Senin, 15 Juni 2009

ASKEP untuk NANI, Mahasiswaku yang lagi bingung

DX dan Intervensi DHF
1. Gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit : kurang dari kebutuhan tubuh
b.d peningkatan permeabilitas pembuluh darah.
INTERVENSI
1. Monitor tanda-tanda Vital dan kaji turgor kulit serta membrane mukosa
R/: Untuk mengetahui keadaan umum pasien dan mencegah komplikasi serta untuk mengetahui status cairan dalam tubuh
2. Monitor intake dan output cairan
R/: penurunan sirkulasi akibat sekunder dari pengrusakan sel darah merah dan endapannya dalam tubulus ginjal dapat menyebabkan retensi urine
3. Anjurkan pasien untuk banyak minum 2 ltr/hari
R/: memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang hilang akibat perembesan plasma.
4. Beri cairan intravena sesuai indikasi
R/: untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan mengurangi komplikasi renal
5. Monitor pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht, leukosit, trombosit)
R/: bila terjadi penurunan Hb, platelet kemungkinan terjadi pendarahan spontan
6. Kolaborasi dengan Dokter dalam pemberian therapy
R/: Untuk mempercepat proses penyembuhan


2. Gangguan rasa nyaman b.d adanya nyeri otot pada tubuh dan peningkatan suhu tubuh tiba – tiba
INTERVENSI
1. Beri kompres hangat
R/ : Dengan kompres hangat, terjadi penguapan dalam tubuh dan pembuluh darah mengalami vasodilatasi sehingga panas dalam tubuh keluar
2. Kaji tanda – tanda vital
R/ : Mengetahui kondisi umum klien dan mencegah adanya komplikasi
3. Berikan klien minum air putih yang cukup sesuai kebutuhan tubuh
R/ : Menyeimbangkan cairan tubuh, kulit tidak kering akibat panas
4. Berikan massage pada tubuh, punggung dan otot – otot yang terasa pegal dan nyeri kemudian kompres dengan air hangat
R/ : Mengurangi sensasi nyeri dan dapat merelaksasikan ketegangan otot sehingga klien dapat beristirahat
5. Jaga klien agar tetap/bedrest dan bantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
R/: Mengurangi pergerakan yang dapat meningkatkan rasa nyeri
6. Kolaborasi dengan Dokter dalam pemberian therapy
R/: Untuk mempercepat proses penyembuhan


3. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi b.d Penurunan nafsu makan.
INTERVENSI
1. Monitor tanda-tanda Vital.
R/: Untuk mengetahui keadaan umum Px dan mencegah komplikasi, dan dapat membantu untuk menentukan respon pasien terhadap pemberian cairan
2. Berikan posisi yang nyaman
R/: mencegah terjadinya muntah..
3. Berikan makanan dalam keadaan hangat , dalam porsi kecil tapi sering.
R/: meningkatkan nafsu makan dan mengurangi rangsangan mual.
4. Menganjurkan klien untuk menghabiskan makanan yang disajikan oleh pihak RS dan mengkaji keadaan klien setelah makan.
R/: untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang manfaat serta mengetahui respon tubuh klien terhadap makanan.
5. Lakukan oral hygiene sebelum makan
R/:Kebersihan mulut dapat meningkatkan nafsu makan .
6. Timbang BB klien tiap hari
R/: mengetahui perkembangan atau terjadinya penurunan berat badan pada klien
7. Kolaborasi dengan ahli gizi
R/: menentukan jenis makanan yang tepat diberikan pada Px.



Kebutuhan Cairan Normal BALITA

Secara sederhana, ukuran kebutuhan cairan untuk anak yang memiliki berat 10 kg maka kebutuhannya 1.000 cc per hari. Kemudian, untuk 10 kg selanjutnya, kebutuhan cairan pada anak bertambah menjadi 1.500 cc per hari.

Perlu diingat, jumlah tersebut jika anak berada dalam kondisi normal. Artinya, tidak dalam keadaan sakit atau melakukan aktivitas yang berlebihan.

Apabila anak berkeringat akibat udara panas atau berolahraga, maka cairan yang masuk kedalam tubuhnya juga perlu ditambah yaitu sekitar 10%-20% cairan dibandingkan kebutuhan normal per hari.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya dehidrasi pada balita, antara lain:

* Biasakan si kecil untuk minum secara teratur setiap hari, terutama bila dia banyak beraktivitas. Cairan yang dikonsumsi sebaiknya diatur agar bervariasi.
* Anak harus minum air paling tidak 8 gelas sehari. Anda dapat memberinya dalam bentuk kombinasi aneka jenis cairan, seperti jus buah, buah segar, sup, dan lain-lain.
* Berilah minuman sebelum balita Anda mulai beraktivitas, seperti bermain di halaman.
* Tetaplah beri minuman pada si kecil, sekalipun dia tidak begitu haus.
* Jika bayi atau balita terlihat lemas dan bibirnya kering, segera beri minum. Atau, buang air besarnya terlihat cair, segera berikan minum yang cukup.

Tidak ada komentar: