghasilkan kerusakan yang mirip dengan yang disebabkan oleh sinar-X, seperti terbakar, kanker, dan mutasi genetika. Dalam hal ionisasi, <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">radiasi</span></b> gamma berinteraksi dengan bahan melalui tiga proses utama: efek fotoelektrik, penyebaran Compton, dan produksi pasangan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="color: black;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 14pt; font-family: Times;">*ELECTRO-CARDIOGRAPH (<span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ECG</span>)* </span></b><span style="font-size: 14pt; font-family: Times;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">Kelainan fungsi jantung manusia tidak hanya ditemukan dikota-kota besar yang penuh <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">dengan teknologi maju, tetapi juga terdapat pada masyarakat daerah yang jauh dari <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">kecukupan dan sentuhan teknologi. <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ECG</span></b> merupakan instrument medis yang dibutuhkan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">oleh para medis untuk memperoleh informasi tentang kerja fungsi jantung seseorang. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">Karena harganya, <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ECG</span></b> tidak tersedia di pusat-pusat pelayanan medis didaerah atau Pus-<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">kesmas. Untuk mengatahui kerja fungsi jantung seorang pasen, para medis didaerah harus<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">mengirim pasennya terlebih dahulu ke rumah sakit atau laboratorium medis yang hanya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">terdapat di </span><st1:city><st1:place><span style="font-family: Times;">kota</span></st1:place></st1:City><span style="font-family: Times;"> besar. Karenanya, seorang pasen harus mengeluarkan biaya yang lebih <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">besar lagi untuk mengetahui kesehatan jantungnya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">Personal Computer (PC) merupakan perangkat yang sudah menjadi kebutuhan masya-<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">rakat banyak dari berbagai tingkat strata ekonomi. Selain itu, PC sudah dipergunakan di <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">kantor-kantor pemerintahan termasuk kecamatan dan Puskesmas di daerah. Keberadaan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">PC di Puskesmas-Puskemas didaerah merupakan peluang baru untuk dimanfaatkan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">sebesar-besarnya, tidak sekedar hanya dipergunakan untuk menyimpan data atau kegiatan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">administrasi lainnya. Selain itu, para dokter muda yang bekerja di tempat-tempat <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">terpencil, banyak yang telah mempunyai PC untuk kebutuhan kegiatan pribadinya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">Dari kedua keadaan diatas, tulisan ini menuangkan penelitian pengembangan sebuah alat <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">yang dapat mendeteksi dan mengirimkan signal gelombang listrik analog yang berasal <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">dari jantung melalui terminal input komunikasi PC kedalam PC. Dengan kata lain, alat <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">yang diteliti ini apabila dihubungkan dengan PC menjadi sebuah <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ECG</span></b> yang banyak <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">dibutuhkan oleh para medis. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">Alat yang dikembangkan ini terdiri dari sebuah <b><i>‘bio-amplifier’ </i></b>yang menguatkan signal-<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">signal gelombang listrik yang berasal dari jantung (<b><i>biopotential</i></b>). Signal tersebut <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">dipengaruhi oleh banyak signal lain yang dikatagorikan sebagai noise yang berasal dari <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">banyak sumber diluar tubuh manusia yang sedang di amati. Noise ini diperkecil oleh <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">sebuah <b><i>‘filter’ </i></b>yang dihubungkan pada output bio-amplifier. Sebuah pengubah signal <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">analog menjadi signal digital atau ADC (<b><i>Analog to Digital Converter</i></b>) ditambahkan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">untuk mendapatkan signal biopotential berupa data digital agar dapat diolah oleh PC. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">Transfer data digital dikendalikan oleh sebuah <b><i>‘micro controller’</i></b>. Banyak keuntungan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">yang diperoleh dari penggunaan micro controller ini karena kemampuan dan fasilitas <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">yang tersedia didalamnya selain untuk mentransfer data. Data digital dikirim ke PC <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">melalui terminal komunikasi serie yang terdapat pada micro controller dan PC. Untuk <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">menjaga agar tidak terjadi hubungan listrik antara rangkaian pendeteksi signal dengan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">PC, dipergunakan sebuah penghubung cahaya (<b><i>opto-coupler</i></b>). Opto coupler ini meng-<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">hantarkan data digital yang akan dikirim melalui komunikasi serie, tetapi mengisolasi <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">hubungan listrik. Data digital yang masuk kedalam PC selanjutnya akan mudah diolah <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">untuk ditampilkan pada layar monitor atau dicetak (<i>print</i>). Bentuk informasi dalam data <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">digital memudahkan untuk dimanipulasi lebih lanjut. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 13pt; font-family: Times;">2. Signal Gelombang Listrik Jantung (<span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ECG</span>) :</span></b><span style="font-size: 13pt; font-family: Times;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">Gambar 1. Bentuk gelombang listrik jantung [4]. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><i><span style="font-family: Times;">Biopotential </span></i></b><span style="font-family: Times;">yang dibangkitkan jantung terlihat pada gambar 1 diatas, dikenal dengan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">nama electrocardiogram (<b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ECG</span></b>). Gelombang ini terdiri dari beberapa bagian gelombang <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">yang muncul selama proses kerja jantung. Gelombang P menunjukan depolarisasi pada<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">otot-otot <b><i>atrial</i></b>, gelombang komplex QRS merupakan hasil gabungan repolarisasi otot-<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">otot <b><i>atria </i></b>dan depolarisasi ventricules yang terjadi pada waktu yang hampir bersamaan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">Selang waktu dari P – Q menunjukan waktu delay didalam <i>fiber-fiber </i>didekat node AV<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">Signal <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ECG</span></b> yang berasal dari jantung merambat keseluruh tubuh dan mempunyai <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">magnitude dengan arah tertentu (cardiac vector). Untuk mendeteksi signal <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ECG</span></b>, <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">ditentukan titik-titik reference pengukuran untuk menempatkan elektroda. Pengukuran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">signal <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ECG</span></b> dilakukan dengan pemilihan tiga titik bipolar yang pertama kali <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">diperkenalkan oleh Einthoven [4]. Pengambilan titik reference ini kemudian dikenal <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">dengan segitiga Einthoven seperti terlihat pada gambar 2 dibawah ini. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">Gambar 2. Segitiga Einthoven. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">Lead I : mengukur potensial antara Left Arm (LA) terhadap Right Arm (RA) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">Lead I : mengukur potensial antara Left Leg (LL) terhadap Right Arm (RA) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">Lead I : mengukur potensial antara Left Leg (LL) terhadap Left Arm (RA) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">Signal <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ECG</span></b> diukur dengan bantuan kepingan logam yang dikenal sebagai elektroda. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">Elektroda ditempelkan pada permukaan kulit di titik-titik pengukuran diatas. Metoda ini <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: Times;">memberikan impedansi permukaan kulit dimana besarnya tergantung pada frekuensi <o:p></o:p></span></p> <p><strong><span style="background: white none repeat scroll 0% 50%; font-size: 14pt; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><o:p> </o:p></span></strong></p> <p><strong><span style="background: white none repeat scroll 0% 50%; font-size: 14pt; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">*FORSEP*</span></strong><b><span style="background: white none repeat scroll 0% 50%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;"><br /></span></b>Forsep berupa alat logam menyerupai sendok. Bedanya dengan vakum, ektraksi forsep bisa dilakukan tanpa tergantung tenaga ibu, jadi bisa dilakukan meskipun ibu tidak mengedan (misalnya saat terjadi keracunan kehamilan, asma atau penyakit jantung). Persalinan denga forsep relatif lebih berisiko dan lebih sulit dilakukan, namun kadang terpaksa dilakukan juga apalagi jika kondisi ibu dan anak sangat tidak baik.</p> <p><strong><span style="font-size: 14pt;">*VAKUM*</span></strong><br />Vakum adalah semacam alat pengisap (<em>negative-pressure vacuum extractor</em>) yang digunakan untuk membantu keluarnya bayi. Persalinan dengan menggunakan vakum biasanya disebut <b><span style="background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">ekstraksi</span></b> vakum. Vakum membantu memberi tenaga tambahan untuk mengeluarkan bayi, dan biasanya digunakan saat persalinan sudah berlangsung terlalu lama dan ibu sudah terlalu capek serta tidak kuat meneran lagi. Caranya, alat vakum yang berbentuk seperti pengisap dengan mangkok karet ditempelkan di kepala bayi yang sudah tampak di jalan lahir. Setelah kepala sudah menempel pada mangkuk vakum, dilakukan tarikan bersamaan dengan saat his / gerakan mengejan. Dengan demikian perlahan-lahan bayi bisa dilahirkan. Setelah penggunaan vakum, biasanya kepala bayi tampak agak benjol, hal ini wajar saja akibat isapan vakum, dan akan hilang sendiri nantinya. Karena vakum dilakukan dengan bantuan tenaga mengedan ibu, metode ini biasanya tidak dilakukan saat ibu tidak diperkenankan mengedan akaibat kondisi medis tertentu (misalnya menderita keracunan kehamilan atau asma berat).</p> <p>Sumber: Buklet Prenagen "Mengenal Seluk Beluk Persalinan"</p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 18pt; font-family: Verdana; color: black;"><br /></span></b></p><p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 18pt; font-family: Verdana; color: black;">*PEMERIKSAAN USG*</span></b></p><table class="MsoNormalTable" style="width: 100%;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" width="100%"> <tbody><tr style=""> <td style="padding: 0cm; width: 100%;" width="100%"> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">USG atau Ultrasonografi dalam dunia kedokteran memang bukan barang baru. Toh, kehadirannya terkadang masih menimbulkan kekhawatiran pada sebagian orangtua tentang penggunaan dan manfaatnya. Misalnya, kekhawatiran akan radiasi yang ditimbulkan dari <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">alat</span></b> tersebut. Beberapa orang bahkan menangsikan manfaat <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">alat</span></b> ini mengingat ada satu dua kasus kelainan bayi yang dianggap tak terdeteksi oleh pemeriksaan USG. Belum lagi soal biaya. Beberapa klinik/rumah sakit memang sudah memasukkan biaya USG dalam biaya pemeriksaan kehamilan. Namun cukup banyak juga yang menagih pemeriksaan ini sebagai biaya tersendiri. Kalau pasien yang meminta, mungkin enggak jadi soal. Tapi jika dokter melakukan pemeriksaan USG setiap kali pasien kontrol dan ada biaya tambahan untuk itu, tampaknya ini tidak <i>fair</i> bagi pasien.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Bagaimana menyikapi penggunaan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">alat</span></b> USG ini dan seberapa besar manfaat yang dapat diperoleh darinya? Berikut penjelasan <b>dr. Achmad Mediana</b>, <b>Sp.OG</b> dari RS Gandaria, Jakarta.</span> </p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13.5pt; font-family: Verdana; color: rgb(255, 165, 127);">TAK ADA RADIASI</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Pemeriksaan USG merupakan pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada ibu hamil. Sebelum ada <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">alat</span></b> ini, denyut jantung <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b> baru dapat didengar pada usia kehamilan 16-18 minggu. Sementara dengan USG, pada usia kehamilan 6-7 minggu sudah dapat dideteksi. USG juga dapat mendeteksi kelainan-kelainan bawaan di usia kehamilan yang lebih awal.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">USG bukan merupakan sinar radiasi seperti halnya rontgen melainkan menggunakan gelombang suara yang dipantulkan pada suatu permukaan. Pantulan suara itu lantas direkam dan diolah oleh komputer kemudian tampil dalam bentuk gambar. Sejauh ini penggunaan USG sangat aman dan tidak membahayakan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b>, ibunya maupun dokter yang memeriksanya. Hasil pemeriksaan USG dapat direkam untuk kelengkapan data medis. Gambarnya pun bisa di-<i>print</i> sebagai dokumentasi.</span> </p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13.5pt; font-family: Verdana; color: rgb(255, 76, 0);">CARA PEMERIKSAAN</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">1. Pervaginam</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">- Memasukkan <i>probe</i> USG transvaginal/seperti melakukan pemeriksaan dalam.</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">- Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu.</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">- Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing.</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">- Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada rahim.</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">- Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi.</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">- Tidak menyebabkan keguguran.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">2. Perabdominan</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">- <i>Probe</i> USG di atas perut.</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">- Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu.</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">- Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot perut, lemak baru menembus rahim.</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">- Daya tembusnya bisa 15 cm namun resolusinya berkurang.</span> </p> <p style="text-align: center;" align="center"> </p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13.5pt; font-family: Verdana; color: rgb(255, 165, 127);">JENIS PEMERIKSAAN USG</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">1. USG 2 Dimensi</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b> dapat ditampilkan.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">2. USG 3 Dimensi</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Dengan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">alat</span></b> USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b>) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b> dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">3. USG 4 Dimensi</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (<i>live</i> 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat "bergerak". Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b> di dalam rahim.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">4. USG Doppler</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Alat</span></b> ini digunakan untuk menilai keadaan/<b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">kesejahteraan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b>. Penilaian <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">kesejahteraan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b> ini meliputi:</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">- Gerak napas <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b> (minimal 2x/10 menit).</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">- Tonus (gerak <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b>).</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">- Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">- Doppler arteri umbilikalis.</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">- Reaktivitas denyut jantung <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b>.</span> </p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13.5pt; font-family: Verdana; color: rgb(255, 165, 127);">SAAT TEPAT PEMERIKSAAN</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Pemeriksaan dengan USG wajib semasa kehamilan sebetulnya hanya dua kali, yaitu:</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">*</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Saat pertama kali pemeriksaan kehamilan (usia kehamilan berapa pun namun biasanya pada usia kehamilan 10-12 minggu). Pemeriksaan ini dilakukan sebagai skrining awal. Gambaran <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b> yang masih sekitar 8 cm akan terlihat tampil secara utuh pada layar monitor.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">*</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Usia kehamilan 20-24 minggu sebagai skrining lengkap. Setelah usia kehamilan lebih dari 12 minggu gambaran <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b> pada layar monitor akan terlihat sebagian-sebagian/tidak secara utuh. Karena <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">alat</span></b> scan USG punya area yang terbatas, sementara ukuran besar <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b> sudah bertambah atau lebih dari 8 cm. Jadi, untuk melihat kondisi <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b> dapat per bagian, misalnya detail muka, detail jantung, detail kaki dan sebagainya.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Selain itu, penggunaan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">alat</span></b> USG dapat dilakukan atas dasar indikasi yakni:</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">*</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Pemeriksaan USG serial untuk mengukur pertumbuhan berat badan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b>.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">*</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Bila perlu pada usia kehamilan 38-42 minggu untuk melihat bagaimana posisi bayi apakah melintang, kepala turun, dan lainnya.</span> </p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13.5pt; font-family: Verdana; color: rgb(255, 165, 127);">MANFAAT</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(179, 0, 127);">Trimester I </span></p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">-</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Memastikan hamil atau tidak.</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">-</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Mengetahui keadaan <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b>, lokasi hamil, jumlah <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b> dan tanda kehidupannya.</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">-</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya.</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">-</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput lendir, denyut <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b>, dan sebagainya.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(179, 0, 127);">Trimester II:</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">-</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Melakukan penapisan secara menyeluruh.</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">-</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Menentukan lokasi plasenta.</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">-</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Mengukur panjang serviks.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(179, 0, 127);">Trimester III:</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">-</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Menilai <b><span style="background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">kesejahteraan</span></b> <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b>.</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">-</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Mengukur biometri <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b> untuk taksiran berat badan.</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">-</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Melihat posisi <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b> dan tali pusat.</span> </p> <p style="margin: 4.5pt 0cm;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">-</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Menilai keadaan plasenta.</span> </p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13.5pt; font-family: Verdana; color: rgb(255, 165, 127);">TAK 100% AKURAT</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Perlu diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak 100%, melainkan 80%. Artinya, kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan pada <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b> yang tidak terdeteksi atau interpretasi kelamin <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b> yang tidak tepat. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain:</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">* Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanya.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">alat</span></b> USG. Sebenarnya untuk pengoperasian <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">alat</span></b> ini diperlukan sertifikat tersendiri.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">* Posisi bayi</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan daya jangkau/daya tembus <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">alat</span></b> USG. Meski dengan menggunakan USG 3 atau 4 Dimensi sekalipun, tetap ada keterbatasan.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">* Kehamilan kembar</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Kondisi hamil kembar juga menyulitkan <b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">alat</span></b> USG melihat masing-masing keadaan bayi secara detail.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">* Ketajaman/resolusi </span><b><span style="background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 50%; font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">alat</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);"> USG-nya kurang baik.</span><span style="color: rgb(248, 0, 128);"> </span></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">* Usia kehamilan di bawah 20 minggu.</span><span style="color: rgb(248, 0, 128);"> </span></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">* Air ketuban sedikit.</span> </p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; color: rgb(248, 0, 128);">* Lokasi kelainan,</span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> seperti tumor di daerah perut <b><span style="background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 50%; color: black; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">janin</span></b> saat usia kehamilan di bawah 20 minggu agak sulit dideteksi.</span></p> </td> </tr> </tbody></table>Fandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1036376724752590150.post-10644573899317893982008-07-27T13:01:00.000-07:002008-07-27T13:07:36.956-07:00KROMOSOM; untuk RITA yang kuliah AKBID di URINDO<p></p><p>PENGERTIAN KROMOSOM & JUMLAH KROMOSOM PADA MANUSIA, HEWAN DAN TUMBUHAN<br /></p><br />A. Arti Definisi / Pengertian Kromosom <br />Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang).<br /><br />B. Jumlah Kromosom Makhluk Hidup<br />Berikut ini adalah jumlah kromosom 2N dari manusia serta sebagian binatang dan tanaman di mana N adalah sebuah genom / jenis kromosom dan setiap genom memiliki dua kromosom :<br />1. Manusia Memiliki 46 Kromosom<br />2. Anjing Memiliki 78 Kromosom<br />3. Ayam Memiliki 78 Kromosom<br />4. Bawang Memiliki 16 Kromosom<br />5. Beras Memiliki 24 Kromosom<br />6. Bintang Laut Memiliki 94 Kromosom<br />7. Buncis Memiliki 22 Kromosom<br />8. Cacing Tanah Memiliki 36 Kromosom<br />9. Cemara Memiliki 24 Kromosom<br />10. Gamdum Bir Memiliki 14 Kromosom<br />11. Gandum Roti Memiliki 42 Kromosom<br />12. Hidra Memiliki 32 Kromosom<br />13. Ikan Mas Memiliki 94 Kromosom<br />14. Jagung Memiliki 14 Kromosom<br />15. Jamur Memiliki 4 Kromosom<br />16. Kacang Polong Memiliki 14 Kromosom<br />17. Kalkun Memiliki 82 Kromosom<br />18. Kapah Penicillium Memiliki 2 Kromosom<br />19. Kapas Memiliki 52 Kromosom<br />20. Katak Memiliki 26 Kromosom<br />21. Kecoa Memiliki 23 / 24 Kromosom<br />22. Keledai Memiliki 62 Kromosom<br />23. Kentang Memiliki 48 Kromosom<br />24. Kera Memiliki 48 Kromosom<br />25. Ketimun Memiliki 14 Kromosom<br />26. Kubis Memiliki 18 Kromosom<br />27. Kucing Memiliki 38 Kromosom<br />28. Kuda Memiliki 64 Kromosom<br />29. Lalat Rumah Memiliki 12 Kromosom<br />30. Lobak Memiliki 18 Kromosom<br />31. Merpati Memiliki 80 Kromosom<br />32. Nyamuk Memiliki 6 Kromosom<br />33. Ragi Memiliki 34 Kromosom<br />34. Sapi Memiliki 60 Kromosom<br />35. Simpanse Memiliki 48 Kromosom<br />36. Tembakau Memiliki 48 Kromosom<br />37. Tikus Rumah Memiliki 40 Kromosom<br />38. Tikus Sawah Memiliki 42 Kromosom<br />39. Tomat Memiliki 24 Kromosom<br />40. Ulat Sutera Memiliki 56 Kromosom<br /><br />C. Prinsip Penurunan (HEREDITAS)<br />Pembelahan Sel, Siklus Sel dan Mitosis, Dasar dari reproduksi dan pewarisan keturuan level sel adalah pembelahan sel. Hanya manusai yang menghasilkan lebih banyak lagi manusia, tanaman kobis menghasilkan lebih banyak lagi tanaman kobis, udang menghasilkan lebih lagi udang. Fenomena itu dalam peribahasa kuno adalah “like bigets like”<br />Sel berasal dari sel yang sebelumnya telah ada, Pembelahan sel mendasari pertumbuhan dan reproduksi. Like bigets like cocok untuk reproduksi aseksual, Ketika sebuah sel membelah, kedua sel anakan masing-masing harus memiliki jumlah molekul DNA dan sitoplasma yang dibutuhkan. Sel prokariot bakteri bereproduksi melalui pembelahan sel yang disebut fisi bineri yang berarti pembagian menjadi separuh/setengah. Kromoson bekteri tunggal, Sel eukariot jumlah kromsomnya banya, besar, dan kompleks.<br />Jumlah kromosom sel eukariot tergantung spesies, Pada spesies eukariot multiseluler, sel gamet spermatozoa atau ovum mengandung separuh dari jumlah kromosom sel lain pada tubuhnya yang disebut sel somatis. Contoh manusia, jumlah kromosom 46, pada sel somatisnya adalah 46 dan pada sel spermatozoa atau sel telur kromosomnya berjumlah 23. <br />Pemebelahan sel esensial bagi kehidupan, Sel eukariot mengalami siklus sel, yaitu suatu rangkaian kejadian dari saat sel membelah menjadi dua sel ke saat sel anakan membelah lagi. Fase siklus sel fase mitosis disingkat fase M, diikuti fase interfase yang merupakan 90% jumlah total siklus sel. Selama interfase sintesa DNA untuk menduplikasi kromosom terjadi. Selama interfase dibagi lagi ke dalam subfase yaitu subfase G1, yaitu fase sebelum sintesa DNA terjadi. Huruf G berasal dari kata gap. Jadi G1 berarti gap antara pemebelahan sel dan sintesa DNA. Subfase berikutnya adalah subfase G2, yaitu periode antara selesainya sintesa DNA ke pembelahan sel. Selama fase gap baik G1 maupun G2 adalah saat aktivitas metabolisme berlangsung.<br />Mitosis adalah cara efisien memindahkan kopian sejumlah besar informasi genetik dalam berbagai kromosom ke kedua sel anakan. Di bawah mikroskop cahaya, sel yang mengalami pembelahan dapat dilihat kromosomnya. Kromosom berduplikasi lalu kemudian berpisah ke masing-masing sel anakan. Proses pembelahan sel adalah berlangsung kontinyu, tidak terputus-putus. Untuk memudahkan mempelajari, proses pembelahan sel dibedakan atas:<br />1. Interfase<br />Sel nampak sama dengan sel fase interfase, perubahan belum terdeteksi<br />2. Profase<br />Kromatin menjadi kromosom yang jelas terlihat, pada sitoplasma ada dua pusat yang terbentuk dari mikrotubul, dinding inti hilang, pada akhir profase dua pusat saling menjauh ke kutub berlawanan dan spindel mikrotubul yang berhubungan dengan pusat terbentuk<br />3. Metafase<br />Spindel mitosis terbentuk sempurna, sentromer kromosom berbaris pada bidang metafase di daerah ekuator sel<br />4. Anafase<br />Ketika sentromer memisahkan kromatid-kromatid ke masing-masing kutub, sel mulai memanjang<br />5. Telofase<br />Kebalikan profase, pemanjangan sel yang dimulai saat anafase berlanjut, dinding inti mulai terbentuk<br />6. Sitokinesis<br />Ini bagian akhir telofase, yaitu proses pembagian sitoplasma yang berlangsung bersamaan dengan fase telofase, di mana dua sel anakan berpisah benar. Sitokinesis berbeda antar sel tanaman dan sel hewan. Pada sel hewan sitokinesis berlangsung melalui proses pembentukan “cleavage furrow”, yang dimulai dari penonjolan landai pada permukaan sel. Pada sel tumbuhan sitokinesis berlangsung melalui pembentukan “lempeng sel”<br />D. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelahan sel<br />1. Penempelan (sel bertumpu): sel membelah setelah sel bertumpu/menempel,<br />2. Kerapatan sel: sel berhenti membelah setelah seluruh permukaan dilipisi satu lapis sel<br />3. Faktor pertumbuhan (growth factors): walau seluruh permukaan telah penuh sel, bila ditambahi faktor pertumbuhan sel maka pembelahan sel berlangsung mengakibatkan penumpukan sel <br />Pertumbuhan sel yang di luar kontrol mengakibatkan apa yang disebut kanker, sel normal pada kultur tumbuh dan membelah antara 20-50 generasi, sel kanker dapat membelah terus tanpa henti sepanjang ada nutrisi. Sel kanker membelah tidak mengikuti pola siklus sel normal, tapi acak.<br />Sel-sel kanker menghasilkan tumor ganas (tumor malignan), Penyebaran sel-sel kanker di luar asal sel kanker disebut metastasis<br />Macam-macam kanker : karcinoma adalah kanker yang menutupi permukaan internal atau eksternal tubuh, seperti kulit, permukaan usus, Sarcoma adalah kanker berasal dari jaringan penyokong tubuh, seperti tulang, otot, Leukemia: kanker jaringan pembentuk darah, seperti sumsum tulang-Lymphomas: kanker berasal dari jaringan limfa, lymph nodes<br />Fungsi mitosis untuk pertumbuhan, penggantian sel yang rusak, dan reproduksi aseksual<br />Kromosom manusia yang 46, kalau diamati mereka masing-masing berpasangan dengan homolognya, sehingga ada 23 pasang kromosom pada manusia. Hukum kromosom homolog yaitu kromosom homolog yang berpasangan karena sama ukurannya, sama bentuknya, sama kandungan gen-gennya. Misalnya gen yang mengatur warna mata terdapat pada lokus 1 pada satu kromosom, maka pada kromosom homolognya gen warna mata juga terdapat lokus yang sama, walaupun gennya untuk warna mata yang berbeda.<br /><br />Ada dua jenis/tipe kromosom :<br />1. Tipe pertama adalah disebut autosom, sejumlah 22 pasang, terdapat pada baik laki-laki maupun wanita. <br />2. Tipe kedua, sepasang yang lain adalah penentu kelamin disebut kromosom kelamin atau sex kromosom. Wanita memiliki sepasang sex kromosom disebut kromosom X. Laki-laki memiliki kromosom kelamin X dan Y yang berpasanga. Inilah perkecualian, pada kromosom kelamin laki-laki perkecualian penting terjadi yaitu dua kromosom X dan Y yang berbeda ukuran dan bentuknya juga kandungan gen-gennya berbeda tapi saling berpasangan. <br />Individu memiliki dua set kromosom, satu berasal dari ayah dan satu berasal dari ibu adalah kunci siklus hidup manusia. Sel yang mengandung dua homolog set kromosom disebut sel diploid, dan jumlah total kromosom disebut angka diploid, disingkat 2n. Pada manusia angka diploid adalah 46, yaitu 2n=46. Manusia adalah organisme diploid, karena hampir semua sel penyusun tubuh kita adalah sel diploid.<br />Perkecualian adalah sel telur atau sel spermatozoa, yang keduanya disebut sel gamet. Masing-masing gamet memiliki set tunggal kromosom terdiri atas 22 autosom dan sebuah seks kromosom X dan Y. Sel dengan set tunggal disebut haploid. Pada manusia angka haploid (disingkat n) adalah 23 (n=23)<br />Siklus hidup manusia dimulai dari sebuah sel telur ibu haploid dibuahi oleh sel spermatozoa bapak yang haploid dalam proses yang disebut ferlilisasi, menghasilkan zigot yang diploid. Zigot tumbuh berkembang menjadi dewasa. Pembelahan mitosis menjaga sel-sel anakan dari zigot menerima 46 set kromosom.<br />Ada perubahan terjadi untuk tahapan dari diploid menjadi haploid dalam siklus hidup kita. Gamet kita yang haploid, dihasilkan dari proses pembelahan yang disebut meiosis, yang hanya terjadi selama fase seksual dari siklus hidup kita. Meiosis mereduksi atau mengurangi jumlah kromosom menjadi setengahnya, Meiosis adalah proses menghasilkan gamet yang haploid dari diploid. Pada meiosis sel mengalami dua pembelahan berurutan, disebut meiosis I dan meiosis II. Sel anakan yang dihasilkan adalah 4 sel, bukan 2 sel seperti mitosis, Dua pembelahan meiosis dilangsungkan oleh hanya satu proses duplikasi kromosom, sehingga hasilnya keempat sel anakan hanya memiliki separuh jumlah kromosom induknya. Reduksi jumlah kromosom terjadi selama meiosis I. <br />Interfase I<br />Profase I<br />Metafase I, tetrad berjejer pada bidang metafase<br />Anafase I, kromatid sejenis tetap bersama dan pergi ke kutub yang sama<br />Telofase I<br />Cytokinesis<br />Profase II<br />Metafase II<br />Anafase II<br />Telofase II<br />Cytokinesis <br /><br />Bandingkan mitosis dan meiosis<br />Orientasi kromosom selama metafase meiosis yang acak, menghasilkan gamet yang beragam, ditambah proses fertilisasi yang acak, keduanya menghasilkan turunan yang bervariasi, kromosom homolog membawa gen-gen yang berbeda versinya, crossing over, yaitu pergantian segmen kromosom yang berhubungan antara dua kromosom homolog, crossing over lebih lanjut meningkatkan variasi genetis.<br /><br />SUMBER :<br />http://organisasi.org/taxonomy_menu/2/10?page=2<br />http://biodas.wordpress.com/rancangan-pembelajara/bahan-ajar/siklus-sel/Fandizalhttp://www.blogger.com/profile/08783490454168321188noreply@blogger.com0